BELAJAR TATAP MUKA DI ANAMBAS
Tanggapan Pelajar SDN 001 Tarempa Belajar Tatap Muka Diterapkan di Anambas, Wajib Bawa Masker
Amel menuturkan hari pertama sekolah ia harus menyiapkan segala perlengkapan yang harus dibawa, seperti masker dan hand sanitizer.
"Kami sudah sampaikan agar setiap sekolah mempersiapkan segala protokol kesehatan seperti jalur antrean, pembatas antara murid yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Lalu thermo gun juga harus disiapkan setiap sekolah, guru juga harus pakai face shield saat mengajar murid," ujar Kepala Disdikpora Kepulauan Anambas, Nurman, Minggu (13/9/2020).
Saat sekolah tatap muka nanti, Nurman mengatakan satu kelas hanya akan diisi oleh 18 murid saja. Apabila dalam satu kelas hanya ada 20 murid bisa dibagi menjadi dua kelas.
"Benar nanti ada pembagian kelas, kita juga sudah koordinasi dengan para guru, satu shift itu dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 09.30, dan shift kedua itu pukul 10.00 WIB sampai 11.30 WIB," jelasnya.
Diketahui bahwa saat ini dikarenakan Anambas sebagai wilayah zona hijau maka dibenarkan untuk melaksanakan proses belajar secara tatap muka.
Saat ini yang sudah melakukan proses belajar mengajar tatap muka adalah SMPN dan MTs. Untuk SD dan MI akan dilaksanakan pada Senin mendatang.
Siapkan Ruang Tunggu Isolasi
Besok proses belajar mengajar tatap muka tingkat sekolah dasar (SD) akan segera dimulai, pada Senin (14/9/2020).
Persiapan protokol kesehatan juga sudah dilakukan oleh setiap sekola dasar (SD) yang ada di Kepulauan Anambas.
Mulai dari persediaan masker, hand sanitizer, tempat mencuci tangan, bahkan pihak sekolah juga menyediakan ruang tunggu bagi muridnya yang menunggu jemputan orang tua.
Seperti SDN 001 Tarempa, tidak ingin muridnya singgah ke rumah teman atau berkeliaran kemana-mana, pihak sekolah berinisiatif membuat ruang tunggu bagi muridnya yang belum dijemput orang tua..
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN 001 Tarempa, Riawati yang mengatakan ruang tunggu penting sekali dibuat agar anak-anak bisa nyaman menunggu jemputan orang tuanya.
“Sengaja kita buat agar anak-anak yang belum dijemput ayah atau ibunya bisa duduk dulu di ruang tunggu tersebut, nanti akan ada petugas yang mengawasi mereka di sana,” ujar Riawati, Minggu (13/9/2020).
Tempat tunggu itu dibuat dengan nama tempat tunggu isolasi.
Lebih lanjut ia katakan, pintu masuk dan keluar murid tidak sama. Ada dua jalur, saat akan masuk ke sekolah murid akan melewati gerbang pintu masuk, dan saat pulang sekolah murid akan diarahkan ke samping sekolah untuk pintu keluarnya.