Konsep Ibadah Umat Yahudi dan Kristen! Sabtu dan Minggu Jadi Akhir Pekan Mayoritas Masyarakat Dunia

Hari Sabtu dan Minggu (Ahad) adalah dua hari yang oleh sebagian besar masyarakat dunia disebut sebagai akhir pekan

kompas.com
Ilustrasi. Hari Sabtu dan Minggu (Ahad) adalah dua hari yang oleh sebagian besar masyarakat dunia disebut sebagai akhir pekan. 

Konsep Ibadah Umat Yahudi dan Kristen! Sabtu dan Minggu Jadi Akhir Pekan Mayoritas Masyarakat Dunia

TRIBUNBATAM.id - Hampir sebagian besar masyarakat dunia memanfaatkan akhir pekan sebagai waktu untuk berkumpul bersama, berwisata atau sekadar beristirahat tanpa gangguan dari kantor.

Di Indonesia, akhir pekan identik dengan hari Sabtu dan Minggu (Ahad).

Kenapa bukan hari-hari lain, misalnya, Senin, Selasa, Rabu, Kamis atau Jumat.

Ramalan Zodiak Asmara Sabtu 8 Agustus 2020, Akhir Pekan Virgo Penuh Kejutan

Konsep Keagamaan

Dikutip dari The Sydney Morning Herald disebutkan semua ini berasal dari konsep keagamaan orang Yahudi.

Mereka mengenal konsep hari Sabat, atau hari yang mereka khususkan untuk beribadah kepada Tuhan.

Mengenal Sejarah dan Konflik Israel, Satu-satunya Negara Yahudi di Dunia

Di hari itu, orang-orang tidak bekerja, melainkan beribadah.

Pada tradisi mereka, Sabat dimulai dari terbenamnya matahari di hari Jumat hingga terbenamnya matahari di Sabtu keesokan harinya.

Sementara itu bagi orang Kristen, mereka mengkhususkan hari Minggu sebagai hari untuk ibadah dan istirahat mereka.

Retorika Duterte Hitler Bantai Tiga Juta Yahudi, Berarti Tiga Juta Pecandu Narkoba Dianggap Hinaan

Namun seiring berjalannya waktu, dua hari itu, Sabtu dan Minggu diamini sebagai hari yang digunakan untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan.

Mulai Abad Ke-18 dan 19 di Inggris

Para pekerja meminta waktu untuk beristirahat lebih lama di tengah kondisi kerja yang keras, di era industrialisasi.

Adapun melansir BBC, adanya Sabtu dan Minggu sebagai akhir pekan berangkat dari kebiasaan orang Babilonia 4.000 tahun lalu.

Ilustrasi ibadah di gereja
Ilustrasi ibadah di gereja (ANNECORDON via Kompas.com)

Mereka meyakini 7 planet yang membentuk tata surya membuat nomor tersendiri yang dianggap begitu suci sehingga memengaruhi penentuan hari bagi penduduk di Babilonia.

Konsep ini akhirnya juga ditemukan pada masyarakat di Timur Tengah dan Eropa.

Paus Fransiskus, Gereja Yesus, Orthodox dan Syeikh Al-Azhar Serukan Puasa Corona 14 Mei 2020

Pada abad ke-19 di Inggris, Minggu diyakini sebagai hari yang suci sehingga diharapkan tidak digunakan untuk bekerja.

Konsep ini meyakini orang-orang yang menghabiskan waktu luang mereka di hari itu untuk hal-hal bersifat spiritual adalah sesuatu yang mulia.

Namun, para pekerja di era itu juga masih menjadikan Senin sebagai hari libur sebagai sebuah tradisi.

Gereja Katolik Hati Santa Maria Tak Bernoda Tanjungpinang, Gereja Tertua di Kepri

Tidak ada alasan religius untuk hal ini.

Menetapkan Minggu dan Senin sebagai libur kerja, ternyata tidak mendatangkan keuntungan bagi industri.

Sebaliknya, produktivitas justru menurun.

Akhirnya, para pemilik pabrik berinisiatif menukar libur di hari Senin menjadi hari Sabtu, tapi hanya setengah hari.

Artinya Sabtu tetap masuk bekerja, namun tidak dalam waktu penuh.

Ilustrasi liburan
Ilustrasi liburan akhir pekan. (Instagram/visitchina)

Dengan begitu, ketika Senin tiba para pekerja bisa memiliki pikiran dan semangat yang penuh.

Seiring berjalannya waktu, hari libur tidak hanya setengah hari Sabtu dan hari Minggu, namun di dua hari itu secara penuh, utuh.

VIRAL Sosok Misterius Berjubah Putih Pake Tongkat Kagetkan Pasar, Ingatkan Hari Sabat: Tuhan Murka

Sebagaimana disebutkan di awal, Jumat petang hingga Sabtu petang adalah hari Sabat bagi kaum Yahudi, sementara Minggu adalah hari suci bagi umat Kristiani.

Akhirnya, di perkenalkanlah konsep bekerja 5 hari dalam sepekan.

Misalnya Henry Ford, pendiri Ford Motor Company, ia menjadikan Sabtu dan Minggu sebagai hari libur bagi para karyawannya di tahun 1962.

Sosok Indah Putri, Bupati Luwu Utara yang Viral Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja

Ia juga menetapkan jam kerja dalam sepekan, yakni 40 jam.

Waktu libur itu selain bisa digunakan untuk beristirahat juga diyakini bisa menjadi kesempatan untuk para pekerja membelanjakan uangnya membeli produk konsumsi sehingga perputaran uang tetap terjadi.

Amerika Serikat secara resmi mengadopsi sistem lima hari di tahun 1932.

Ini dimaksudkan untuk melawan pengangguran yang terjadi akibat adanya depresi hebat.

Ingin Liburan Asyik? Catat! Resort di Meksiko Tawarkan Liburan Gratis Selama 20 Tahun, Tertarik?

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bagaimana Sejarahnya Sabtu dan Minggu Menjadi Akhir Pekan?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved