Insiden Penembakan Jacob Blake Picu Aksi Black Lives Matter Lagi, Begini Tanggapan Trump

Donald Trump akhirnya memberikan tanggapannya terkait insiden Jacob Blake. Meningkatkan lagi pergerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat ( AS).

AP/MORRY GASH via Kompas.com
Massa bentrok dengan polisi di dekat Pengadilan Daerah Kenosha, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (24/8/2020). Mereka berdemo memprotes polisi yang menembak pria kulit hitam Jacob Blake 7 kali di punggung. Jacob Blake ditembak 7 kali di punggung, Trump akhirnya berkomentar. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Munchin mengatakan, hubungan ekonomi dapat dihentikan apabila perusahaan-perusahaan asal AS tidak diberikan kesempatan untuk bersaing secara sehat di China.

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 80 Hari Lagi, Joe Biden Khawatir Kalah dari Donald Trump

Kurang dari 80 hari lagi, pemilihan presiden Amerika Serikat ( AS) akan digelar.

Joe Biden menyatakan kekhawatirannya jika akan kalah dengan Donald Trump.

Ia juga menyebut Donald Trump akan menghalalkan berbagai cara agar kembali menang menjadi presiden Amerika Serikat ( AS).

Melansir Reuters pada Senin (17/8/2020), puluhan pejabat, aktivis, dan pemilih Demokrat mengungkapkan kecemasan yang mendalam, bahwa Trump akan membuat pemungutan suara sesulit mungkin selama pandemi virus Corona, dan jika Trump kehilangan suara, dia tidak akan menerima hasilnya.

Pada pekan ini, ketika Partai Demokrat di seluruh AS melakukan konferensi online tentang pemilihan Biden sebagai presiden menantang Trump sebagai petahana pada 3 November mendatang, banyak yang takut Biden mungkin akan kalah, karena faktor-faktor yang hampir seluruhnya di luar kendali mereka.

Biden sendiri menyebut kemampuan Trump untuk menghalalkan berbagai cara untuk menang, sebagai ketakutan terbesarnya.

Ketekutan itu ada, meski pun Biden dan sekutunya memiliki banyak alasan untuk merasa optimis menang.

Jajak pendapat menunjukkan Biden telah membangun keunggulan yang luas di hampir setiap negara bagian yang dimenangkan Trump dengan tipis pada 2016, ketika angka dukungan untuk Partai Republik jatuh di tengah pandemi virus Corona.

Mantan Presiden Barack Obama pada Jumat (14/8/2020), mengatakan di Twitter bahwa pemerintahan Trump "lebih peduli dengan menekan pemungutan suara daripada menekan virus Corona."

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada akhir Juli, 8 dari 10 orang Demokrat prihatin dengan tekanan terhadap pemilih.

Trump telah mencela pemungutan suara melalui surat pos selama berbulan-bulan, menyatakan tanpa bukti bahwa itu akan mengarah pada penipuan.

Kemudian, pada Kamis (13/8/2020) Trump mengakui telah memblokir tuntutan Demokrat untuk pendanaan tambahan kepada kantor pos karena penentangannya terhadap pemungutan suara melalui surat pos.

"Kami tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selain semakin dekat kita dengan pemilu, semakin putus asanya Trump, dan kampanyenya," kata Rodell Mollineau, penasihat Unite the Country, komite aksi politik pendukung Biden.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved