5 Pejabat Korea Utara Ditembak Mati, Ketahuan Mengkritik Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un
Korea Utara dikabarkan telah menembak mati lima pejabat negaranya. Pasalnya mereka telah mengkritik kebijakan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG - Korea Utara dikabarkan telah menembak mati lima pejabat negaranya.
Pasalnya mereka telah mengkritik kebijakan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Kelima pejabat dieksekusi pada 30 Juli lalu, mereka adalah ofisial dari kementerian ekonomi.
Dieksekusi setelah pembicaraan mereka saat makan malam terungkap dan dilaporkan.
Semua berawal ketika kelima pejabat itu mendiskusikan perlunya reformasi industri, karena hanya sedikit barang kebutuhan pokok bagi rakyat miskin.
Daily NK melaporkan, mereka diketahui juga membahas apakah mereka perlu melakukan kerja sama asing guna memutus sanksi ekonomi.
• Cegah Covid-19, Korea Utara Keluarkan Perintah Tembak untuk Membunuh di Perbatasan China
Dalam pembahasan itu, tebersit kekhawatiran mereka bakal berakhir semakin buruk jika tidak dilakukan pembenahan dalam skala besar.
Sialnya, diskusi mereka ternyata terdengar sehingga ada yang melaporkan ke kementerian ekonomi, dan mereka pun dipanggil guna diselidiki.
Para pejabat yang tergolong penting kedudukannya di kementerian tersebut lantas ditangkap oleh kepolisian rahasia, di mana mereka disuruh mengakui perbuatannya.
Dilansir Daily Mirror Jumat (11/9/2020), mereka kemudian didakwa telah merendahkan rezim Kim Jong Un sehingga ditembak mati.
Sementara keluarga mereka disebutkan dibawa ke penjara politik di Todeok, Hamgyeongnam-do (Stasiun 15), salah satu tempat paling ditakuti bagi tahanan politik.
Pyongyang resah dengan eksekusi tersebut. Sebab, ingatan mereka seakan terbawa kembali ketika Kim melakukan pembersihan setelah ayahnya, Kim Jong Il, meninggal pada 2011.
Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bagaimana Kim memberitahunya detil eksekusi terhadap sang paman, Jang Song Thaek.
Kepada jurnalis The Washington Post Bob Woodward, Trump mengatakan dia diberi tahu Kim bagaimana jenazah sang paman dipamerkan dalam kadaan tak berkepala.
Dalam pemberitaan yang ada, Jang Song Thaek yang merupakan suami dari Kim Kyong Hui, bibi Kim Jong Un, ditembak dengan senjata anti-pesawat.
Diterjang Topan Maysak, Korea Utara Akan Hukum Pejabat Daerah yang Gagal Lindungi Warganya
Korea Utara baru-baru ini dilanda dengan bencana alam, Topan Maysak.
Menanggapi ini, Korea Utara telah menjanjikan hukuman berat bagi pejabat lokal yang gagal melindungi warganya.
Disebut-sebut sudah ada puluhan korban yang diakibatkan oleh Topan Maysak.
Peringatan itu dilaporkan oleh surat kabar milik Partai buruh Korea Utara sebagaimana diwartakan The Japan Times, Sabtu (5/9/2020).
Topan Maysak membawa hujan deras di yang mengguyur seluruh negeri awal pekan ini.
Sejumlah daerah seperti kota pelabuhan Wonsan, Provinsi Kangwon, dilanda banjir dengan jalanan yang terendam air.
Surat kabar Rodong Sinmun pada Sabtu melaporkan bahwa para petinggi Korea Utara telah memutuskan untuk menghukum pejabat kota dan provinsi yang “tidak bertanggung jawab" karena menyebabkan insiden serius yang menyebabkan puluhan korban.
Namun, laporan itu tidak menyebutkan atau memerinci berapa banyak korban yang terluka, hilang, atau tewas.
Laporan tersebut menambahkan para pejabat daerah gagal untuk mengidentifikasi properti yang berisiko secara menyeluruh dan mengevakuasi semua penduduk.
Meski, sambung laporan itu, pejabat daerah telah diperintahkan oleh Partai Buruh Korea yang dipimpin oleh pemimpin Kim Jong Un.
"Keputusan diambil untuk menjatuhkan hukuman berat, administratif, dan hukuman kepada mereka yang bertanggung jawab atas korban tersebut."
Topan Maysak tak hanya melanda Korea Utara, namun juga melanda Korea Selatan dan menewaskan sedikitnya dua orang.
Lebih dari 2.200 orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara di selatan kota Busan.
Bencana alam cenderung berdampak lebih besar di Korea Utara karena infrastrukturnya yang kurang memadai.
Negara ini juga rentan terhadap banjir karena banyaknya gunung dan bukit yang telah lama digunduli.
Seorang pembelot yang kini menjadi peneliti di Korea Selatan, Ahn Chan-il, mengatakan bahwa menghukum pejabat daerah adalah cara bagi peimpin Korea Utara untuk lari dari kesalahan atas jatuhnya korban.
"Mereka mengirimkan pesan bahwa Kim Jong Un tidak pernah melakukan kesalahan.
Narasinya adalah kesalahan terjadi karena mereka gagal untuk mengikuti perintahnya (Kim Jong Un),” kata Ahn.
Bagi Kekuasaan di Korea Utara ke Kim Yo Jong, Kim Jong Un Dikabarkan Dalam Keadaan Koma
Kim Jong Un dikabarkan tengah dalam kondisi koma.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu diketahui memang telah membagi sebagian kekuasaan kepada adiknya, Kim Yo Jong.
Klaim soal kondisi koma ini pertama kali dilontarkan oleh seorang mantan pejabat Korea Selatan.
Chang Song-min, eks ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, mengklaim, Kim Jong Un sakit parah di tengah spekulasi jarangnya dia tampil di depan umum tahun ini.
"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korsel, dikutip dari New York Post, Minggu (23/8/2020).
Mantan ajudan tersebut menambahkan, adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong sudah siap membantu memimpin negara.
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya.
Klaimnya muncul setelah mata-mata Korsel mengungkapkan bahwa Kim Yo Jong (33) sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto" di Korut, meski belum sah ditunjuk sebagai penggantinya.
Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan, peralihan kekuasaan sebagian bertujuan untuk "meredakan stres (Kim Jong Un) dari pemerintahannya, dan menghindari kesalahan jika ada kebijakan yang gagal," lapor kantor berita Yonhap.
"Kim Yo Jong, wakil pimpinan pertama dari Komite Pusat Partai Buruh, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi," lanjut Yonhap.
Kim Jong Un hanya terlihat beberapa kali di depan publik tahun ini, yang memunculkan rumor tentang kondisi kesehatannya.
Pada April, ia sempat dirumorkan meninggal, konon karena operasi jantungnya gagal.
(*)
• Korea Utara Ulang Tahun ke-72, Presiden China Xi Jinping Kirim Ucapan Selamat ke Kim Jong Un
• Kisah Pembelot Yeonmi Park Semasa Hidup di Korea Utara: Kerap Lihat Orang Kelaparan Sekarat di Jalan
• Topan Maysak Buat 2 Desa di Korea Utara Hancur, Kim Jong Un Utus 12.000 Elite Partai Membantu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un, 5 Pejabat Korea Utara Ditembak Mati".