Profil KSAL Yudo Margono, Disebut-sebut Calon Kuat Panglima TNI selain Jenderal Andika Perkasa
Fahmi memprediksi bahwa besar kemungkinan Yudo Margono menjadi Panglima TNI berikutnya
Dengan begitu, lulusan akademi militer (akmil) 1987 tersebut hanya memiliki waktu satu tahun untuk menduduki posisi tersebut sebelum dirinya memasuki masa pensiun (58 tahun).
Di sisi lain, lanjut Fahmi, jika skema itu dilakukan, masa jabatan yang terlalu singkat juga akan berdampak kurang bagus untuk organisasi militer.
"Makanya kalau ingin Andika Perkasa jadi panglima, mestinya enggak harus tunggu Hadi pensiun, baru dilakukan pergantian," ucap Fahmi.
Dia mengatakan, Andika Perkasa tetap berpeluang apabila sebelum memasuki pertengahan tahun depan terjadi pergantian panglima.
Di sisi lain, pergantian panglima tersebut tak serta-merta menenggelamkan nama Hadi Tjahjanto begitu saja.
Menurut dia, jika Hadi Tjahjanto dianggap layak mendapatkan apresiasi secara politis, maka hal tersebut juga berpeluang terjadinya reshuffle kabinet untuk memasukan nama Hadi Tjahjanto dalam posisi menteri.
"Jika lebih dari itu, maka di atas kertas, KSAL Yudo Margono akan lebih berpeluang (sebagai Panglima TNI)," ucap dia.
Diketahui, KSAD Jenderal Andika Perkasa disebut Indonesia Police Watch ( IPW) sebagai calon kuat Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Setelah Hadi Tjahjanto pensiun, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dipekirakan akan menariknya masuk ke dalam kabinetnya.
Seperti dilansir dari Tribun Timur dalam artikel 'IPW: KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Diajukan Jadi Panglima TNI, Hadi Gantikan Prabowo Subianto?'
Untuk posisi Hadi di kabinet, IPW menyebut, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu menggeser kursi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Pergantian Panglima TNI dan reshuffle menteri dilaksanakan tidak akan lama lagi.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane membocorkan informasi rencana reshuffle menteri sekaligus pergantian Panglima TNI tersebut.
Meski ada pula informasi yang menyebut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan menempati posisi Menteri Perhubungan menggantikan Budi Karya Sumadi.
“Semula pasca digeser dari Panglima TNI, Hadi akan istirahat sebagai Dubes RI di Perancis, tapi Jokowi tetap memintanya di Tanah Air untuk masuk ke kabinet,” ujar Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/8/2020).
Menurut informasi yang didapatkan Neta, dalam waktu dekat ada perombakan dan pergantian menteri di Kabinet Indonesia Maju.