VIRUS CORONA DI BATAM
Takut Corona di Batam Meluas, 60 Pekerja Dormitori Mukakuning Diisolasi, Ini Kata Kadinkes
Kadinkes Batam, Didi bilang, kebijakan isolasi mandiri 60 pekerja di Dormitori Mukakuning terkait Corona merupakan kewenangan pemilik kawasan
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penyebaran Covid-19 di Kota Batam belum usai. Sebanyak 25 orang kembali diumumkan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam telah terpapar Covid-19 pada Rabu 16 September 2020.
Dari penambahan pasien terbaru, muncul pula klaster penyebaran pekerja di Dormitori Mukakuning, Kota Batam.
Bahkan, dari klaster ini diketahui sebanyak 60 pekerja telah diisolasi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Dimintai tanggapannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi tak ingin berkomentar banyak terkait pengisolasian para pekerja di dormitori tersebut.
Menurutnya, kebijakan pengisolasian mandiri para pekerja adalah kewenangan pemilik kawasan.
• Dormitori Muka Kuning Batam Jadi Klaster Baru, Ribuan Penghuni Mulai Cemas, Sebagian Berniat Nge-Kos
"(Isolasi mandiri pekerja) Mungkin saja. Itu kebijakan internal mereka," tegas Didi kepada Tribun Batam saat dikonfirmasi, Kamis (19/9/2020).
Didi pun tak terlalu ingin ambil pusing terkait koordinasi pemilik kawasan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam perihal pengisolasian mandiri 60 pekerja.
"Tak perlu," ungkap dia.
Didi berpikir positif mengenai peluang meledaknya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster dormitori.
"Sepertinya sudah reda," tutup dia.
Sementara itu, dari informasi yang Tribun Batam dapatkan, pengisolasian mandiri 60 pekerja di dormitori sendiri dilakukan di salah satu blok.
Ada yang menyebut isolasi mandiri ditempatkan di blok Q nomor 15. Ada pula beberapa orang di sekitar dormitori yang menyebut jika blok isolasi dilakukan di blok H.
Diketahui, ledakan jumlah pasien Covid-19 di Kota Batam ikut menambah jumlah kumulatif pasien menjadi 1036 orang.
Sebanyak 622 orang berhasil sembuh dari Covid-19 dan 41 orang di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan 373 orang hingga saat ini tengah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.
Virus Corona Intai Pekerja di Mukakuning
Sebelumnya diberitakan, warga Batam harus semakin waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Pasalnya, kasus Covid-19 secara akumulatif sudah menembus lebih dari seribuan kasus hingga saat ini.
Dari paparan terbaru Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Batam H Muhammad Rudi, hingga Rabu (16/9/2020), jumlah kasus sudah menembus 1.036 kasus.
Hal yang mengkhawatirkan dari perkembangan kasus terbaru ini adalah ditemukannya delapan orang di Dormitori Mukakuning (lihat grafis).
Delapan orang ini diduga pekerja di perusahaan di kawasan industri yang ada di sekitar dormitori tersebut. Sebab, dormitori ini umumnya memang menjadi tempat tinggal para pekerja.
Jika hal ini tidak diwaspadai oleh seluruh pekerja, dormitori dan industri manufaktur di wilayah tersebut bisa menjadi klaster baru Covid-19 Kota Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Syakyakirti kepada Tribun Batam, tadi malam membenarkan bahwa ada penghuni dormitori yang positif.
Tim surveilans dan Disnaker sudah melakukan berbagai upaya untuk menghambat peredaran visurs di kawasan tersebut.
• Dormitori Muka Kuning Batam Jadi Klaster Baru, Ribuan Penghuni Mulai Cemas, Sebagian Berniat Nge-Kos
Menurut Rudi, kontak pasien positif juga sudah didapatkan dan saat ini ada sekitar 60 orang yang menjalani karantina mandiri di dormitori ini.
Mereka ditempatkan di ruang terpisah dengan penghuni lainnya. Selain itu, dormitori itu juga rutin disemprot disinfektan dua kali seminggu.
