VIRUS CORONA DI BINTAN

Sekda Bintan Kaji Ulang Rencana Belajar Tatap Muka Selama Pandemi, 'Kami Masih Pentingkan Nyawa'

Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Adi Prihantara mengakui, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bintan yang cenderung bertambah menjadi sebabnya.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Adi Prihantara. Pihaknya mengkaji ulang rencana bellajar tatap muka di sekolah saat pandemi Covid-19. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan mengkaji ulang rencana belajar tatap muka di sekolah yang berlokasi di zona hijau dan kuning Covid-19.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Adi Prihantara mengakui, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bintan yang cenderung bertambah menjadi penyebabnya.

Hal itupun terjadi saat kondisi new normal kemarin hingga sekarang yang memang kurang kedisiplinan yang mengakibatkan grafik kasus Covid-19 di Bintan menjadi naik.

"Bahkan, Bintan yang sebelum masuk zona hijau berubah jadi orange dan mengarah ke merah.Untuk itu sekolah untuk sementara tidak bisa buka karena melihat situasi kasus Covid-19," ucapnya, Minggu (30/8/2020).

Ia mengakui, peserta didik memang memerlukan bimbingan dari tenaga pengajar, termasuk dalam membimbing perilakunya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar ada terobosan baru yang harus dibuat.

"Prosesnya belajar mengajar di masa pandemi memang sudah diatur, tetapi jumlah pasien terkonfirmasi yang terus bertambah saat pandemi ini tentu harus ada pertimbangan.

Maka dari itu untuk tatap muka saya rasa tetap belum bisa. Memang rencana kami akan segera mengikuti rencana perubahan Surat Keputusan Bersama (SKB) antar 4 Menteri Republik Indonesia(RI) kemarin.

Hal itu juga kita siapkan petugas pendidikan.Tetapi kami tetap mempertimbangkan kesehatan. Intinya kami masih pentingkan nyawa daripada yang lainya," tegasnya.

SOP Belajar Tatap Muka Selama Pandemi

Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan akan melakukan sosialisasi melibatkan siswa, guru dan orang tua siswa.

Hal ini menyusul rencana Pemerintah Kabupaten Bintan akan membuka sekolah dengan sistem belajar tatap muka.

Hanya saja, belajar tatap muka ini dimulai bagi kecamatan di Bintan yang berstatus zona hijau.

Rencana Deklarasi Isdianto-Suryani Molor, Sekretaris DPD Partai Hanura Kepri Ungkap Alasannya

Perwako Pelanggar Protokol Kesehatan Hampir Rampung, Wawako Batam: Sekitar 10 Hari Kedepan Lah

Pembukaan sekolah akan dilakukan bertahap, tidak langsung menyeluruh.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Tamsir menuturkan, sosialisasi yang diberikan terkait sistem pembelajaran yang akan diterapkan di masa pandemi Covid-19.

"Tentunya sarana prasarana standar protokol kesehatan sudah harus siap, seperti pengecekan suhu dan tempat cuci tangan," ujar Tamsir, Senin (17/8/2020).

Ia mengatakan, beberapa standar operasional prosedur protokol kesehatan juga akan dijalankan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di antaranya, yakni penyemprotan disinfektan terhadap fasilitas sekolah, bagi sekolah yang akan membuka proses belajar mengajar secara tatap muka.

"Aktivitas pembelajaran juga berlaku di bawah 3 jam, lalu juga akan dibuka secara bertahap artinya tidak menyeluruh," ungkapnya.

Tengah Dikaji

Pemerintah Kabupaten Bintan tengah mengkaji lagi proses belajar tatap muka di sekolah bagi kecamatan yang berstatus zona hijau.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bintan Apri Sujadi saat meresmikan Posyandu Kampung Mansur di Desa Tembeling, Bintan, Minggu (16/8/2020) sore.

Menurut Apri, hal ini penting karena aktivitas belajar-mengajar harus tetap berjalan, namun dengan aturan standar protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi untuk pondok pesantren sudah bisa jalan dulu. Karena anak-anak cenderung mondok dan hanya berada di kawasan tersebut dengan aturan standar protokol kesehatan yang tetap berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Apri menambahkan, sementara untuk sekolah SD dan SMP, pihaknya sedang mendata kecamatan mana saja di Bintan yang termasuk zona hijau.

"Setelah didata nanti kita buka belajar tatap muka secara bertahap. Teknisnya ada di Dinas Pendidikan," tutupnya.

Orang tua: Lebih Aman di Rumah

Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Bintan Kepri mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Hal inipun berdampak pada rencana belajar tatap muka di sekolah pada pertengahan Agustus ini.

Rencana itu terpaksa ditunda. Kepala Dinas Pendidikan Bintan,Tamsir menyebutkan, melihat kondisi pandemi saat ini, proses belajar dari rumah akan diperpanjang hingga keadaan kembali membaik.

"Kemarin rencananya kalau tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Bintan, pertengahan bulan Agustus pelajar sudah bisa masuk dan belajar di sekolah," katanya, Senin (3/8/2020).

Namun dengan kondisi saat ini, ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, Disdik Bintan memutuskan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah.

"Jadi untuk proses belajar dari rumah (BDR) kita perpanjang sampai situasi Covid-19 kian normal lagi," terangnya.

Sementara itu, terkait belajar di rumah memang menuai pro kontra di kalangan orangtua. Ada yang setuju dan ada pula yang keberatan.

Apalagi dengan adanya penambahan biaya untuk membeli paket dan waktu orangtua yang tergolong memang ikut sibuk dalam hal mengerjakan dan mengawasi anak saat belajar online.

Seorang wali murid Wati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurutnya memang lebih baik siswa belajar dari rumah dengan sistem online.

Pasalnya, situasi tengah pandemi dan tidak bisa terlalu memaksakan anak-anak bersekolah.

"Kita sebagai orang tua juga pasti khawatir dengan anak-anak kita saat belajar ke sekolah. Kita tidak tahu juga bagaimana di luar sana ketika belajar di sekolah. Sepertinya memang lebih aman belajar di rumah sampai keadaan membaik," ungkapnya.

Wati berharap, Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved