BINTAN TERKINI

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Kantor Disnaker Bintan, Soroti Aktivitas PT BAI

Mahasiswa juga meminta agar perusahaan menyerap lebih banyak pekerja lokal, khususnya yang bekerja di PT BAI.

TribunBatam.id/Istimewa
Kepala Disnaker Bintan, Indra Hidayat saat menemui pendemo di depan Kantor Disnaker Bintan di Tanjungpinang, Senin (24/8). 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kepri berunjuk rasa di depan Kantor Disnaker Bintan di Tanjungpinang.

Terdapat beberapa poin yang mereka sampaikan dalam orasinya.

Selain terkait pemulangan 325 Tenaga Kerja Asing (TKA) di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), sejumlah mahasiswa juga meminta agar dilibatkan dalam nota kesepahaman pengawasan TKA.

Mereka juga meminta agar perusahaan menyerap lebih banyak pekerja lokal, khususnya yang bekerja di PT BAI.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Indra Hidayat berkomentar tentang tuntutan mahasiswa itu.

Indra mengaku Disnaker Bintan tidak memiliki kewenangan lebih dalam hal pengawasan TKA.

Sebab sesuai amanah undang-undang, pengawasan TKA dibawah kendali kementrian dan Disnaker Provinsi Kepri.

Kemudian untuk tuntutan mahasiswa soal MoU komitmen pengawasan TKA untuk melibatkan mahasiswa, itu tidak mungkin.

"Soalnya itu menyalahi undang-undang," tuturnya, Senin (24/8/2020).

Indra juga menuturkan, selanjutnya terkait dengan permintaan mahasiswa untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal, pihaknya terus berusaha memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bekerja di PT BAI.

Disnaker Bintan terus menjalin komunikasi dengan sejumlah perusahaan yang ada di Bintan untuk menyerap tenaga kerja lokal.

Hal ini sesuai dengan komitmen dan janji politik Bupati Bintan Apri Sujadi.

Pengendara Bermotor Waspada, Lampu Lalu Lintas di Kilometer 18 Bintan Tak Berfungsi

Piala Bung Chris Kembali Digelar, Turnamen Tenis Ganda Campuran se-Kepri, Catat Waktu dan Tempatnya

"Saat ini sudah ada 2.500 tenaga kerja lokal yang bekerja di PT BAI, sementara total TKA hanya berkisar 800-an orang. Jumlah tenaga kerja lokal akan terus bertambah,"terangnya.

Indra juga menjelaskan, sebelumnya PT BAI membuka lowongan pekerjaan hingga akhir Juli 2020 dan Disnaker Bintan memfasilitasi untuk penerimaan lamaran pekerjaan.

Di mana data terakhir pelamar yang sudah mendaftar untuk bekerja di PT BAI mencapai 1.300 pelamar.

Dari 1.300 pelamar, sebanyak 900 orang yang diterima.Dengan begitu, total tenaga kerja lokal nantinya mencapai 3.400 orang di PT BAI,"ungkapnya.

"Saat ini kami sedang mengupayakan untuk membuat MoU dengan perusahaan yang ada di Bintan dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal, dan salah satunya PT.BAI Bintan," tambahnya.

Reaksi Luhut Soal PT BAI

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai penolakan sejumlah warga terhadap kehadiran Tenaga Kerja Asing ( TKA) di PT Bintan Alumina Indonesia ( PT BAI).

Menurutnya, kehadiran sejumlah TKA itu untuk mendampingi pekerja Indonesia.

Luhut juga menjelaskan, bahwa TKA yang ada saat ini di PT BAI merupakan pekerja yang memang masyarakat lokal atau Indonesia tidak bisa mengerjakannya.

Salah satunya bagian mesin-mesin besar dan canggih yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri itu.

Penolakan sejumlah warga Bintan sebelumnya terjadi pada akhir Maret 2020 lalu.

Sebanyak 39 TKA asal China saat itu belum dipulangkan ke negara asalnya, apalagi saat pandemi Covid-19.

"Bisa dilihat sendiri saat ini kan banyak lapangan kerja. Banyak juga warga lokal yang kerja di sini. Kalau gak ada ini sekarang, berapa ribu yang gak kerja dan mau kerja di mana," terangnya saat kunjungannya ke PT BAI, Kamis (2/7/2020).

Ia mengklaim, begitu mesin-mesin besar dan canggih beroperasi di lokasi industri itu, anak-anak Indonesia nantinya yang akan masuk di sana.

Menurutnya, Gubernur Kepri dan Bupati Bintan juga menyampaikan bahwa keberadaan PT BAI untuk menciptakan lapangan kerja untuk anak daerah.

"Jadi warga yang menolak harus paham, bahwa industri ini juga menciptakan lapangan kerja pada dasarnya. Jadi jangan dipolitisisasi. Harus berpikir jernih," ucapnya.

Luhut menambahkan, untuk meningkatkan kemampuan anak-anak Indonesia khususnya di Provinsi Kepri dan Kabupaten, kedepan juga akan dibangun Politeknik untuk perindustrian.

Hal itu menurutnya sudah ia sampaikan kepada Gubernur Kepri dan Bupati Bintan.

"Atau nanti kita manfaatkan politeknik yang sudah ada untuk di upgrade seperti di Kabupaten Morowali. Jadi perlu ditekankan ini semua kita buat untuk generasi kita nantinya," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved