TRIBUN WIKI
Termasuk Penyakit Genetik, Apa Bahaya Fibrosis Kistik? Serang Paru-paru dan Sistem Pencernaan
Fibrosis kistik atau cystic fibrosis merupakan satu jenis penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Genetika menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi munculnya suatu penyakit.
Faktor ini lah yang memicu timbulnya sejumlah penyakit genetik, salah satunya adalah fibrosis kistik.
Fibrosis kistik atau cystic fibrosis merupakan salah satu jenis penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket.
Kondisi ini dapat menyumbat saluran-saluran di dalam tubuh.
Sumbatan ini dapat mengganggu bahkan merusak sejumlah organ seperti paru-paru dan sistem pencernaan.
Gejala pada paru-paru
Beberapa gejala yang dapat timbul ketika kondisi ini menyerang paru-paru adalah:
- Batuk berkepanjangan.
- Muntah.
- Sesak napas atau sulit bernapas.
- Mengi.

Batuk terjadi ketika tubuh berusaha membersihkan paru-paru dari lendir yang kental, dan gejala ini merupakan yang paling umum.
Selain gejala-gejala di atas, infeksi paru-paru juga rentan dialami oleh pengidap fibrosis kistik.
Infeksi ini dapat menjadi makin parah dan berpotensi menular antar sesama penderita fibrosis kistik akibat berkembang biaknya bakteri.
Gejala pada sistem pencernaan
Di dalam sistem pencernaan, saluran pankreas juga dapat tersumbat oleh lendir.
Dengan tersumbatnya pankreas, maka otomatis enzim pencernaan yang dihasilkan oleh organ tersebut tidak dapat mencapai usus untuk membantu proses pencernaan makanan.

Itu sebabnya penderita fibrosis kistik yang mengalami gangguan pada sistem pencernaannya akan mengalami gejala-gejala seperti:
- Penurunan berat badan atau bahkan pertumbuhan yang terhambat akibat makanan yang tidak tercerna dengan baik sehingga penderita kekurangan nutrisi atau malanutrisi.
- Tekstur tinja yang menggumpal, berminyak, dan berbau tajam.
Pada bayi yang baru lahir, fibrosis kistik dapat menyumbat proses pembuangan kotoran awal atau meconium yang umumnya keluar di hari pertama atau hari kedua kelahiran.
Kotoran yang berwarna hitam pekat tersebut menjadi sulit melewati usus karena teksturnya berubah menjadi makin padat.
Kondisi ini dinamakan meconium ileus dan penanganannya hanya bisa dilakukan melalui operasi.
Selain meconium ileus, bayi yang lahir dengan cystic fibrosis atau fibrosis kistik juga rentan mengalami gejala sakit kuning.
Gejala umum
Seseorang yang memiliki penyakit cystic fibrosis atau fibrosis kistik juga akan rentan terkena:
- Infeksi hidung, seperti polip hidung dan sinusitis.
- Diabetes.
- Kemandulan pada pria akibat terhalangnya saluran yang membawa sperma, serta kemandulan pada wanita akibat terganggunya siklus menstruasi dan tebalnya cairan di dinding rahim.
- Inkontinensia urine karena hilangnya kontrol otomatis dari kandung kemih, sehingga urine bisa merembes keluar kapan saja.
- Gangguan hati.
Gejala yang berkembang pada pengidap cystic fibrosis atau fibrosis kistik bisa berbeda-beda, untuk itu penting untuk mengetahui gejalanya sejak dini.
Segera lakukan pemeriksaan apabila anak mengalami mengi, sesak napas, batuk-batuk bahkan dahak bercampur darah, demam, infeksi paru-paru, mudah lelah saat melakukan aktivitas, dan pertumbuhan berat badan yang lambat atau statis bahkan mempunyai jari-jari tabuh.
Penyebab
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit keturunan atau didapat seseorang dari orang tua akibat adanya perubahan genetika.
Perubahan genetika ini memengaruhi sel-sel tubuh yang bertugas memproduksi lendir, sehingga kadar kekentalan dan kelengketan lendir tersebut menjadi sangat tinggi.
Lendir-lendir yang kental dan lengket ini kemudian menumpuk dan menyumbat berbagai saluran di dalam organ tubuh, seperti sistem pencernaan, paru-paru, dan organ lainnya, yang pada akhirnya menimbulkan radang dan infeksi berulang, serta kerusakan pada organ-organ tersebut.
Berikut ini faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena cystic fibrosis:
- Riwayat keluarga.
Karena penyakit ini adalah kelainan turunan, maka fibrosis kistik dapat diturunkan jika orangtua, kakek, nenek, atau kerabat dekat memiliki riwayat cystic fibrosis.
- Ras.
Meskipun penyakit ini dapat terjadi di segala ras, namun fibrosis kistik paling sering terjadi pada orang-orang kulit putih keturunan Eropa Utara.
Pengobatan
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan dan penanganan yang dilakukan adalah untuk meredakan gejala agar pengidapnya dapat menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.
Pengobatan utama cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah menggunakan antibiotik untuk melawan infeksi di dalam paru-paru.
Selain antibiotik, pengidap cystic fibrosis atau fibrosis kistik juga diberikan obat untuk mengurangi peradangan, dan pengendali volume dan pengurang kekentalan lendir di dalam paru-paru.
Selain melalui konsumsi obat-obatan, gejala-gejala cystic fibrosis atau fibrosis kistis juga dapat diobati melalui beberapa terapi di bawah bimbingan dokter, seperti:
- Fisioterapi untuk membersihkan lendir di dalam paru-paru.
- Terapi siklus pernapasan.
- Terapi oksigen.
- Terapi latihan fisik dan olahraga untuk menjaga postur tubuh dan memobilisasi otot dan sendi-sendi di sekitar dada, pundak, serta punggung.
- Terapi perubahan posisi agar lendir mudah keluar dari paru paru. Teknik ini disebut juga postural drainage.
Operasi pada pengidap cystic fibrosis atau fibrosis kistik mungkin saja dilakukan apabila gejala yang dirasakan sudah tidak bisa diatasi oleh obat maupun metode lainnya.
Karena termasuk dalam penyakit genetik, sebaiknya lakukan pemeriksaan dini untuk dapat mengatasi masalah penyakit ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Cystic Fibrosis'.