PRAKIRAAN CUACA HARI INI
BMKG Ingatkan Warga Kondisi Cuaca Anambas, Bersiap Hadapi Musim Utara?
BMKG memprakirakan cuaca di sekitar Kabupaten Kepulauan Anambas hujan sedang sejak pagi hingga malam nanti.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa tak henti-hentinya meminta warga untuk waspada akan kondisi cuaca.
Mereka meminta warga, termasuk Aaparatur Sipil Negara ( ASN ) yang akan beraktivitas, untuk membawa jas hujan atau payung ketika keluar rumah.
BMKG memprakirakan cuaca di sekitar Kabupaten Kepulauan Anambas hujan sedang sejak pagi hingga malam nanti.
Meski diprakirakan akan hujan sedang, tinggi gelombang di perairan Selatan dan Utara Anambas masih tenang, dengan tinggi gelombang 0,0 hingga 0,5 meter.
"Kita tidak tahu cuaca di laut seperti apa. Saya tidak pernah bosan-bosannya mengingatkan agar tetap jaga keselamatan saat di laut dan di darat," ucap Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Senin (21/9/2020).
Saat ini prakiraan angin yang bertiup dari Timur dengan kecepatan 5 hingga 30 kilometer per jam, kelembapan udara 65 hingga 95 persen dengan suhu mencapai 32 derajat Celcius.
Musim Utara Jadi Langganan
Bersinggungan dengan Laut Natuna Utara, warga Anambas tidak hanya waspada akan potensi konflik, tetapi juga cuaca ekstrem.
Hujan lebat disertai gelombang laut tinggi, biasa terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas menjelang akhir tahun.
Masyarakat Anambas menyebut kondisi ini sebagai musim utara.
Musim yang biasa terjadi setiap akhir tahun serta ditandai dengan cuaca laut yang kurang kondusif untuk aktivitas laut ini, mulai diantisipasi oleh masyarakat Anambas.
Beberapa dari mereka ada yang sudah memperbaiki tiang pondasi rumah yang berbahan kayu, hingga mulai mengurangi aktivitas di laut yang selama ini menjadi mata pencaharian masyarakat.
• BMKG Buka Suara Soal Dentuman Misterius yang Hebohkan Warga Jakarta, Benarkah Karena Petir?
• Listrik di Anambas Padam, Pohon Tumbang Rusak Jaringan Listrik Akibat Cuaca Ekstrem
"Sudah mulai masuk ini, lihat saja angin mulai kencang ditambah dengan kondisi air laut yang mulai beriak, tidak tenang seperti biasanya. Hujan pun lebat sejak pagi hari tadi," ujar seorang warga Anambas, Man.
Pria satu orang anak ini pun, jauh-jauh hari sebelumnya sudah memperbaiki kondisi rumahnya yang berada di atas laut.
Tak ingin berspekulasi, cuaca yang terbilang ekstrem bisa saja sewaktu-waktu terjadi tanpa mengenal waktu.
Dirinya menceritakan, permukaan air laut bahkan pernah naik ke pemukiman penduduk karena cuaca laut yang tidak kondusif.
Warga pun terpaksa mengevakuasi barang berharga yang ada di rumah, termasuk membuka lantai papan dengan harapan rumah tidak mengalami kerusakan parah.
"Sejak laut tenang akhir Oktober kemarin sudah saya perbaiki. Tiang-tiang rumah yang sekiranya sudah tidak layak, diperbaiki. Melaut pun juga sekitar-sekitar sini saja.
Kalau melaut jauh pun, kalau bisa yang dekat dengan pulau. Sehingga, kalau cuaca benar-benar buruk, bisa berlindung," ungkapnya.
Dul warga lainnya juga menyadari musim angin utara yang sudah masuk ke Anambas.
Hanya saja, dirinya tidak memiliki pilihan lain selain melaut untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurutnya, pada musim seperti ini, ikan-ikan tertentu seperti ikan Tongkol bahkan Tenggiri di laut tengah banyak sehingga diharapkan dapat menambah penghasilannya.
"Mau tidak mau, Bang. Kalau tidak dapur tidak berasap. Kalau cuaca benar-benar buruk, ya melaut yang terlindung dengan pulau. Kalau dilihat cuaca laut masih bagus, tidak jarang sampai lepas pantai," ungkapnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)