Mentan Syahrul Yasin Limpo Sebut Bisnis Pertanian Bertahan Selama Covid-19, 'Ini Kebutuhan Pokok'
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, nilai ekspor pertanian sepanjang Januari sampai dengan Juni 2020 mencapai Rp 252 triliun.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengklaim bisnis pertanian tetap bertahan selama pandemi Covid-19.
Saat mengunjungi gerai pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, di jalan Hang Lekir, Tanjungpinang, Sabtu (26/9), sektor pertanian mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Nilai ekspor pertanian sepanjang Januari sampai dengan Juni 2020 mencapai Rp 252 triliun.
"Beli baju, perbaiki motor bisa ditunda, tapi kalau makanan, sayur, buah-buahan itu sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Jadi harus tetap produksi," ucapnya.
Syahrul mengatakan, pertanian itu bisa dilakukan di perkarangan rumah sendiri, misalnya menanam sayuran, bawang, atau timun. Hasilnya, bisa dipetik dalam masa 20 hari, satu dan dua bulan.
Apalagi, ia melihat Tanjungpinang masih banyak tanah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian.
• Mentan Syahrul Yasin Limpo Izin ke Menko Perekonomian, Lirik Potensi Pohon Kelapa di Indonesia
• Bupati Bintan Klaim Sektor Pertanian & Peternakan Meningkat Selama 5 Tahun, ada Petani Millenial
"Asalkan diurus, ada air, ada keringat, pasti menghasilkan bagi kehidupan," ucapnya
Pihaknya bahagia melihat gerai pangan di kota Tanjungpinang.
Ia berharap, gerai ini bisa tembus hingga pasar Singapore dan Malaysia.
Pihaknya terus mendukung perkembangan sektor pertanian di kota Tanjungpinang.
Mendukung hal tersebut, Syahrul meminta Wali kota, sekda, dan kepala dinas terkait untuk membuat perencanaan yang dalam pengembangan sektor pertanian maupun peternakan di kota Tanjungpinang.
"Saya akan bantu, tetapi harus dengan cara bisnis plan. Bisnis plan itu diatur apa manfaatnya, di mana mau menjualnya.
Diatur dulu, karena kalau di berikan gratis-gratis tidak pernah jadi lebih baik, hanya membuat manja," sebutnya.
Demikian pula, terkait koperasi, buat juga perencanaannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Koperasi.
Sepanjang betul-betul diurus dengan jujur, tulus, ikhlas, dan harus berkeringat, pihaknya tetap mendukung," pinta Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Kedatangan Menteri Pertanian Indonesia itu, disambut langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Rahma.
Rahma mengatakan gerai pangan ini telah hadir di kota Tanjungpinang sejak 12 Desember lalu.
Penjual di gerai pangan ini semuanya kelompok tani dan bukan kategori bukan pedagang.
"Ini syarat yang kami buat. Yang bisa menjual di gerai ini hanya kelompok tani. Ini juga salah satu upaya kami, agar petani tidak tergantung dengan para tengkulak. Gerai ini pun gratis," jelas Rahma.
Rahma mengatakan, untuk harga jual di gerai ini lebih murah dari harga di pasaran.
Menurutnya, ini yang membedakan pasar tani (gerai pangan) dengan pasar lainnya.
Ia yakin, gerai pangan ini sudah menjadi awal menjadi sebuah pasar. Kedepan, gerai ini akan ramai dikunjungi pembeli.
Rahma juga berharap, penjual di gerai pangan ini punya ciri khasnya, lihat saja, bapak ibu semua memakai topi petani.
"Saya minta, bukan hanya ada kunjungan bapak Mentan saja, tapi terus di pakai selama berjualan.
Saya yakin, gerai ini akan ramai dikunjungi pembeli. Contoh, pasar Bintan Center itu, dulunya sepi.
Sekarang sudah ramai. Yang penting, bapak ibu sabar. Kita mulai sesuatu yang kecil untuk menghasilkan hal yang besar," tutup Rahma.
Acara juga dirangkai dengan penandatanganan prasasti gerai pangan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Mentan juga meninjau hasil pertanian para petani kota Tanjungpinang.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
