Donald Trump Dukung Kesepakatan yang Memungkinkan TikTok Tetap Beroperasi di AS

Donald Trump mengatakan bahwa dia mendukung kesepakatan yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di Amerika Serikat, setelah mengancam akan ...

Channel News Asia
Ilustrasi - Aplikasi messenger WeChat dan aplikasi video pendek TikTok 

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON/NEW YORK - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia mendukung kesepakatan yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di Amerika Serikat, setelah mengancam akan melarang aplikasi milik China itu pada Agustus lalu.

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia mendukung kesepakatan dengan TikTok ByteDance, Oracle dan Walmart untuk membuat perusahaan baru yang akan menjalankan operasi TikTok di AS yang disebut TikTok Global.

Dia mengatakan, perusahaan baru itu akan "sepenuhnya dikendalikan oleh Oracle dan Walmart ... semua kontrolnya adalah Oracle dan Walmart".

Seseorang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan, pemegang saham AS diharapkan mengendalikan 53 persen TikTok Global, sementara investor China akan memegang 36 persen.

Oracle mengatakan akan mengambil 12,5 persen saham di TikTok Glonal. 

TikTok mengatakan berdasarkan kesepakatan tersebut, Oracle dan Walmart akan mengambil bagian dalam putaran pendanaan pra-IPO TikTok Global di mana mereka dapat mengambil hingga 20 persen saham kumulatif di perusahaan.

Sumber tersebut mengatakan, sisa 80 persen saham akan dibagikan kepada investor ByteDance, kata sumber yang menjelaskan masalah tersebut.

Investor AS saat ini memiliki sekitar 40 persen dari ByteDance.

TikTok mengatakan, "senang bahwa proposal dari TikTok, Oracle, dan Walmart akan menyelesaikan masalah keamanan Pemerintah AS dan menyelesaikan pertanyaan seputar masa depan TikTok di AS".

TikTok mengatakan, Oracle akan menjadi "penyedia teknologi terpercaya, yang bertanggung jawab untuk meng-hosting semua data pengguna AS dan mengamankan sistem komputer terkait untuk memastikan persyaratan keamanan nasional AS dipenuhi sepenuhnya."

Trump memberikan dukungan kuat untuk kesepakatan yang katanya akan menciptakan 25.000 pekerjaan AS. "Saya telah memberikan persetujuan itu, berkat saya," kata Trump. "Saya menyetujui kesepakatan dalam konsep".

Sekitar 100 juta orang Amerika menggunakan TikTok dan pejabat AS telah menyatakan keprihatinan tentang data pengguna dan potensi China untuk mengakses data tersebut.

"Keamanannya akan 100 persen", kata Trump pada wartawan. 

Melansir CNA, pada Kamis, (17/9/2020) TikTok Global memiliki mayoritas direktur Amerika, kepala ekslusif AS, dan pakar keamanan di dewan.

Oracle dan Walmart diharapkan mengambil kepemilikan ekuitas yang signifikan dan ByteDance telah menyetujui perlindungan keamanan yang signifikan pada data pengguna AS dengan Oracle menampung semua data dan mendapartkan hak untuk memeriksa kode sumbar TikTok.

Departemen Perdagangan mengatakan pada Sabtu (19/9/2020) akan menunda satu minggu perintah yang telah ditetapkan mulai berlaku pada Minggu malam yang akan menghentikan Google Alphabet Inc dan Apple Inc menawarkan TikTok di toko aplikasi AS mereka.

Trump menyatakan kekesalannya minggu ini karena pengacara pemerintah mengatakan kepadanya bahwa tidak diizinkan untuk meminta "potongan" dari harga jual TikTok apapun untuk Departemen Keuangan.

Dia mengatakan, akan ada dana pendidikan lima miliar dolar AS sebagai bagian dari kesepakatan. Itu merupakan kontribusi mereka yang telah ia minta.

Dia menambahkan, perusahaan baru kemungkinan besar akan didirikan di Texas dan memiliki setidaknya 25.000 karyawan.

Kamis, (17/9), ByteDance merencanakan penawaran umum perdana TikTok Global di AS. Pengajuan IPO untuk TikTok Global akan dilakukan di bursa saham AS dan dapat dilakukan sekitar satu tahun, kata sumber, meminta anonimitas karena masalah tersebut bersifat rahasia.

Sebagian dari hasil IPO, diharapkan akan digunakan untuk membiayai dana pendidikan lima miliar dolar AS, kata sumber itu.

China masih terus menyetujui kesepakatan itu. "Kami akan melihat apakah itu semua terjadi atau tidak", kata Trump.

Gubernur Texas, Greg Abbott, sebelumnya mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan Trump tentang kesepakatan itu.

"Saya memberi tahu dia bahwa jika dia menyetujui kesepakatan itu, Texas akan menjadi tempat yang tepat untuk kantor pusat", kata Abbott. (*)

Batam Adds 49 Confirmed Cases of Covid-19, 17 of which Live in Mitra Raya, Batam Center

Casus Covid-19 Terus Meningkat, Sejumlah Kalangan Minta KPU Tunda Pilkada Serentak 2020

ABK Kapal China Tewas, Penyidi Polda Kepri Lengkapi Lima Berkas

Berompi Road to 1000 Jamaah, Ustad Abdul Somad Doakan Bikers Subuhan Batam Tak Hanya Milad I

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved