HUMAN INTEREST
16 Tim Medis Puskesmas Tiban Baru Batam Kena Corona, Simak Cerita Kepala Puskesmas Selama Isolasi
Kepala Puskesmas Tiban Baru drg. Anna Hashina menjalani isolasi mandiri setelah 16 petugas medis di Puskesmas itu dinyatakan positif covid-19.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Puskesmasnya Jadi Kluster Covid-19, Begini Cerita Kapus Jalani Isolasi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Puskesmas Tiban Baru, Sekupang Batam masih menutup layanan dan rujukan.
Rencananya, layanan Puskesmas baru akan dibuka kembali pada 6 September mendatang.
Saat ini, sejumlah petugas medis Puskesmas masih menjalani perawatan.
Ada yang dirawat dan diisolasi di RSKI Galang, ada pula yang isolasi mandiri.
"Puskesmas masih tutup mas, sampai tanggal 6 September nanti. Petugas kita hampir setengah dirawat isolasi di rumah sakit," ucap Kepala Puskesmas Tiban Baru drg. Anna Hashina saat dihubungi, Rabu (02/09/2020).
Untuk itu, kata dia sementara waktu layanan dan rujukan perobatan warga Tiban Baru dialihkan ke Puskesmas Sekupang.
Dikatakannya, tidak hanya petugas medis lainnya yang menjalani isolasi namun dirinya juga.
"Kami semua petugas medis puskesmas wajib diisolasi. Hanya saja ada yang langsung diangkut ke RSKI Galang dan ada yang isolasi mandiri," sebut dr. Anan.
Semua petugas medis puskesmas wajib isolasi, kata dia untuk memutus mata rantai penularan virus covid-19.
Bahkan dr. Anna mengaku saat ia menjalani masa isolasi mandiri, pikirannya tak menentu.
• Puskesmas di Batam Banyak Tutup, Bagaimana Nasib Pasien yang Butuh Berobat?
Was-was dengan diri sendiri, begitu juga dengan petugas medis di puskesmas.
"Sempat bingung, puskesmas yang saya pimpin tiba-tiba jadi kluster baru covid-19. Satu sisi saya kasihan dengan anggota saya, bahkan diri saya sendiri juga panik, jangan-jangan saya juga sudah terpapar," ucap Anna.
Waktu itu, lanjut Anna saya pulang ke rumah pun sampai takut. Kasihan dua anak gadis saya. Saya pun langsung mengasingkan diri di dalam kamar sendiri.
"Setelah hasil swab saya keluar dan dinyatakan negatif, akhirnya saya memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah," katanya.
Tapi memang, kata Anna bercerita menjalani isolasi, terasing sendiri itu tidak enak.
Penuh rasa was-was dan takut. Takut terhadap diri sendiri, takut kepada anak-anak. Jadi seharian itu hanya terkurung dalam kamar.
Makanan pun diantar sampai depan pintu kamar, semua aktivitas hanya di kamar sendirian, anak-anak pun kasihan tidak bisa main sama ibunya.
"Untung ada "bude" yang mengurusi mereka, kalau tidak semua pasti kelabakan," kata Anna.
Tidak hanya itu, bahkan Anna dan suami pun harus terpisah ranjang tidur sendirian.
"Ini sudah hari ke-10 saya isolasi mandiri di rumah. Alhamdullillah sudah dua kali swab hasilnya negatif," ucap Anan.
Dikatakan Anan, masa isolasi dirinya akan segera berakhir dan kembali segera mengurusi puskesmas.
Hingga kini sudah ada sebanyak 16 orang petugas medis Puskesmas Tiban Baru yang dinyatakan positif covid-19 setelah kontak erat dengan petugas medis lainnya.
Peristiwa munculnya kluster covid-19 di Puskesmas Tiban Baru bermula saat 7 petugas medis yang terdiri dari 2 orang dokter, 3 bidan, dan 2 perawat terpapar covid-19.
Bahkan ada 2 di antaranya itu ada yang sedang mengandung, hamil.
Kemudian semua petugas medis dilakukan pemeriksaan swab, alhasil ada penambahan.
Jadi total petugas medis Puskesmas Tiban Baru yang terpapar covid-19 ada sebanyak 16 orang.
Tidak hanya petugas medis, sejumlah warga yang pernah kontak erat dengan petugas medis puskesmas yang ditracing dan menjalani pemeriksaan ada 14 orang yang dinyatakan positif covid-19.
Bahkan hingga kini belum diketahui, asal muara penyebaran covid-19 di kluster Puskesmas Tiban Baru.
Untuk itu Kepala Puskesmas Tiban Baru drg. Anna Hashina menghimbau agar warga tidak panik namun harus lebih meningkatkan proteksi diri mematuhi aturan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Jangan panik, namun tetap patuhi protokol kesehatan. Kalau tidak terlalu penting stay at home saja. Jangan nongkrong-nongkrong ditempat keramaian," pesannya. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)