TRIBUN WIKI

Astrositoma hingga Pineoblastoma, Inilah 15 Jenis Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Secara umum, tumor otak bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya, yakni non kanker (jinak) dan kanker (ganas).

freepik.com
ilustrasi - tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di otak. 

5. Craniopharyngioma

Craniopharyngioma adalah jenis tumor otak yang tidak bersifat kanker.

Craniopharyngioma dimulai di dekat kelenjar pituitari otak, yang mengeluarkan hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh.

Ketika craniopharyngioma perlahan-lahan tumbuh, hal itu dapat memengaruhi fungsi kelenjar pituitari dan struktur terdekat lainnya di otak.

Craniopharyngioma dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia (lansia).

Gejalanya meliputi:

- Perubahan penglihatan secara bertahap

- Kelelahan

- Buang air kecil berlebihan

- Sakit kepala

- Anak-anak dengan craniopharyngioma dapat tumbuh dengan lambat dan mungkin lebih kecil dari yang diharapkan

6. Tumor embrional

Tumor embrion sistem saraf pusat adalah tumor kanker yang dimulai pada sel janin di otak.

Tumor embrional dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.

7. Ependymoma

Ependymoma adalah jenis tumor yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.

Ependymoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak kecil.

Anak-anak dengan ependymoma dapat mengalami sakit kepala dan kejang.

Ependymoma yang terjadi pada orang dewasa lebih mungkin terbentuk di sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan kelemahan pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf yang dipengaruhi oleh tumor.

Pembedahan adalah penanganan utama untuk ependymoma.

Untuk tumor yang lebih agresif atau tumor yang tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi, mungkin akan diperlukan penanganan tambahan berupa terapi radiasi atau kemoterapi.

8. Glioblastoma

Glioblastoma adalah jenis kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang.

Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel saraf.

Glioblastoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi cenderung terjadi lebih sering pada orang lanjut usia (lansia).

Tumor ini diketahui dapat menyebabkan:

- Sakit kepala

- Mual

- Muntah

- Kejang yang memburuk

- Glioblastoma juga dikenal sebagai glioblastoma multiforme.

Penyakit ini dikenal bisa sangat sulit untuk diobati dan penyembuhannya seringkali tidak memungkinkan.

Perawatan hanya dapat memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi tanda dan gejala.

9. Glioma

Glioma adalah jenis tumor yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.

Glioma dimulai pada sel-sel pendukung yang lengket (sel glial) yang mengelilingi sel-sel saraf dan membantu mereka berfungsi.

10. Medulloblastoma

Medulloblastoma adalah tumor otak kanker yang dimulai di bagian belakang otak atau otak kecil.

Karena menyerang otak kecil, tumor ini dapat memengaruhi koordinasi, keseimbangan, dan pergerakan otot.

11. Meningioma

Meningioma adalah tumor yang muncul dari meninges, yakni selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Meskipun secara teknis bukan tumor otak, ia termasuk dalam kategori ini karena dapat menekan atau menekan otak, saraf, dan pembuluh darah yang berdekatan.

Meningioma adalah jenis tumor paling umum yang terbentuk di kepala.

Kebanyakan meningioma tumbuh sangat lambat atau seringkali selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala.

Tetapi dalam beberapa kasus, efeknya pada jaringan otak, saraf atau pembuluh darah dapat menyebabkan kecacatan yang serius.

12. Oligodendroglioma

Oligodendroglioma adalah tumor yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang.

Oligodendroglioma terbentuk dari oligodendrocytes, yakni sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang yang menghasilkan zat yang melindungi sel-sel saraf.

Oligodendroglioma dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang orang dewasa.

Tanda dan gejala dapat berupa:

- Kejang

- Sakit kepala

- Kecacatan

- Perawatan oligodendroglioma biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor.

Perawatan tambahan mungkin diperlukan jika tumornya agresif atau lebih cenderung kambuh.

13. Tumor otak anak

Tumor otak anak adalah massa atau pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di otak anak atau jaringan dan struktur yang ada di dekatnya.

Tumor di otak anak bisa bersifat jinak maupun ganas.

Perawatan dan kemungkinan pemulihan akan penyakit ini diketahui sangat tergantung pada jenis tumor, lokasinya, tingkat penyebaran, usia, dan kesehatan umum.

Perawatan untuk tumor otak pada anak-anak biasanya sangat berbeda dari perawatan untuk tumor otak dewasa.

Jadi sangat penting untuk mendaftarkan keahlian dan pengalaman spesialis anak dalam neurologi dan kanker.

14. Pineoblastoma

Pineoblastoma adalah jenis kanker yang langka dan agresif yang dimulai pada sel-sel kelenjar pineal otak.

Kelenjar pineal yang terletak di pusat otak menghasilkan hormon (melatonin) yang berperan dalam siklus tidur-bangun alami.

Pineoblastoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi cenderung terjadi paling sering pada anak kecil.

Pineoblastoma dapat menyebabkan:

- Sakit kepala

- Kantuk

- Perubahan halus pada cara mata bergerak

- Pineoblastoma bisa sangat sulit diobati.

Tumor ini dapat menyebar di dalam otak dan cairan serebrospinal di sekitar otak, tetapi jarang menyebar di luar sistem saraf pusat.

Perawatan untuk Pineoblastoma biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat sebanyak mungkin kanker.

Perawatan tambahan juga dapat direkomendasikan.

15. Tumor hipofisis

Tumor hipofisis adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di kelenjar hipofisis.

Sebagian besar tumor ini adalah pertumbuhan non-kanker (adenoma) dan tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Ada berbagai pilihan untuk mengobati tumor hipofisis, termasuk mengangkat tumor, mengendalikan pertumbuhannya, dan mengelola kadar hormon dengan obat-obatan. Dokter Anda dapat merekomendasikan observasi atau pendekatan wait and see.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tumor Otak: Gejala, Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Menangani".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved