Stok Menipis, RSUD di Anambas Minta Tambahan Alat Rapid Test, Dinkes: Kita Akan Belanja Lagi
Israwijaya menuturkan, Dinkes akan membeli alat rapid test dan diperuntukkan bagi fasilitas kesehatan rawat pasien.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Merespon permintaan alat rapid test dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Kepulauan Anambas, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kepulauan Anambas akan melakukan pengadaan alat rapid test.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) pada Dinas Kesehatan Anambas, Israwijaya.
Ia menuturkan Dinkes akan membeli alat rapid test dan diperuntukkan bagi fasilitas kesehatan rawat pasien.
"Untuk jumlah kita tidak tahu pasti, yang pasti kita akan belanja lagi karena sudah ada permintaan dari RSUD juga, ada yang minta 6 kotak lagi," tutur Wira, Jumat (11/9/2020).
Ia mengatakan, RSUD yang banyak mengajukan permintaan alat rapid test ada dari RSUD Palmatak dan RSUD Letung.
"Dua RSUD itu kan banyak yang rawat inap, sedangkan di RSUD Tarempa tidak banyak karena hanya sementara," katanya.
Sementara itu, apabila ada masyarakat yang ingin melakukan swab test di Anambas masih gratis alias tidak bayar sama sekali.
"Kita tidak bayar, karena kita ini kan tidak ada pembayaran pelayanan bagi masyarakat, cuma kendala sekarang stoknya menipis, kalau dulu kita belanja bisa hampir 1.200 sesuai dengan arahan gugus tugas," ungkapnya.
Diketahui bahwa saat ini stok alat swab test hanya 500 unit saja.
"Ini yang bisa di-swab adalah orang yang baru pulang berangkat dan ada gejala baru kita lakukan swab," jelasnya.
Selain rapid test dan swab test, ketersediaan protokol kesehatan seperti alat pelindung diri (APD) di Anambas juga masih mencukupi.
Stok Rapid Test Kosong?
Kosongnya stok rapid test di Puskesmas Tarempa direspon Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Israwijaya.
Menurutnya, ketersediaan rapid test sejak beberapa bulan lalu tidak lagi disalurkan ke puskemas yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Sebelumnya rapid test diperuntukkan bagi masyarakat yang baru datang atau yang mau berangkat ke luar Anambas.
"Rapid itu akan kami adakan, tapi kita tidak peruntukkan bagi penumpang kapal. Lebih mengutamakan pasien yang masuk ke rumah sakit dengan menimbulkan gejala akan kami rapid dulu," ucapnya, Jumat (11/9/2020).
Nantinya rapid test ini untuk fasilitas pasien saja. Lebih lanjut ia katakan sebelum swab test akan dilakukan rapid terlebih dahulu.
Terlebih lagi di RSUD Palmatak, karena banyaknya pekerja yang terpapar Covid-19, setiap pasien yang datang ke RSUD Palmatak dan menimbulkan gejala seperti batuk dan pilek langsung dilakukan rapid test.
"Kalau kemarin kan kami kirim semua setiap gugus tugas yang ada di Palmatak dan Letung.
Kalau mereka meminta ke kita waktu itu langsung kami kasih.
Jadi rapid test itu bukannya kosong, rapid test itu ada tapi kita tidak membagikan lagi ke seluruh puskemas," ungkapnya.
Kosong Hampir 3 Bulan Namanya
Ketersediaan rapid test di Puskemas Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas sudah hampir tiga bulan kosong.
Pihak Puskesmas Tarempa menunggu stok rapid test dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Memang untuk ketersediaannya tidak ada lagi. Sebab menunggu dari dinas," ujar Kepala Puskesmas Tarempa, Januardi di ruang kerjanya, Jumat (11/9/2020).
• Bagaimana Kondisi Cuaca Karimun Sabtu (12/9) Besok?, Ini Prediksi BMKG
• Lakukan CSR, PT Etos Indonusa Semprot Disinfeksi Beberapa Rumah Ibadah di Kota Batam
Layanan PCR dan swab test pun diakuinya sudah tersedia di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Menurutnya, fokus Pemerintah termasuk gugus tugas lebih kepada pencegahan untuk memutus mata rantai Covid-19.
Imbauan yang gencar dilakukan pihkanya yakni terhadap penumpang yang baru tiba di Anambas.
Ia menuturkan bahwa pandemi Covid-19 ini lebih rentan pada klaster keluarga.
"Klaster keluarga itu paling rentan, sebab risikonya lebih besar," sebutnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang akan keluar berangkat dari Anambas hanya membutuhkan surat keterangan dari Puskemas.
"Untuk masyarakat yang mau berangkat tidak perlu rapid test, hanya butuh surat keterangan sehat saja, nanti dari puskesmas kita buatkan, cuma butuh KTP saja," jelasnya.
Banyak Terima Layanan Suket
Puskemas Tarempa paling banyak menerima pembuatan surat keterangan kesehatan.
Bahkan dalam pernah dalam satu hari, Puskesmas Tarempa menerbitkan 60 surat keterangan sehat untuk keperluan berangkat.
Selain surat keterangan, layanan kuratif (pengobatan) di Puskesmas Tarempa terbilang normal.
"Saat ini kami lebih banyak permintaan orang yang mau berangkat, jadi kami bagi jadi dua poli untuk pelayanan saat ini ada poli yang melayani orang sakit dan poli yang membuat surat keterangan sehat," ujar Kepala Puskemas, Januardi, Jumat (11/9/2020).
Puskesmas Tarempa tidak akan menerbitkan suket jika ada masyarakat yang memiliki gejala batuk dan pilek.
Hal ini diakuinya sudah dikoordinasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP ).
Biasanya pembuatan suket dikatakan Janurdi paling banyak didatangi warga yang akan berangkat sehari sebelum kapal tiba ke Anambas.
"Dokter kalau mendapati ada orang yang batuk atau pilek saat pembuatan suket tidak boleh berangkat," ucapnya.
(TribunBatam.id/Rahma Tika)