VIRUS CORONA DI KEPRI
KEPRI Level Berbahaya, Pasien Corona Sudah 1.000 Lebih, Melonjak di Batam, Tanjungpinang dan Bintan
Tiga kota di Kepri, yakni Batam, Tanjungpinang dan Bintan kembali diserang kasus-kasus baru positif Covid-19
KEPRI Level Berbahaya, Pasien Corona Sudah 1.000 Lebih, Melonjak di Batam, Tanjungpinang dan Bintan
TRIBUNBATAM.id - Kepulauan Riau (Kepri) kembali berstatus siaga infeksi virus corona.
Tiga kota; Batam, Tanjungpinang dan Bintan kembali diserang kasus-kasus baru positif Covid-19.
Naiknya kasus baru terkonfirmasi positif corona di Kepri saat ini berada di level membahayakan.
• Jangan Anggap Remeh Ketika Rasakan Nyeri saat Kencing, Ketahui Gejala dari Penyakit Urologi
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri menyampaikan, jumlah kasus saat ini sudah mencapai 1.024 pada Senin (31/8/2020).
Jumlah tersebut disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri yang juga Gubernur Kepri Isdianto.
"Saya minta warga Kepri tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer dan yang terpenting selalu mengenakan masker saat keluar rumah," kata Isdianto saat dihubungi, Senin (31/8/2020).

Kendati demikian, Isdianto mengaku belum ada langkah khusus untuk meminimalisasi peningkatan corona di Kepri yang semakin mengkhawatirkan.
"Secepatnya akan kami lakukan rapat, yang jelas untuk sekolah tetap dilakukan daring," kata Isdianto.
Hal senada juga diungkapkan Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana.
• 8 Pilihan Obat Batuk Alami yang bisa Dicoba di Rumah, Kumuran Air Garam hingga Peppermint
Tjetjep yang juga Ketua Harian Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri mengatakan, saat ini sebanyak 398 pasien yang masih dirawat di ruang isolasi.
Kemudian sebanyak 588 pasien telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu 38 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona.
"Angka ini sudah sangat membahayakan.
• Selain Buat Tidur Jadi Lebih Nyenyak,Tertawa Terbukti Punya Manfaat yang Tak Disangka-sangka
Jika masyarakat Kepri tidak juga sadar akan hal ini, tidak menutup kemungkinan ke depan akan bertambah," kata Tjetjep.
Tjetjep juga berharap agar masyarakat Batam tidak mengabaikan kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan.
Batam, Bintan, Tanjungpinang Berpacu
Kabupaten Bintan yang sempat mendapat predikat zona hijau kini kembali memerah setelah bertambahnya 14 kasus baru virus corona dalam satu hari.
Pada Jumat (28/8/2020) lalu, kasus terkonfirmasi positif secara akumulatif tercatat 43 orang.

Namun sehari setelahnya jumlahnya menjadi 57 orang sehingga ada penambahan 14 kasus baru.
• Dor, Eks Kepala BPN Terkapar di Toilet Kejati, Bunuh Diri Diduga Stres, Polisi Temukan Pistol
Jumlah itu bisa bertambah karena masih ada 20 orang lagi yang masuk dalam kategori suspek atau menunggu swab keluar.
Dari sejumlah kasus itu, ada tranamisi lokal tetapi ada juga warga Tanjungpinang yang terkonfirmasi positif di Bintan.
Empat kasus terakhir, nomor 54-57 merupakan satu keluarga, warga Tanjungpinang.
"Dari 14 kasus baru ini, tujuh warga Bintan, selebihnya warga Tanjungpinang," kata Kepala Dinas Kesehatan Bintan dr Gama AF Isnaeni, Minggu (30/8/2020).
Sedihnya lagi, satu klaster di Bintan juga mengikuti trend Batam, yakni tenaga kesehatan.
Satu klaster terjadi di RSUD Bintan, ada tiga dokter tertular Covid-19.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, corona juga menyerang sejumlah tenaga kesehatan di Batam, baik di RSUD Embung Fatimah dan sejumlah Puskesmas.
Batam Jumlah Terbanyak Positif
Di Kota Batam dalam dua hari terakhir ada 72 kasus baru dan empat kecamatan kini berstatus zona merah.
Terbanyak terjadi pada Jumat lalu, di mana pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menunjukkan rekor baru yakni 54 orang.
Sehari setelahnya, Sabtu (29/8/2020), ada 18 orang lagi terpapar.
Sebanyak 11 orang pria dan tujuh lainnya perempuan.
Total pasien secara kumulatif kini sudah 617 orang, 374 sembuh dan 32 orang meninggal dunia.
