Baku Tembak di Beirut Lebanon, Remaja 13 Tahun Tewas Terkena Tembakan

Rentetan tembakan senapan mesin dan ledakan granat dari peluncur roket digunakan selama baku tembak yang menurut saksi mata berlangsung selama empat j

AFP/STR
Tentara berdiri di sekitar lokasi ledakan, sementara sebuah helikopter memadamkan api di lokasi terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang 

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id, BEIRUT – Dua warga Lebanon menjadi korban baku tembak antar kelompok di Beirut, Kamis (27/8/2020) waktu setempat.

Korban yakni seorang remaja 13 tahun dan seorang pria tewas dalam baku tembak tersebut.

Kedua orang itu tewas di daerah Khaldeh di selatan ibu kota.

Rentetan tembakan senapan mesin dan ledakan granat dari peluncur roket digunakan selama baku tembak yang menurut saksi mata berlangsung selama empat jam.

Peristiwa ini jadi peringatan serius akan lebih banyak kekerasan karena negara itu didorong ke titik puncak masalah menyusul krisis keuangan dan ketegangan politik.

PM Jepang Shinzo Abe Mundur, Presiden Jokowi Sampaikan Kesan dan Doa

5 Sosok Orang Terkaya di Indonesia Berkat Bisnis Kelapa Sawit, Dikenal Ramah dan Pekerja Keras

Kelompok asal remaja, dari suku Arab Sunni menuduh anggota kelompok Hezbollah melepaskan tembakan.

 

Hezbullah tegas membantah ada hubungannya dengan insiden itu.

Tentara Lebanon, yang dikerahkan secara besar-besaran di daerah itu Jumat, menyebutkan bentrok dipicu pemasangan poster oleh warga terkait peringatan Asyura, martir abad ke-7 Imam Hussein.

Pernyataan militer itu mengatakan, masalah yang meletus adalah antara anggota suku Arab Khaldeh dan penduduk daerah itu, tanpa mengidentifikasi mereka.

Follow Juga:

i

Kekerasan itu memicu kesibukan kontak di antara politisi Lebanon yang berusaha menahan ketegangan.

Negara ini masih bergulat dengan dampak ledakan pelabuhan pada 4 Agustus yang menewaskan 180 orang.

Lebanon saat ini juga tanpa pemerintahan efektif menyusul mundurnya kabinet  Lebanon.

Sisi lain, krisis keuangan hebat dipandang sebagai ancaman terbesar stabilitas Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.

Saat pemakaman remaja itu, para pelayat memekikkan yel-yel bernada menyerang kelompok lain.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved