Mulai 18 September, Singapura & Jepang Akan Luncurkan Jalur Hijau Untuk Bisnis dan Perjalanan Resmi
Singapura dan Jepang telah sepakat untuk meluncurkan "green lane" atau jalur hijau untuk bisnis penting dan perjalanan resmi bagi penduduk mereka.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Singapura dan Jepang telah sepakat untuk meluncurkan "green lane" atau jalur hijau untuk bisnis penting dan perjalanan resmi bagi penduduk dari kedua negara.
Peluncuran ini akan diberlakukan pada Jumat, 18 September 2020 mendatang.
Dalam pernyataan bersama, kementerian luar negeri kedua negara menyampaikan bahwa pengaturan Business Track akan membantu memulihkan konektivitas.
Sembari mendukung pemulihan ekonomi Jepang dan Singapura.
Singapura memiliki pengaturan serupa dengan negara lain, tetapi ini adalah kerangka kerja pertama yang akan diterapkan Jepang dengan negara lain.
Jalur Bisnis akan memungkinkan dimulainya kembali perjalanan lintas batas dan pertukaran bisnis yang aman dengan perlindungan kesehatan masyarakat yang diperlukan, kata negara-negara itu.
• Singapura Umumkan 42 Infeksi Covid-19 Baru, Rata-rata Jumlah Kasus Harian Terus Menurun
Perlindungan ini mencakup pengujian sebelum keberangkatan dan setelah kedatangan, serta kebutuhan untuk mematuhi rencana perjalanan terkontrol selama 14 hari pertama di negara penerima.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa selama periode tinggal di rumah 14 hari, kegiatan bisnis terbatas akan diizinkan.
Hal ini melonggarkan sebagian pembatasan pada aktivitas semacam itu.
Namun, wisatawan harus menerima tindakan karantina ekstra, seperti mengirimkan jadwal aktivitas mereka di Jepang.
Kementerian menambahkan bahwa Business Track terutama untuk pelancong bisnis jangka pendek.
Rincian operasional, termasuk persyaratan, protokol kesehatan, dan proses aplikasi, akan dipublikasikan di situs web Kementerian Luar Negeri Jepang dan situs web SafeTravel Singapura pada 18 September.
Di Jalur Bisnis dengan Singapura, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan dalam konferensi pers bahwa “kami akan memperluasnya ke negara lain, kami berharap ini bisa menjadi model yang baik”.
Singapura saat ini mengizinkan pengunjung dari lima negara, dengan berbagai batasan yang diberlakukan.