Untuk mengantisipasi agar virus tidak menyebar di lingkungan perusahaan, Disnaker terus melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan.
“Pekerja yang memiliki kontak dengan pasien positif sudah diisolasi mandiri. Kita juga menyarankan agar perusahaan itu menyemprotkan disinfektan secara berkala,” kata Rudi.
Sebenarnya, kata Rudi, seluruh perusahaan di Mukakuning sudah menjalankan protokol kesehatan dengan cukup ketat sesuai dengan arahan Gugus Tugas Covid-19.
Hanya saja, mereka juga sulit mengendalikan pekerjanya karena mereka tertular di luar perusahaan, yakni di tempat tinggal mereka di dormitori.
“Ini memang sedikit rumit karena mereka tertular di luar lingkungan kerja. Soalnya, di dormitori itu satu kamar diisi oleh 16 pekerja. Ada ribuan pekerja yang tinggal di sana. Bagaimana mereka mendisiplinkan diri dengan protokol kesehatan, hanya mereka yang tahu,” kata Rudi.
Rudi mengatakan, saat ini ada dua perusahaan yang dalam pengawasan ketat setelah kasus tersebut.
Ia berharap kasus ini tidak memunculkan klaster baru karena hal ini bisa merugikan perusahaan.
“Kalau jumlah yang kena semakin banyak, perusahaan kan bisa ditutup,” kata Rudi yang mengimbau para pekerja tidak menanggap enteng kasus ini.
Perkembangan.
Masker dan Masker
Dari laporan Gugus Tugas, secara akumulatif sejak Maret hingga 15 September, jumlah kasus positif di Kota Batam sudah menembus 1011 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 618 pasien berhasil sembuh, 355 sedang dirawat, dan 38 meninggal dunia.
Tren pertumbuhan kasus di Kota Batam melonjak sejak Agustus 2020, terutama dari minggu keempat dan hingga September masih tergolong tinggi.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, bunyi pesan terhadap masyarakat tetap sama dari hari ke hari.
"Perlu kepedulian dan kesadaran kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Hanya dengan cara itulah kasus ini dapat kita tekan," jelas Amsakar, Rabu (16/9/2020).
Amsakar mengatakan, saat ini pemerintah terus berupaya mendisiplinkan masyarakat, terutama setelah terbitnya Perwako No.46 Tahun 2020.
Tim gabungan saat ini terus menyisir tempat-tempat keramaian dan melakukan razia bagi pelanggar protokol kesehatan. Hingga saat ini, para pelanggar memang baru diberi teguran lisan dan tertulis. Namun, jika masih membandel, sanksi bisa diperberat.
“Tetapi jangan sampai menunggu dihukum dulu baru disiplin. Sebab, Perwako itu dibuat bukan untuk menghukum orang, tetapi agar kita disiplin,” katanya.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga terus melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan ini, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan olah hidup sehat.
Saat pelantikan pengurus Ikatan Rumah Tahfidz Qur'an (IRTQ) Kota Batam di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (16/9), dengan suara bergetar, Rudi sampai tiga kali berpesan kepada para hadirin.
"Kuncinya satu bapak ibu, pakai masker, pakai masker, dan pakai masker!" tegasnya.
Di lapangan, razia juga terus dilakukan oleh tim gabungan, Satpol PP, Polri dan TNI.
Bahkan, Polda Kepri pun, dengan sandi Operasi Aman Nusa II, turun ke tengah masyarakat untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan.
Separti Rabu kemarin, Tim Satgas Pencegahan Operasi Aman Nusa II dari Polda Kepri melakukan penertiban di kawasan Tembesi.
Tim yang dipimpin oleh Kasubsatgas Samapta Polda Kepri Kompol Husain Karim melakukan patroli, mulai dari Wisma Batamindo, Rusun Otorita Mukakuning, Rusunawa batam, dan Kompleka pPerumahan Otorita Batam.
Juga di tempat keramaian Tembesi Centre, Pasar kaget Buana Impian, Panbil Mall, Plaza Batamindo hingga kedai kopi, minimarket, angkringan dan warung.
(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah) (hsu/reb/yan)
