Arab Saudi Kembali Buka Penerbangan Internasional, Pembukaan Umrah Dilakukan Bertahap
Mulai Selasa, 15 September 2020 ini, warga Arab Saudi yang terpisah dari keluarganya di luar negeri sudah dapat saling mengunjungi.
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Kabar gembira datang dari Kerajaan Arab Saudi. Mulai Selasa, 15 September 2020 ini, warga Arab Saudi yang terpisah dari keluarganya di luar negeri sudah dapat saling mengunjungi.
Pasalnya, pemerintah Arab Saudi sudah kembali mengizinkan penerbangan internasionalnya untuk keadaan-keadaan tertentu.
Pelonggaran izin masuk ke Arab Saudi ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, izin diberikan kepada warga negara-negara Teluk dan warga non-Saudi dengan surat izin iqama (residence permit). Izin juga diberikan kepada pegawai pemerintah dan militer, pekerja kedutaan besar, serta orang yang butuh perawatan medis.
Bagi izin tahap pertama ini, warga Teluk dan pemegang iqama yang ingin datang ke Arab Saudi harus menunjukan hasil tes Covid-19 yang negatif dalam 48 jam terakhir.
Tak hanya itu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga mengumumkan pencabutan pembatasan masuk ke negara tersebut mulai 1 Januari 2021. Dengan begitu, mulai awal tahun depan warga kembali diizinkan berpergian atau kembali ke Arab Saudi melalui transportasi darat, laut dan udara.
Hanya saja, tanggal spesifik untuk pencabutan pembatasan itu baru akan sampaikan 30 hari sebelum akhir tahun.
Begitu pula keputusan untuk membuka kembali izin ibadah umrah masih akan dikaji lebih jauh tergantung situasi Covid-19 di lapangan. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah menangguhkan umrah sepanjang tahun sejak Februari 2020 lalu.
Penangguhan dilakukan karena khawatir pandemi virus corona akan menyebar ke kota-kota paling suci Islam.
Sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 922 ribu orang di 188 negara dan wilayah. Amerika Serikat, India, dan Brasil, masih bertengger di tiga besar negara dengan angka kasus covid-19 terbanyak di dunia.
Menurut data terbaru Johns Hopkins University pada Senin (14/9) kemarin, total kasus Covid-19 di kancah global mendekati angka 29 juta. Sementara jumlah pasien sembuh telah melampaui 19,5 juta.
Di kawasan Timur Tengah, Iran merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak Covid-19 di atas 402 ribu. Sementara dua negara lainnya di kawasan Timur Tengah yang berada di bawah Iran adalah Arab Saudi dengan 325 ribu kasus, dan Irak dengan 290 ribu lebih infeksi Covid-19.
Prioritaskan Jemaah yang Tertunda
Menteri Agama RI, Fachrul Razi menyatakan, pihaknya bakal memprioritaskan memberangkatkan calon jemaah umrah asal Indonesia yang tertunda keberangkatannya sejak akhir Februari 2020 lalu bila pemerintah Arab Saudi membuka kembali izin pelaksanaan ibadah umrah.
Keputusan itu sejatinya sudah dibuat saat Kemenag bersama Kemenko Bidang PMK dengan mengundang rapat Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), seluruh maskapai penerbangan internasional yang melayani jemaah umrah, dan asosiasi asuransi syariah pada 28 Februari dan 12 Maret 2020 lalu.
"Bersepakat untuk memprioritaskan keberangkatan jemaah umrah yang tertunda. Dan meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tidak menambah biaya perjalanan ibadah umrah bagi jemaah yang sudah tertunda keberangkatannya," kata Fachrul dalam keterangan resminya di situs Kemenag, Senin (14/9).
Kemenag sendiri telah mencatat sejak 27 Februari 2020, terdapat 36.012 jemaah yang sudah mendaftar umrah untuk rencana keberangkatan Februari sampai Mei 2020. Data itu tercatat dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) Kemenag.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/ilustrasi-orang-orang-di-arab-saudi-ditengah-wabah-virus-corona.jpg)