Indonesia Diambang Resesi, Ekonom Indef Sebut RI Dibayangi PHK Massal

Jika proyeksi tersebut terjadi, maka ekonomi Indonesia masuk dalam definisi resesi secara teknis. Yakni, pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal

Editor: Eko Setiawan
Warta Kota/Andika Panduwinata
Seorang buruh PT Victory Chingluh, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang memposting foto dan menuai sorotan dari masyarakat. 

Menurutnya di kuartal III ini perekonomian Indonesian akan kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Adapun keseluruhan pertumbuhan ekonomi akhir tahun menurutnya juga akan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Dengan adanya hal tersebut maka pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV menurutnya juga akan negatif.

Hal ini membuat adanya kemungkinan resesi ekonomi akan terjadi.

Apa itu resesi?

Melansir dari Forbes, resesi adalah kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Resesi juga menimbulkan dampak untuk masyarakat, seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Dampak Resesi

Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef, Nailul Huda mengatakan salah satu dampak yang mungkin saja timbul dari terjadinya resesi adalah meningkatnya jumlah pengangguran.

Ia menyebut, banyaknya pengangguran muncul akibat produksi merosot seiring turunnya permintaan agregat masyarakat yang kemudian berdampak pada banyaknya usaha yang tutup maupun gulung tikar.

“Dampak dari resesi bersifat saling terkait dan ada efek bola salju (menggelinding dan membesar),” kata Huda dihubungi Kompas.com Selasa (22/9/2020).

Adapun Apabila resesi terus berlanjut menurutnya dampak lanjutan yang kemudian muncul adalah:

Akan semakin tinggi kredit macet yang disebabkan penghasilan masyarakat menurun, dan Kemiskinan akan semakin meningkat.

Pihaknya menyebut, resesi berpotensi pula menyebabkan berkurangnya minat investor akibat daya beli masyarakat yang melemah.

Sehingga menyebabkan mereka enggan berinvestasi dan memasarkan produknya ke dalam negeri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved