Bisnis Kerupuk Atom Zafi Milik Warga Batam Go Digital di Tengah Pandemi Covid-19

Tim 201 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat melalui Kerupuk Atom Zafi

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA
Kunjungan Tim 201 KKN UMY ke bisnis UMKM Kerupuk Atom Zafi di Tanjung Riau Batam. Usaha ini go digital di tengah pandemi Covid-19 

Editor: Dewi Haryati

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tim 201 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat melalui Kerupuk Atom Zafi.

Kerupuk atom ini adalah sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dirintis seorang warga Batam bernama Almizan dan istrinya sejak 2017 lalu.

Usaha ini berada di sebuah pemukiman di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.

TIM 201 KKN UMY hadir untuk mengoptimalkan pemilik mitra agar dapat melakukan pemasaran produk secara online melalui media sosial seperti Whatsapp, Instagram, dan Facebook.

"Pemilik mitra yang belum mengetahui bagaimana cara mengelola media sosial dapat kita bantu hingga menjadi lebih tahu dengan diadakannya sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam melakukan penjualan melalui media sosial,” kata Ketua tim KKN 201, Arief Rizky, Rabu (2/9/2020).

HARGA EMAS ANTAM HARI INI - Turun Rp 2000 Menjadi Rp 1.024.000 per Gram

Pemkab Bintan Susun Perbup Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan, Sanksi Hukum Masih Belum Final

Target dari KKN ini untuk pengembangan UMKM melalui pengembangan digital marketing dan bidang-bidang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Terlebih saat ini banyak UMKM membutuhkan bantuan agar mampu berkembang.

Salah satunya adalah UMKM Kerupuk Atom Zafi yang ikut terdampak merasakan efek negatif dari pandemi Covid-19.

Pemilik usaha Kerupuk Atom Zafi, Almizan mengatakan, resep kerupuk ini merupakan resep turun-temurun keluarganya. Dengan modal awal sebesar Rp 500 ribu, ia dan istrinya mulai terjun ke dalam bisnis pangan ini.

"Awalnya hanya kerupuk atom ini untuk didistribusikan kepada saudara saja, akan tetapi seiring berjalannya waktu juga dipasarkan ke orang lain juga," ujar Almizan ketika ditemui di rumahnya.

Pada awalnya, bisnis tersebut dibangun oleh pasangan suami istri (pasutri) ini saja.

Siapa sangka, bisnis kerupuk atom yang dijalankan tersebut mulai berkembang dan dikenal banyak orang hingga memiliki beberapa karyawan untuk memproduksi kerupuk atom tersebut.

Kegiatan produksi kerupuk atom ini dilakukan setiap pagi hari di rumah produksinya.

Almizan, istri beserta karyawan mulai menyiapkan segala kebutuhan pembuatan kerupuk mulai dari tepung, minyak goreng, adonan ikan, alat penggorengan, dan kegiatan produksi lainnya.

Saat membangun usahanya ini, fenomena jatuh bangun bukan hal yang asing bagi para pelaku bisnis.

Hal itu juga dirasakan oleh Almizan.

Pandemi Covid-19 ikut memberikan dampak negatif pada usaha rumahannya ini hingga mengalami penurunan omzet.

Omzet Kerupuk Atom Zafi mengalami penurunan sekitar 50 persen.

Bahkan ironinya, pada saat pandemi virus corona mulai merebak, omzet Kerupuk Atom Zafi mengalami okupansi cukup terjal hingga 70 persen.

Di era pandemi seperti saat ini, data statistik menunjukkan bahwa kegiatan manusia mengalami pergeseran. Artinya, saat ini manusia banyak melakukan kegiatan di dalam rumah saja.

Kendati demikian, banyak UMKM yang terpaksa untuk memilih menutup operasionalnya.

Beberapa ekonom dan pemerintah Indonesia mengatakan bahwa upaya untuk menyelamatkan UMKM di tengah pandemi ialah menggalakkan digital marketing sebagai strategi dalam penjualan.

Sebab, adanya pergesaran perilaku manusia tersebut serta adanya dukungan teknologi seperti saat ini menyebabkan hampir seluruh kegiatan manusia dilakukan melalui bantuan teknologi.

Namun, survei mengatakan bahwa masih banyaknya masyarakat yang tidak melek teknologi hingga menjadi kendala utama dalam melakukan pemasaran secara digital.

Almizan dan istri merupakan salah satunya.

Almizan selaku pemilik usaha mengatakan, dia belum memiliki akun media sosial untuk memasarkan usahanya.

Karena itulah, Tim 201 KKN dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta hadir dan membantunya.

Proses KKN melalui Kerupuk Atom Zafi ini didampingi oleh Dr. drg. Erlina Sih Mahanani, M Kes, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Terdapat lima mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN yang berasal dari berbagai fakultas dan program studi yang ada di UMY.

KKN ini adalah bagian dari implementasi catur darma perguruan tinggi UMY secara nyata di bidang pengabdian di masa pandemi.

Hasil dari kegiatan mahasiswa tim KKN 201 antara lain membuat akun media sosial dan melakukan pemasaran secara digital pada UMKM yang didampingi.

Implementasi dari program kerja ini juga telah berhasil meningkatkan awareness terhadap produk UMKM Kerupuk Atom Zafi dengan memanfaatkan digital marketing.

Hal tersebut juga diakui oleh pemilik usaha. Ia mengatakan, penjualan bisnis rumahan Kerupuk Atom Zafi saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan meski di tengah pandemi.

(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved