Selama Pandemi Covid-19, Angka Pernikahan di Singapura Turun Sebesar 23 Persen

Jumlah pasangan yang melangsungkan pernikahan dari Januari hingga Juli di Singapura turun 23 persen di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

AMERRYMOMENT
Mr Josiah Koh dan Ms Evelyn Fong menikah pada 22 Agustus 2020. 23% penurunan pernikahan di Singapura dalam tujuh bulan pertama tahun 2020. ILUSTRASI. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Beragam acara pernikahan di Singapura terpaksa ditunda akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Seperti yang terjadi pada pasangan Devan Lakshamanan dan Vanitha Jayakumar.

Setelah merencanakan pernikahan mereka selama setahun, mereka diberitahu pada menit terakhir oleh Register of Marriages (ROM) bahwa upacara pernikahannya pada 10 April harus ditunda.

Pihak berwenang telah memberlakukan langkah-langkah pemutus arus untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19.

Rencana pasangan itu, seperti ribuan lainnya di Singapura, dibatalkan.

Pasangan yang telah berpacaran selama lima tahun itu membatalkan makan malam pernikahan pada 10 April yang telah mereka rencanakan untuk 250 tamu di Civil Service Club.

Singapura Catat 4 Kasus Covid-19 Impor dari Filipina, Iran, dan Jerman, Total Jadi 57.576 Infeksi

Mr Lakshamanan, seorang eksekutif pengembangan bisnis, berkata: "Kami putus asa dan tersesat, karena kami telah menginvestasikan begitu banyak energi emosional ke dalamnya."

Tapi tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu.

Pada bulan Juli, ketika Pemerintah mengumumkan bahwa mulai 4 Agustus, pesta pernikahan dapat dihadiri hingga 50 orang, Lakshamanan dan Ms Jayakumar melompat kegirangan dan mengeluarkan perlengkapan pernikahan mereka dari gudang.

Pada 6 September, tanggal yang menguntungkan dalam kalender astrologi Hindu, pasangan itu meresmikan persatuan mereka dan melakukan doa Hindu serta ritual pernikahan di Orchid Country Club.

Secara keseluruhan, ada 48 tamu di acara tersebut.

Ms Jayakumar, seorang desainer lansekap senior, mengatakan mereka lega akhirnya bisa mengucapkan sumpah pernikahan mereka.

Namun, acara bahagia itu diwarnai dengan kesedihan, dia kesal karena pasangan itu tidak dapat mengundang banyak anggota keluarga besar dan teman dekat mereka untuk berbagi kegembiraan.

Jadi, mereka berencana mengadakan upacara pernikahan lagi pada Januari tahun depan di sebuah kuil Hindu dan berharap, saat itu, mereka bisa mengundang lebih banyak tamu.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved