TRIBUN WIKI

Gejala dan Komplikasi Radang Telinga Tengah, Waspada bila Telinga Tersumbat hingga Keluar Cairan

Keluhan sakit telinga, telinga terasa tersumbat, apalagi sampai keluar cairan dari telinga bisa menjadi gejala radang telinga tengah.

Kompas.com
ILUSTRASI - keluhan sakit telinga, telinga terasa tersumbat, apalagi sampai keluar cairan dari telinga bisa menjadi gejala radang telinga tengah. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Telinga merupakan salah satu dari lima panca indera yang dimiliki manusia.

Bagian tubuh yang berjumlah sepasang ini berfungsi sebagai alat pendengaran.

Telinga menangkap beragam bunyi dari dunia luar, sehingga bisa didengar manusia.

Selain itu, telinga juga berperan penting dalam keseimbangan dan posisi tubuh.

Telinga terdiri dari banyak bagian yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing.

Secara umum, organ ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga tengah memegang peran cukup penting, karena di bagian ini suara diubah menjadi getaran.

Pada kondisi tertentu, bagian telinga tengah bisa mengalami gangguan seperti peradangan.

Radang telinga tengah atau dalam bahasa medis dikenal dengan otitis media merupakan suatu peradangan yang bisa menimbulkan beberapa keluhan seperti telinga terasa seperti tersumbat hingga keluarnya cairan dari dalam telinga.

Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis yakni otitis media supuratif dan otitis media non-supuratif.

Masing-masing golongan memiliki bentuk akut dan kronis.

Apabila keadaan akut dari otitis media tidak ditangani dengan baik atau tidak diobati dengan tuntas, maka bisa jadi berkembang menjadi kronik.

Pada kondisi ini, radang telinga tengah bukan hanya dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran, tapi juga bisa mengakibatkan komplikasi sehingga terjadi gangguan di organ lain.

Komplikasi

Komplikasi dari otitis media secara umum dapat juga dibagi menjadi dua, yaitu intratemporal (sekitar telinga) dan intrakranial (otak).

Komplikasi intratemporal terdiri dari:

- Parese saraf wajah

- Labirintitis

- Abses subperiosteal

Sedangkan, komplikasi intrakranial terdiri dari:

- Abses subdural

- Abses epidural

- Tromboflebitis sinus lateral

- Meningitis

- Abses otak

- Hidrosefalus otitis

Penjelasan komplikasi radang telinga tengah intrakranial

Komplikasi radang telinga tengah terjadi jika sawar (barrier) pertahanan telinga tengah yang normal dilewati, sehingga memungkinkan terjadinya penjalaran infeksi ke struktur di sekitarnya.

Apabila sawar tersebut runtuh, maka struktur lunak di sekitarnya akan terkena.

Runtuhnya periosteum akan menyebabkan terjadinya abses subperiosteal, yakni suatu komplikasi yang relatif tidak berbahaya.

Jika ke arah kranial, akan menyebabkan abses ekstradural, tromboflebitis sinus lateralis, meningitis dan abses otak.

Perjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial harus melewati 3 macam lintasan, yakni dari rongga telinga tengah ke selaput otak, menembus selaput otak, dan masuk jaringan otak.

Pengenalan yang baik terhadap suatu penyakit telinga adalah prasyarat untuk mengetahui timbulnya komplikasi ini.

Apabila dengan pengobatan medikamentosa tidak berhasil mengurangi gejala klinik berupa tidak berhentinya cairan keluar dari telinga dan pada pemeriksaan otoskopi tidak menunjukkan berkurangnya reaksi inflamasi dan pengumpulan cairan, maka harus diwaspadai kemungkinan timbulnya komplikasi.

Gejala

Berikut ini beberapa tanda bahaya radang telinga tengah pada stadium akut yang dapat diwaspadai:

- Naiknya suhu tubuh

- Nyeri kepala

- Adanya tanda toksisitas seperti malaise, perasaan mengantuk, somnolen atau gelisah yang menetap

Munculnya nyeri kepala di daerah parietal, atau oksipital dan adanya keluhan mual, muntah, serta kenaikan suhu badan yang menetap selama terapi diberikan adalah tanda komplikasi intrakranial.

Diagnosis komplikasi radang telinga tengah ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis dan laboratorium.

Pada anamnesis ditemukan adanya keluhan berupa:

- Nyeri kepala hebat

- Sakit telinga hebat

- Pusing berputar

- Lemas

- Keluar cairan dari telinga terus menerus

- Mual serta muntah yang tiba-tiba

- Penurunan kesadaran hingga koma

- Kejang

- Adanya infeksi telinga dengan riwayat pengobatan medikasi yang tidak baik

Cara mengobati komplikasi radang telinga tengah

Melansir Medical News Today, pengobatan komplikasi radang telinga tengah harus mencakup dua hal, yaitu penanganan komplikasi yang terjadi dan upaya untuk penanganan infeksi primernya.

Jika ditemukan adanya kemungkinan terjadinya komplikasi atau telah ada komplikasi pada stadium dini, maka hanya perlu dilakukan pengobatan seperti penyakit primernya.

Terapi awal radang telinga tengah, meliputi pemberian antibiotik dengan spektrum luas dan segera dilakukan tes sensitifitas antibiotik untuk pemberian antibiotik yang lebih tepat.

Penderita radang telinga tengah dengan komplikasi intrakranial perlu segera dirawat dan dirujuk ke dokter spesialis saraf, saraf anak, dan atau bedah saraf.

Antibiotik dosis tinggi yang dapat menembus sawar otak bisa diberikan secara intra vena selama 7-15 hari dan perlu diperiksa mikrobiologi sekret telinga.

Tindakan selanjutnya adalah operatif hanya dilakukan atas indikasi tertentu, salah satunya adalah bila tidak ada respons yang baik setelah pemberian terapi medikamentosa.

Pada beberapa penderita perlu dilakukan kerjasama dengan bagian neurologi maupun bedah saraf, baik untuk deteksi awal maupun penanganan selanjutnya.

Pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati.

Kasus komplikasi radang telinga tengah sendiri tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya ketika tidak ditangani dengan maksimal.

Jadi, jika Anda atau keluarga Anda mengalami keluhan seperti sakit telinga, telinga terasa tersumbat, apalagi sampai keluar cairan dari telinga, akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT-KL untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi ke otak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Mengeluh Sakit Telinga? Waspadai Kondisi Medis Ini".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved