PILKADA KEPRI
Besok, Bapaslon dari Lingga, Natuna, dan Anambas Akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSBP Batam
Ketua IDI Kepri, Rusdani mengatakan, kemungkinan hasil tes kesehatan dari bapaslon peserta Pilkada Kepri akan diserahkan ke KPU, Kamis atau Jumat ini
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Seperti diketahui Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Kepri menunjuk RSBP Batam sebagai lokasi pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon yang akan berlaga di Pilkada Kepri.
"Hari ini ada 7 bakal pasangan calon. Tiga bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, 2 bakal pasang calon Wali kota dan Wakil Wali kota Batam, serta dua bakal pasang calon Bupati Tanjungbalai Karimun," ujarnya, Senin (7/9/2020).
Pemeriksaan akan berlangsung selama dua hari, hari pertama meliputi fisik dan jiwa termasuk narkotika.
Afdhalun mengungkapkan tahapan pemeriksaan hari pertama dimulai dari lantai 1, kedatangan calon kepala daerah melalui lobby utama gedung B dengan melewati proses screaning suhu terlebih dahulu.
Kemudian lanjut ke lantai 4 dengan memberi pengarahan kepada bakal calon kepala daerah.
Selanjutnya bapaslon melakukan registrasi dan pengisian data calon kepala daerah di lantai 6.
Lalu pemeriksaan kesehatan dimulau meliputi, pemeriksaan kesehatan fisik, pengambilan sampel urine, pengambilan sampel darah, pemeriksaan BNN.
• PILKADA ANAMBAS - Dampingi Yusrizal, Fatahurrahman Siap Mundur dari ASN
• TERUNGKAP, Alasan Hanura Dukung Apri Sujadi-Roby Kurniawan di Pilkada Bintan
Diperkirakan hingga siang hari, bapaslon satu persatu turun ke lantai 1 di instalasi radiologi untuk melakukan rotgen thorax.
Selanjutnya, kembali ke lantai dasar untuk melakukan pemeriksaan mata dan pemeriksaan THT.
Diperkirakan sore hari, bapaslon akan melanjutkan pemeriksaan di ruang treadmill gedung A untuk melakukan pengecekan EKG dan Pemeriksaan Treadmill dan diakhiri pemeriksaan MMPI dan Psikotes.
Dijaga Ketat
Akses lift menuju gedung lantai 6 Rumah Sakit Badan Pengusahaan ( RSBP ) Batam, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri disegel.
Lift diberi penanda silang dan akses mesinnya di nonaktifkan.
Pengunjung dilarang berkunjung dan menaiki gedung rumah sakit hingga ke lantai 6.
Tidak hanya steril, bahkan sejumlah aparat dari kepolisian tampak berjaga di komplek kawasan rumah sakit.