Sebanyak 211 orang saat ini menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.
• VIRAL Bocah 3 Tahun Terbang Bersama Layang-layang Jumbo, Tonton Videonya di Sini
Menyedihkannya, sejumlah tenaga kesehatan di Kota Batam juga menjadi sasaran virus ini.
Ada sejumlah dokter, bidan, perawat hingga supir ambulans yang terpapar virus ini. Mereka tersebar dari berbagai fasilitas kesehatan, seperti RSUD Embung Fatimah hingga sejumlah Puskesmas.
Empat Puskesmas tutup, tetapi beberapa Puskesmas lainnya masih tetap melayani masyarakat meskipun ada tenaga kesehatan mereka yang positif Covid-19.
• Ramalan Shio Hari Selasa 1 September 2020, Shio Anjing Waktunya Istirahat, Shio Kelinci Beruntung
Setelah menutup pelayanan Poliklinik dan Istalasi Gawat Darurat setelah satu tenaga kesehatan positif, Jumat lalu, RSUD langsung melakukan swab terhadap puluhan karyawannya.
Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dewiyana kepada Tribun mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil swab tersebut.
"Nanti akan dirilis oleh Dinkes atau Gugus Tugas," kata Ani.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut, lonjakan kasus beberapa hari terakhir akibat menurunnya disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Didi mengatakan, akibat lonjakan pasien, empat kecamatan saat ini berstatus zona merah.
Keempatnya adalah Kecamatan Sekupang, Kecamatan Nongsa, Kecamatan Batam Kota, dan Kecamatan Seibeduk.
Kecamatan lain juga sebenarnya tidak aman.
Lubukbaja, Bengkong, Sagulung dan Batuaji berstatus oranye atau satu tingkat di bawah merah.
Sedangkan status zona kuning tinggal menyisakan Kecamatan Batuampar.
Dan zona hijau tiga kecamatan, yakni Belakang Padang, Bulang serta Galang.
Tanjungpinang Mengekor
Perkembangan kasus signifikan juga terjadi di Tanjungpinang karena transmisi lokal atau penularan antarwarga semakin berkembang.
Pada Minggu (29/8/2020), Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma selaku ketua Gugus Tugas merilis 19 kasus baru di kota itu sehingga totoalnya menjadi 169 kasus.
Seluruh kasus terjadi pada warga Tanjungpinang.
Ada yang berdasarkan klaster lama, tetapi ada juga kasus baru yang belum diketahui klasternya atau tidak memiliki riwayat kontak dengan kasus sebelumnya.
• Cara Klaim Token Listrik Gratis Bulan September 2020, Akses pln.co.id atau WhatsApp ke 08122123123
Sebagian lagi adalah kasus impor karena memiliki perjalanan dari daerah lain.
Dari ekspose Rahma, kemarin, empat kasus tidak memiliki riwayat kontak, empat memiliki riwayat kontak dari kasus sebelumnya dan selebihnya kasus impor.
Dari kasus impor itu, enam orang satu keluarga, terkonfirmasi setelah melakukan perjalanan keluar daerah. Satu orang mempunyai riwayat perjalanan ke Pekanbaru dan satu orang dari Palembang.
• AC Milan Perpanjang Kontrak Zlatan Ibrahimovic Satu Tahun Kedepan, Kenakan Nomor Punggung 11
Kadinkes Tanjungpinang Rustam mengatakan, dari seluruh kasus yang terjadi di ibukota Provinsi Kepri ini, sebanyak 64 kasus atau 38 persen merupakan kasus impor atau memiliki riwayat perjalanan dari daerah lain.
Sedangkan 96 kasus atau 57 persen merupakan transmisi lokal.
Namun, dari seluruh kasus yang terjadi di Kepri, dalam sepekan terakhir, sebagian besar berstatus OTG (orang tanpa gejala).
Artinya, orang yang terlihat sehat namun di tubuhnya ternyata ada virus.
Di Pinang sendiri, kata Rustam, 118 kasus atau 70 persen merupakan kasus tanpa gejala.
• Jadwal Uji Coba Timnas U-19 Indonesia di Kroasia, Lawan Bulgaria, Qatar hingga Bosnia
Fenomena ini tentu saja semakin memprihatinkan.
Bahkan, untuk menghindari munculnya klaster baru di lingkungan pemerintahan, Pemko Batam kembali menerapkan work from home (WFH) bagi seluruh ASN di lingkungan Pemko Batam mulai Senin (31/8/2020).
.
.
.
(tribunbatam.id)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jumlah Pasien Corona di Kepri Lebih dari 1.000 Orang