Pria Iini jadi Pembunuh Profesional Karena Ingin Balas Dendam, Sudah 20 Orang Tewas Ditangannya
Penegak hukum menyatakan, Srivastava yang adalah pakar IT dan mahir berbahasa Inggris itu terjun ke dunia gelap untuk membalaskan kematian ayahnya, La
TRIBUNBATAM.id |PATNA, - Demi membalas dendam kepada pelaku pembunuh ayahnya, Amit yang merupakan pakar IT menjadi pembunuh profesional. Sudah 20 orang tewas ditembaknya
Avinash Srivastava seorang pembunuh profesional tertangkap di hotel kota Raxaul ketika mencoba untuk menyelinap atau kabur ke perbatasan Nepal.
Pembunuh yang dikenal sebagai Amit ini telah membunuh 20 orang di India.
• Salmafina Sunan Beri Rp 10 Juta Bagi yang bisa Membuatnya Sakit Hati: Tapi Siap Gue Laporin
• Mikhayla Bakrie Jadi Anggota Student Council, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Beri Kejutan
Tak tanggung-tanggung, uang yang ditawarkannya aga bisa dibebaskan sebsar Rp 10 miliar.
Saat ditangkap, Amit terdengar menawarkan uang dalam jumlah besar kepada polisi, di mana dia hanya butuh dua jam untuk menyiapkannya.
"Tolong tinggalkan saya. Saya akan berikan 50 juta rupee (Rp 10 miliar)," jelas si pembunuh profesional seperti dilaporkan Gulf News Sabtu (26/9/2020).
Pengawas Polisi Patna Upendra Sharma menuturkan, pihaknya jelas menolak tawaran itu seraya segera menginterogasi Srivastava begitu ditangkap.
"Kami menginterogasi si pembunuh, di mana dia mengaku sudah terlibat dalam banyak kasus kejahatan," jelas Petugas Sharma.
Penegak hukum menyatakan, Srivastava yang adalah pakar IT dan mahir berbahasa Inggris itu terjun ke dunia gelap untuk membalaskan kematian ayahnya, Lalan Srivastava.
Lalan, yang adalah seorang politisi India, terbunuh pada 2002.
Jadi, Srivastava atau Amit berkeliling untuk menemukan para pembunuh ayahnya.
Aparat mengungkapkan bahwa Srivastava melakukan pembunuhan dengan cara kejam, di mana dia pernah menembakkan 32 peluru ke pembunuh ayahnya.
Kemudian, dia juga pernah duduk di atas jenazah korbannya selama tiga jam, di mana setiap lima menit dia akan menembak.
"Sejauh ini sejak 2003, dia mengaku sudah melakukan 20 pembunuhan tanpa menunjukkan rasa ampun sedikit pun," jelas polisi senior.
Ditembak 32 kali
Srivastava disebut menuntaskan pendidikan S2-nya di jurusan Aplikasi Komputer di Universitas Jamia Milia Islamia, kampus bergengsi di New Delhi.