Kisah Pasutri dan Bayi Mereka Tinggal di Gerobak Sampah, Suami Susah Cari Kerja Diusur dari Indekos
Kisahnya pilu pasangan suami istri Andika Pratama dan dan Yanti bermula pada pertengahan Agustus 2020
Kisah Pasutri dan Bayi Mereka Tinggal di Gerobak Sampah, Suami Susah Cari Kerja Diusur dari Indekos
TRIBUNBATAM.id - Kisahnya pilu pasangan suami istri Andika Pratama dan dan Yanti bermula pada pertengahan Agustus 2020.
Ketiadaan uang untuk membayar sewa indekos, membuat mereka bersama sang bayi harus hidup di gerobak sampah.
• Resesi Ancam Indonesia, Siap-siap Lakukan 4 Cara Ini agar Finansial Aman
Pemilik indekos di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu kamar indekos mereka karena telat bayar 10 hari.
Andika dan Yanti adalah pasutri di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam gerobak sampah itu pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di tepi Jalan Belatuk, Samarinda.
"Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan," ungkap Andika, Kamis (3/9/2020).
• Hasil Penyelidikan TNI, Oknum TNI AL dan AU Diduga Terlibat Penyerangan Mapolsek Ciracas
Meski begitu ketiganya sering kebasahan saat hujan, karena hanya mengandalkan baliho sebagai alat teduh.
Gerobak itu milik Andika yang bekerja sebagai pemulung.
Setiap harinya dia membawa istri dan anaknya mencari sampah plastik yang bisa dijual untuk bertahan hidup.

Kisahnya pilu mereka bermula pada pertengahan Agustus 2020, pemilik indekos yang disewa pasangan ini di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu indekos karena telat bayar.
"Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk.
Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk," terang dia.
• Pasha Ungu Terancam Gagal Jadi Cawagub Sulteng, 2 Partai Pendukung Berbalik Arah
Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp 350.000.
Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar.