BATAM TERKINI
KONSER Ebiet G Ade hingga Agustusan, Ini Deretan Even di Batam Selama New Normal
Kadin Batam mendatangkan Ebiet G Ade untuk konser di acara pengukuhan pengurus Kadin Kota Batam periode 2020-2025 pada 15 Agustus 2020.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Industri wisata saat ini harus tajam melirik wisatawan lokal, baik di Provinsi Kepri atau bahkan wisatawan nasional.
Sebab, uang rupiahlah yang bisa diharapkan untuk mendongkrak sektor wisata saat ini.
“Intinya, jangan pelit. Kalau bisa diskon besar, kasih saja. Sebab, saat inilah masanya kita-kita ini bisa nginap di hotel dengan harga murah,” begitu kata Ella, seorang warga Batam yang membawa keluarganya menginap di sebuah resor, beberapa waktu lalu.
“Dulu hotel-hotel kan jual mahal. Sekarang kalau masih begitu, ya, pasti kosong.”
Bagi warga seperti Ella, harga kamar saat ini menjadi pertimbangan utama untuk mengajak anak-anaknya menghirup udara pantai serta bisa berenang sepuasnya di hotel.
Termasuk saat menikmati libur panjang HUT Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Hijriah, pekan lalu.
Hari libur seperti ini memang harus membuat industri wisata peka karena ternyata lalulintas warga ke Batam cukup tinggi.
Data dari Bandara Hang Nadim Batam mencatat, pada tanggal 21 Agustus 2020, ada 28 penerbangan dengan 3.053 penumpang dan kedatangan 3051 orang.
Sehari setelahnya 2.774 kedatangan dan 2.667 keberangkatan dengan 26 penerbangan.
• Resort Diserbu, Hotel Masih Sepi, PHRI Minta Pajak Hotel Diturunkan
• DOKTER Umum Positif Corona, Jumlah Pasien Klaster Puskesmas Tiban Baru Bertambah, 2 Sedang Hamil
Pada 23 Agustus, 27 penerbangan membawa 4014 orang ke Batam dan memberangkatkan 3646 orang.
Ini adalah rekor baru penerbangan di masa new normal, sekaligus memperlihatkan bahwa potensi wisatawan domestik cukup besar.
Hanya saja, menurut seorang tamu yang datang dari Jakarta, mereka menyewa kamar hotel dengan tawar-menawar diskon dengan marketing hotel.
“Di market place harganya masih harga lama. Kalau pesan langsung kita bisa dapat diskon 40-50 persen,” katanya.
Sektor pariwisata memang bukan hanya kamar hotel, tetapi ada kegiatan wisata lainnya.
Nah, Kadin Batam pun mulai pecah telor dengan mendatangkan Ebiet G Ade untuk konser di acara pengukuhan pengurus Kadin Kota Batam periode 2020-2025 pada 15 Agustus lalu.
“Corona tak boleh membuat kita takut. Kita harus membuat terobosan. Makanya kami undang Ebiet ke Batam,” kata Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk.
Jadi berharap industri hiburan dan MICE bisa mulai digelar lagi di Batam.
Menurut Jadi, membuat protokol kesehatan tak sulit asal konsisten.
Seperti acara pelantikan di Radisson Hotel yang digelar Kadin, seluruh tamu menggunakan masker dan diatur jarak dengan sistem roundtable yang hanya diisi dengan 5-6 kursi.
Makanan semuanya dipaket dalam kotak. Di berbagai tempat disediakan banyak hand sanitizer dan pintu masuk juga diatur jarak.
“Kita bikin acara seperti ini dengan harapan kawan-kawan di sektor pariwisata bisa mengikutinya,” kata Jadi yang terpilih lagi menakhodai Kadin Batam untuk periode kedua.
Sebenarnya protokol kesehatan bukan lagi hal yang sulit untuk saat ini karena hampir seluruh sektor sudah menerapkannya dengan serius, termasuk hotel dan restoran.
Batam View, saat peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, bahkan menggelar iven yang meriah.
Seluruh tamu, termasuk warga negara asing mengikuti upacara bendera di pinggir kolam, sementara benderanya dikerek di tengah kolam.
Ada beberapa acara yang kerap kita ikuti setiap Agustusan, seperti tarik tambang, pukul bantal, balap karung dan sebagainya. Heboh!
Bahkan, acara yang ditayangkan live melalui Facebook Tribun Batam, ditonton lebih dari 50 ribu orang dan dibagikan oleh ribuan orang. Andy Fong General
Manager Batam View Beach Resort bahkan mengaku terkesima dengan kemeriahan Agustusan di hotelnya.
"Saya senang sekali. Ke depannya event seperti ini akan kita lakukan terus agar banyak wisatawan berkunjung ke Kota Batam," ujarnya.
Kreatif adalah salah satu kata kunci untuk menggerakkan bisnis di masa new normal, termasuk pariwisata.
Seperti juga yang terlihat di kawasan Kampung Bule, Nagoya, Batam, saat Agustusan, juga digelar festival.
Salah satu pemilik bar di kawasan yang selalu menjadi langganan ekspatriat ini, para pengelola tempat hiburan malam lainnya tengah memikirkan berbagai cara untuk menggaet wisatawan lokal.
Pengunjung lokal memang harus ditarik untuk meramaikan kawasan wisata tersebut dengan berbagai acara yang bersifat terus-menerus.
"Sepertinya harus membuat acara yang kontiniu, seperti misalnya kita adakan live music, dan kursi-kursinya dibikin outdoor, begitu. Saat ini kita masih berusaha keras," ujarnya.
Berbagai promosi dan diskon telah ditawarkan, seperti beli tiga bir gratis satu, diskon 15% per botol untuk semua jenis minuman, diskon 50% untuk softdrinks dan masih banyak lagi. Hanya saja memang suasana menjelang tengah malam belum ramai.
Jalanan gang di sekitar wilayah Kampung Bule juga masih tampak lengang, hanya beberapa kendaraan terparkir. Bar dan pub dengan ornamen dan lampu berwarna-warni yang semarak belum memukau para tamu.
Apalagi, beberpa hari lalu, ada seorang pemilik THM di kawasan itu yang positif Covid-19.
Namun syukurnya, setelah dilakukan rapid test massal terhadap 117 orang, hanya lima orang menunjukkan hasil yang reaktif sehingga dibawa ke RSKI Covid-19 Galang untuk dikarantina.
Geliat wisata di Kota Batam memang mulai menunjukkan tanda-tanda pulih lagi karena sejumlah tempat wisata mulai ramai di hari libur.
Lihatlah di pantai-pantai sepanjang Batubesar dan Nongsa serta Galang, dipenuhi oleh warga yang berlibur.
Sebagian besar warga yang datang menggunakan masker. Hanya aturan jaga jarak yang kadang terabaikan.
Namun, para pengunjung beralasan, mereka umumnya satu keluarga besar sehingga tak perlu social distancing. (dna/hsu/bob/yan/ian)