BATAM TERKINI
Kampung Sering Jadi Lokasi Transaksi Narkoba, Ini Tindakan Aliansi Pemuda Belakang Padang Batam
Kecamatan Belakangpadang yang berdekatan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kerap jadi pintu masuk narkoba berskala besar.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kampungnya kerap jadi lokasi peredaran narkotika, Aliansi Pemuda Belakangpadang lakukan deklarasi sikap anti terhadap segala bentuk peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Pulau Penawar Rindu, Minggu (19/9/2020) lalu.
"Sudah saatnya pemuda Belakangpadang bangkit dan sadar akan bahaya narkoba. Melalui deklarasi anti narkoba ini kami ingin menyadarkan kaum muda dan menangkis stigma negatif Pulau Penawar Rindu yang selama ini identik dengan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Kami anti narkoba!" kata Ketua Aliansi Pemuda Belakangpadang, Efry Juliansyah, Senin, (21/9/2020).
Bukan tanpa alasan, deklarasi itu didorong banyaknya kasus nerkoba yang sering terjadi di Belakang Padang.
Tak dipungkiri, selama ini kasus penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Belakangpadang masih ada.
Hal itu terlihat dari beberapa kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil diungkap pihak kepolisian.
Tak hanya itu, Kecamatan Belakangpadang yang secara geografis berdekatan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kerap menjadi pintu masuk narkoba berskala besar dan melibatkan warga Belakang Padang.
• Polisi Tangkap Seorang Nelayan di Sekupang Batam, Kedapatan Bawa 1 Kg Sabu
Beberapa kasus peredaran narkoba berskala besar pernah diungkap oleh BNn, pihak kepolisian hingga TNI AL.
Menurut Efry, setelah mendeklarasikan sikap anti terhadap narkoba, ke depannya, aliansi pemuda yang dipimpinnya akan terus melakukan gerakan-gerakan edukasi terhadap pemuda terutama yang masih berstatus pelajar.
"Kami akan masuk ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang bahaya narkoba. Kami juga akan berkordinasi dengan pihak Polsek Belakangpadang untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Pulau Penawar Rindu ini," ujarnya.
Sikap antinarkoba yang dideklarasikan Aliansi Pemuda Belakangpadang itu dihadiri oleh Kapolsek Belakangpadang, AKP Sulam, Camat Belakangpadang, Yudi Admadji, Danramil Kecamatan Belakangpadang, dan Kepala Puskesmas Belakangpadang serta tokoh masyarakat dan pemuda.
Camat Belakangpadang, Yudi Admadji, mengapresiasi inisiatif pemuda Belakangpadang untuk membendung peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mengingat Belakangpadang merupakan kecamatan perbatasan yang memiliki perairan yang luas dan banyak pulau-pulau yang bisa dijadikan jalur masuk narkoba.
"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi sikap pemuda Belakangpadang yang anti terhadap narkoba. Karena pemuda adalah sasaran utama peredaran narkoba. Pemuda Belakangpadang bisa produktif dan berprestasi jika jauh dari narkoba," kata Yudi. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)