ANAMBAS TERKINI
9 ABK Kapal Vietnam Jalani Isolasi Mandiri, 3 Orang Dibawa ke Kantor Lanal Tarempa
Danlanal Tarempa, Letkol Laut (P) Erfan bilang, masyarakat di Anambas tidak perlu panik karena para ABK kapal Vietnam tidak akan dibawa ke Lanal.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - 12 Anak Buah Kapal (ABK) KG.90186 TS Vietnam saat ini sudah diamankan oleh Lanal Tarempa.
Dari jumlah itu, sembilan ABK akan menjalani isolasi mandiri, sedangkan tiga lainnya dibawa ke kantor Lanal Tarempa.
"Setelah kita dalami kasus ini kita akan melaksanakan pendalaman, mohon waktu untuk masalah penyidikan," kata Komandan Lanal Tarempa Letkol Laut (P) Erfan Indra Darmawan, Selasa (25/8/2020).
Maka dari itu saat ini pihak Lanal telah melakukan isolasi mandiri terhadap ABK kapal tersebut.
"Sementara kita akan konservasi mereka, kita akan lihat mereka dulu, ketika sudah aman baru kita akan lakukan protokol kesehatan selanjutnya," ujar Erfan.
• Kompol Fettermen Jabat Kapolsek Kundur, Ini Pesan Kapolres Karimun saat Sertijab
• Kabar Gembira, Kapal Roro dari Karimun Tujuan Riau Kembali Berlayar
Ia menambahkan, masyarakat di Anambas tidak perlu panik terkhusus di Kecamatan Siantan, para ABK tidak akan dibawa ke Lanal.
"Jadi untuk masyarakat Anambas tidak perlu khawatir, mereka tidak kita bawa ke Lanal, mereka akan ada di sini. Sehingga secara tidak langsung mereka sudah terisolasi sendiri.
Yang dibawa ke Lanal hanya 3 orang karena mereka patut dijadikan tersangka, yakni juru moda, nakhoda dan KKM," ujarnya.
Kronologi Penangkapan
Sebanyak 12 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Ikan Asing (KIA) KG.90186 TS asal Vietnam telah diamankan di Pelabuhan Lanal Sri Tanjung, pada Selasa (25/8/2020).
Kapa asing tersebut sebelumnya dideteksi KRI Bung Tomo berada di perairan Natuna, pada Minggu (23/8/2020) pada pukul 20.40 Wib.
Kemudian berhasil ditangkap pada pukul 21.40 WIB, hanya berselang waktu satu jam dari pendeteksian ke penangkapan.
Seorang prajurit KRI Bung Tomo 357 menceritakan kronologi penangkapan KIA Vietnam tersebut.
"Kita tangkap pada Minggu (23/8), waktu itu dideteksi awal pukul 20.40 WIB, kemudian kita melakukan pengejaran dan bisa kita kuasai kurang lebih pukul 21.40 WIB dan langsung kita bawa ke Lanal Tarempa," ujar Ado A.H.
Ado menyebutkan saat pelaksanaan deteksi, KIA Vietnam itu sedang melakukan jaring dan masih menyalakan lampu satu setengah mil dari landasan kontinen.
Tidak ada perlawanan saat kapal asing itu akan disergap KRI Bung Tomo.
"Perlawanan tidak ada, cuma pas kita dekati mereka langsung mematikan dan langsung menarik jaringnya untuk melakukan penghindaran.
Kemudian kita kejar dan berhasil kita kuasai," ungkapnya.
Sementara itu barang bukti yang berhasil diamankan yakni 4 palka yang berisi 1 ton ikan campur, kemudian 12 orang ABK termasuk nakhoda.
Diberitakan, Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo 357 menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) KG.90186 TS asal Vietnam, Minggu (23/8/2020) lalu sekira pukul 21.40 Wib di perairan Natuna, Kepri.
