VIRUS CORONA DI BATAM
Sekda Batam Cemas Virus Corona Merajalela, Miris Ada Warga Tak Percaya Bahaya COVID19
Saya risau, kemarin tambahan pasien Covid-19 sebanyak 46 orang. Kita harus tetap waspada dan jaga diri kita
Sekda Batam Cemas Virus Corona Merajalela, Miris Ada Warga Tak Percaya Bahaya COVID19
TRIBUNBATAM.id - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin Hamid risau dengan bertambahnya kasus-kasus baru terkonfirmasi Covid-19 bermunculan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pada Kamis (27/8/2020) tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Batam melonjak drastis.
Data gugus tugas Covid-19 Kota Batam menyebutkan terdapat penambahan 46 kasus baru dalam sehari.
• Positif Virus Corona Cetak Rekor Tertinggi, Sehari 3.003 Kasus Baru COVID19, Batam Bagaimana
Total sudah ada 545 kasus terkonfirmasi virus corona di Batam.
Penambahan kasus ini merupakan hasil temuan dan tracing di Batam, Kamis (27/8/2020) hingga pukul 1 siang.

Data ini merupakan hasil pemeriksaan swab oleh Tim Analis Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam dan Analis Laboratorium RSKI Covid-19 Galang berdasarkan hasil Temuan Kasus Baru dan Hasil Tracing.
Terkonfirmasi positif Covid-19 pada kasus ini terdiri atas 21 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.
Ajak Warga Bersepeda
Perlunya menjaga imun tubuh, disarankan Jefridin kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di Pemko Batam.
Aktivitas bersepeda pun dipilih dengan rute di kawasn Batam Center.
• Jaksa Pinangki Rebutan Penegak Hukum, KPK Lirik Penanganan Perkara, Kejagung Janji Transparan
Ia juga meminta abdi negara di Pemko Batam untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Saya risau, kemarin tambahan pasien Covid-19 sebanyak 46 orang.
Kita harus tetap waspada dan jaga diri kita," tegas Jefridin, Jumat (28/8/2020).
Gowes yang dilakukan Jefridin ini diikuti oleh beberapa pegawai di Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Batam.
• Giliran UMKM Terima Subsidi Rp 2,4 Juta, Jokowi: Masih Kurang Minta Tambah ke Bank, tapi Pinjam
Selain untuk meningkatkan imun tubuh, kegiatan bersepeda yang rencananya akan rutin dilaksanakan ini dapat meningkatkan semangat serta kedisiplinan dalam bekerja.
Apabila imun tubuh kuat, dan raga sehat, maka pelayanan terhadap masyarakat akan lebih optimal, ungkapnya.
Meski demikian, Jefridin meminta agar para pesepeda ketika melakukan aktivitasnya tidak mengganggu pengguna jalan lain.
Diimbau bagi pesepeda untuk berkegiatan di tepi jalan dengan hanya maksimal dua baris agar tidak terjadi insiden yang tak diinginkan.

Kegiatan bersepeda para jajaran Setdako Batam tersebut dimulai sejak pukul 6 pagi, dengan rute melintasi Kantor Wali Kota Batam, Simpang Masjid Agung, Bundaran Batam Madani, Dataran Engku Hamidah, Simpang Jam, Imperium (jalur lambat), Anggrek Mas.
Kemudian melewati Toyota Agung, Simpang Kabil, Simpang Cammo, Pollux Habibie dan berakhir di Dataran Engku Putri.
"Rute kita tak perlu jauh-jauh, cukup keliling di sekitaran saja dan balik lagi ke kantor. Ingat, maksimal hanya dua baris," ujar Jefridin.
• Tak Ada Kapok-kapoknya, Jamal Preman Pensiun Diringkus Polisi Kasus Sabu, Ini Barang Buktinya
Ia mengingatkan, dalam tugas keseharian di Setdako Batam, pegawai diminta ketat menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya, sebagiannya memiliki jam tinggi dalam melayani pimpinan hingga masyarakat Kota Batam.
"Tetap pakai masker, jaga jarak, disiplin cuci tangan dan olahraga," tambah Jefridin mengingatkan.
Klaster Baru Bermunculan
Jumlah pasien Covid-19 di Kota Batam terus meningkat diikuti sejumlah wilayah kembali berzona merah.
Di Kecamatan Sekupang sejumlah klaster Covid-19 terus bermunculan.
Tak hanya klaster perumahan namun juga klaster puskesmas yang berujung penutupan layanan dan rujukan di Puskesmas Tiban Baru.
• Dulu Dikenal Produksi Mocin Kini China Ciptakan Harley Davidson, Tampang 338R Bocor di Internet
"Wah, kalau begini terus banyak warga yang tidak taat akan terjadi ledakan penambahan pasien Covid-19," kata Kepala UPT Puskesmas Sekupang, Desi, Kamis (27/8/2020).
Ia menilai, muncul 2 klaster Covid-19 di Sekupang lantaran warga mulai lengah terhadap protokol kesehatan dan bahkan ada yang tak percaya dengan bahayanya Covid-19.
Untuk itu, Desi pun mengimbau agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan karena hanya dengan ini bisa memutus rantai penularan Covid-19.

Banyak kasus, katanya karena warga saling mengunjungi atau membesuk orang sakit dan tak sadar menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG).
Saat ini Puskesmas Sekupang menjadi rujukan warga kelurahan Tiban Baru dan Tiban Indah untuk berobat lantaran Puskesmas Tiban Baru masih ditutup.
Ada 8 orang dokternya dinyatakan positif Covid-19.
• Taiwan Bersumpah Tak Tunduk dengan China, 200 Jet Tempur F-16 Siaga Lawan Tekanan Tiongkok
Tracing penularan Covid-19, klaster Puskesmas Tiban Baru menyasar 64 warga kelurahan yang pernah melakukan layanan pengobatan sebelum Puskesmas ditutup.
"Ya, sudah 64 warga yang di tracing dan melakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Kepala Puskesmas Tiban Baru, drg. Anna Hashina saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).

Warga yang di-tracing dan dilakukan pemeriksaan rapid test untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19 pasca ada 8 petugas medis di Puskesmas Tiban Baru yang terconfirmasi positif Covid-19.
Bahkan ia menyebutkan, awal tertularnya 8 petugas medis di Puskesmas belum diketahui sumbernya.
"Kami masih bertanya-tanya, petugas kita kontak dengan siapa, lalu siapa yang positif Covid-19 di antara pasien itu.
• GAZA MEDAN LAGA, Militer Israel dan Hamas 3 Pekan Saling Tembak dan Jual Beli Serangan Bom
Soalnya awalnya 8 petugas medis kita ketika di-swab langsung terkonfirmasi," ujarnya.
Ia merincikan, dari total 8 orang petugas medis di Puskesmas Tiban Baru itu terdiri dari 3 orang dokter, 3 bidan, dan 2 perawat.
Bahkan ada 2 di antaranya yang sedang hamil.
(tribunbatam.id/Hening Sekar Utami/Beres Lumbantobing)