Polri Berencana Rekrut Preman Pasar Agar Taat Protokol Kesehatan, Anggota DPR RI: Setuju!
Wakapolri menjamim preman-preman pasar tersebut bekerja tak akan sembarangan
"Jam kerja yang lebih panjang, dan itu berdampak terhadap kesehatan dan kebahagiaan mereka. Tapi itu bukan excuse. Pokoknya, polisi harus hadir. Itulah ekspektasi bahkan tuntutan yang, kalau mau jujur, kurang manusiawi juga," katanya.
Barangkali kata Reza, guncangan akibat perpolisian Covid-19 itu pula yang dirasakan oleh Wakapolri.
"Gagasan Wakapolri terdengar laksana rintihan. Rintihan yang menginsafkan kita bahwa ternyata bukan hanya dokter yang di masa pageblug ini menjadi pahlawan. Sebagai profesi yang tetap tidak boleh rehat di tengah wabah hebat, tampaknya polisi juga butuh penghargaan," ujar Reza.
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni: Setuju
Sebuah wacana terkait pengawasan protokol kesehatan muncul.
Pemberdayaan yang dimaksud ialah keterlibatan para preman pasar untuk membantu pengawasan kesehatan.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono berencana memberdayakan preman pasar untuk membantu pengawasan protokol kesehatan di masyarakat.
"Saya setuju apa yang diprogramkan Wakapolri," ujar Sahroni, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (12/9/2020).
Akan tetapi, Sahroni meminta rencana pemberdayaan preman pasar tetap dilaksanakan dengan pengawasan ketat oleh TNI-Polri.
Politikus NasDem tersebut mengkhawatirkan para preman bisa berlaku semena-mena pada rakyat apabila tidak ada yang mengawasi.
"Tapi harus tetap dalam pengawasan TNI-Polri. Agar para preman tidak semena-mena menegor masyarakat, karena mereka ditugaskan dan diperbantukan oleh Polri dan TNI," kata Sahroni.
Di sisi lain, Sahroni mengimbau dan mengingatkan masyarakat juga harus membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona dengan cara menaati protokol kesehatan dan peraturan yang berlaku.
"Masyarakat juga harus taat sesuai dengan aturan pemerintah, agar wabah ini terus menurun penyebaran nya," tandasnya.
Diberitakan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono berencana memberdayakan preman pasar untuk membantu pengawasan protokol kesehatan di pasar.
“Kita juga berharap penegak disiplin internal di klaster pasar, di situ kan ada 'jeger-jegernya' di pasar, kita jadikan penegak disiplin," kata Gatot di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (10/9/2020) seperti dilansir dari ANTARA.
Kendati demikian, menurut Gatot, TNI-Polri akan tetap mengawasi para preman tersebut agar tidak melanggar aturan dan tetap mengedepankan cara humanis.
SUBSCRIBE CHANEL YOUTUBE__TRIBUN BATAM.id:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rencana Berdayakan Preman Pasar Harus Tetap dalam Pengawasan TNI-Polri, Kalau Tidak Bisa Semena-mena