Trauma Kudeta G30S/PKI, Amelia Putri Jenderal Achmad Yani Sampai Pindah ke Desa Sembuhkan Diri
55 tahun berlalu, namun kisah kudeta PKI yang dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S/PKI masih terngiang.
Ketika itu, Amelia menyekolahkan putra tunggalnya ke Australia, sehingga ia sendiri di desa.
Di desa ia habiskan waktu untuk pergi ke sawah, kolam ikan, beternak hingga berkebun.
"Saya sendiri di desa."
"Bangun pagi, jam enam saya sudah di sawah."
"Saya punya sawah, saya punya kolam ikan gurame, punya pohon buah-buahan, mangga, saya punya pepaya, pisang."
"Semua, semua saya punya, punya ayam, saya jualan telur ayam, tapi rugi terus, enggak pernah untung, enggak tahu kenapa,"
"Itulah belajar. Saya banyak bergaul dengan petani."
"Saya ke Bukit Menoreh. Kalau orang ingat (buku seri) Api di Bukit Menoreh, saya sudah sampai di ujungnya, di Puncak Suryoloyo itu."
"Waktu malam 1 Suro, mereka semua (warga) ke puncak gunung."
"Dan, saya sudah di sana, saya sudah ke mana-mana," ungkap Amelia.
Setelah 20 tahun pada 2019, barulah Amelia dan anaknya pindah ke Jakarta.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Trauma Peristiwa G30S/PKI, Amelia Putri Jenderal Achmad Yani Sampai Pindah ke Desa Sembuhkan Diri