TIPS SEHAT
Kegunaan Tidur Tanpa Celana Dalam Bagi Wanita dan Pria Menurut Ahli, Benarkah Lebih Sehat?
Menurut dr. Alyssa Dweck, dokter kandungan dan ginekolog di Mount Kisco, New York, kita memang tidak selalu perlu mengenakan pakaian dalam.
Perempuan dengan penyakit tersebut sangat rentan terhadap infeksi jamur, gatal, dan iritasi, sehingga lebih baik mereka tidur tanpa menggunakan celana dalam.
Perlu diketahui bahwa bakteri dan jamur senang berkembang di tempat yang gelap, hangat, dan lembap.
Ketika perempuan melindungi bagian pribadinya dengan kain – apalagi kain yang tidak menyerap keringat – ini akan menyebabkan iritasi vagina.
Selain itu vagina pun akan lembap, hal ini akan menjadi sasaran empuk untuk jamur dan bakteri berkembang.
Melepas celana dalam ketika tidur dapat menjadi salah satu upaya menjaga kebersihan alat kelamin.
Awalnya, mungkin memang terasa aneh ketika tidak ada penutup bagian bawah itu.
Rasa tidak nyaman, tidak aman, dan terekspos pasti akan dirasakan.
Tapi, vagina juga butuh untuk bernapas.
Bila kamu tertarik mencobanya, penting menaruh pakaian dalam di samping tempat tidur untuk berjaga-jaga jika ada situasi darurat, seperti kebakaran atau gempa bumi yang mengharuskan kita keluar dari kamar atau rumah.
Selebihnya, pada siang hari usahakan untuk memakai pakaian yang menyerap udara dan keringat, contohnya celana dalam yang berbahan katun.

• Ramalan Shio Hari Ini Sabtu 12 September 2020, Naga Sulit Kendalikan Diri, Ular Panik akan Pekerjaan
• Ramalan Shio Sabtu 12 September 2020, Kerbau Bangun Komunikasi, Kelinci Jujurlah, Babi Manjakan Diri
Keuntungan tidak memakai pakaian dalam bagi laki-laki
Tidak memakai celana dalam ketika tidur dapat memberikan kelegaaan tersendiri.
Menurut Jamin Brahmbhatt, M.D, rekan-direktur klinik urologi PUR di Clermont, Florida, tidak ada alasan medis yang mengharuskan kita untuk menggunakan celana dalam.
Bagi laki-laki tidak ada manfaat kesehatan menggunakan atau tidak menggunakan celana dalam, menurut dr. Michael Eisenberg, urolog dan pimpinan pengobatan dan operasi reproduksi pria di Stanford University Medical Centerin Palo Alto, California, yang dikutip Live Science.
Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa menggunakan celana yang ketat dapat meningkatkan suhu pada testis, yang dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk.