Singapura Umumkan 42 Infeksi Covid-19 Baru, Rata-rata Jumlah Kasus Harian Terus Menurun
Singapura mencatat penemuan 42 kasus harian virus Corona atau Covid-19 pada Sabtu (12/9/2020). Rata-rata jumlah kasus harian baru terus menurun.
Tempat olahraga, pusat permainan hiburan dan tempat-tempat hiburan publik juga akan dibuka kembali, kata Sekretaris Makanan dan Kesehatan Sophia Chan pada hari Selasa.
Singapura saat ini mengizinkan pengunjung dari lima negara, dengan berbagai batasan yang diberlakukan.
Pada 3 Juni, Singapura dan China mengumumkan rincian perjanjian "jalur cepat" atau "jalur hijau" bagi para pelancong dari kedua sisi untuk terbang ke negara masing-masing tanpa menjalani masa karantina hingga 14 hari.
Singapura kemudian membuka kembali perbatasannya dengan Malaysia di bawah dua skema - Jalur Hijau Timbal Balik dan Pengaturan Perjalanan Berkala - pada 17 Agustus.
Pelancong umum dari Selandia Baru dan Brunei mulai tiba di Singapura mulai Selasa, sementara Jalur Hijau Timbal Balik dengan yang terakhir diumumkan pada 1 September.
Pada 2 September, "jalur cepat" untuk bisnis penting dan perjalanan resmi antara Singapura dan Korea Selatan diumumkan.
Malaysia Larang 23 Negara Masuk, 200 Warganya Tertahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur
Malaysia telah mengeluarkan kebijakan terbaru demi mencegah penularan virus Corona atau Covid-19 di negaranya.
Sebanyak 23 negara di dunia dilarang masuk ke Malaysia karena parahnya kasus Covid-19 di negara-negara tersebut.
Akibat kebijakan terbaru Malaysia ini, sekitar 200 warga Malaysia tertahan selama berjam-jam di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Malaysia mengklaim bahwa tidak ada kamar hotel untuk mengkarantina kedatangan.
Mereka dipaksa tinggal di dalam ruang tunggu bandara selama lebih dari 10 jam pada hari Senin (7/9/2020).
Diantara adalah staf darat, termasuk staf maskapai penerbangan, personel bandara, dan petugas imigrasi mencoba memilah apakah peraturan baru juga berlaku untuk mereka.
Namun, saat dihubungi, petugas imigrasi mengatakan sudah jelas bahwa warga Malaysia dengan semua dokumen yang sesuai akan diizinkan masuk.
Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob juga mengatakan larangan bepergian yang diberlakukan bagi orang-orang dari 23 negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi tidak berlaku bagi warga Malaysia yang kembali dari tempat-tempat tersebut.