Selanjutnya, kapal itu dibawa ke Lanal Tarempa di Pelabuhan Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
"Mereka patut diduga telah melakukan pelanggaran perikanan. Kapal ditangkap KRI Bung Tomo 357 yang sedang melaksanakan patroli di bawah kendali komando gugus tempur Koarmada I," ujar Komandan Lanal Tarempa Letkol Laut (P) Erfan Indra Darmawan di Pelabuhan Lanal Sri Tanjung, pada Selasa (25/8/2020).
Pantauan tribunbatam.id di lokasi, para prajurit Lanal Tarempa sudah menunggu kedatangan KIA K6.90186 TS yang dikawal oleh prajurit KRI Bung Tomo 357.
Kapal yang berwarna biru les putih itu membawa 12 ABK kapal dan bersandar di pelabuhan.
• Kasus Covid-19 Naik Terus, Bupati Karimun Kaji Opsi Lockdown, Pasien Terakhir Baru Pulang dari Depok
• Stok Alat Rapid Test di RSUD Bintan Kosong, Warga Mengeluh Biaya Lebih Mahal Jika Urus di Swasta
Saat tiba di pelabuhan, dari 12 ABK itu ditemukan seorang anak di bawah umur.
Di lokasi, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan sudah menunggu ABK kapal untuk dicek suhu tubuhnya, dan disemprot disinfektan.
Erfan menyampaikan kronologis penangkapan KIA ini dengan memperlihatkan peta Laut Natuna.
"Ini adalah landasan kontinen (sambil menunjuk peta), garis yang telah disepakati oleh Indonesia dan Vietnam. Kapal ini dideteksi oleh KRI Bung Tomo 357 berada di dalam landasan kontinen yang berdaulat dari NKRI..
Mereka melakukan pengenjaran, mendeteksi, kenali dan penilaian tindakan pemandu dengan melaksanakan penggelapan peran tempur untuk bahaya permukaan," ungkapnya.
Ia melanjutkan, saat didekati KRI Bung Tomo 357, KIA tersebut sedang melakukan penangkapan ikan pada saat malam hari.
"Sehingga patut diduga dengan segala dokumennya telah melaksanakan pelanggaran untuk penangkapan ikan di wilayah NKRI," sebutnya.
Dengan melaksanakan protokol kesehatan, 12 ABK kapal akan diisolasi mandiri terlebih dahulu di Pelabuhan Lanal di Sri Tanjung..
Alami Rusak Mesin
Sementara itu, satu unit kapal milik negara Tiongkok rusak di perairan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Minggu (23/8/2020).
Kapal bernama lambung MV Fu Yuan Yu Leng 009 mengalami kerusakan mesin di salah satu silindernya.
"Kapal tersebut tidak terbukti melakukan pelanggaran perikanan dan pelayaran. Sehingga tidak perlu dilakukan penahanan.
Kapal berpendorongan tunggal tersebut diberikan kesempatan untuk memperbaiki kerusakan hingga pukul 18.00 Wib hari ini," jelas Kabag Humas dan Protokol Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam rilis yang diterima Tribunbatam.id.
Diketahui kapal tersebut berlayar dari Samudera Hindia menuju Chiaman, Tiongkok dan melakukan hak lintas damai. Namun kapal terpaksa berhenti karena ada kerusakan mesin.
"KN. Pulau Dana - 323 Bakamla RI tetap berada di sekitar kapal FYYL 009 untuk melakukan pengamanan selama perbaikan dan pengawalan. Hingga keluar perairan yurisdiksi Indonesia setelah selesainya perbaikan," kata Wisnu lagi.
Awalnya, keberadaan kapal itu dideteksi oleh Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Bakamla RI akan adanya kapal ikan asing (KIA) asal Tiongkok yang lego jangkar di wilayah perairan Natuna Utara, Minggu kemarin.
Mendapati informasi tersebut, Komandan KN. Pulau Dana - 323 Letkol Bakamla Hananto Widhi mengarahkan kapal untuk mendekat ke titik koordinat keberadaan kapal. Setiba di lokasi, beberapa personel dikerahkan untuk melakukan visit board search and seizure (VBSS).
"Ini merupakan bagian tugas Bakamla juga untuk menjamin keamanan dan keselamatan, bagi para pengguna di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia," tambah Wisnu.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika/Leo Halawa)