Jelang Debat Pilpres AS Pertamanya dengan Joe Biden, Trump Diserang Terkait Pembayaran Pajak

Demokrat memanfaatkan garis serangan baru jelang malam debat pemilihan presiden ( Pilpres) AS. Menuduh Presiden Donald Trump mempermainkan sistem.

MANDEL NGAN/AFP
TRUMP - Partai Demokrat menyerang Trump terkait pajak menjelang debat pertamanya dengan Biden. ILUSTRASI. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Demokrat memanfaatkan garis serangan baru jelang malam debat pemilihan presiden ( Pilpres) Amerika Serikat ( AS) pertama.

Menuduh Presiden Donald Trump mempermainkan sistem setelah sebuah laporan menunjukkan dia membayar pajak federal dalam jumlah yang tidak seberapa dalam beberapa tahun terakhir.

Mengutip data pengembalian pajak, New York Times melaporkan pada Minggu (27/9/2020) miliarder Republik yang memproklamirkan diri hanya membayar US $ 750 dalam pajak penghasilan federal pada tahun 2016 dan 2017.

Setelah bertahun-tahun melaporkan kerugian besar dari bisnisnya untuk mengimbangi pendapatan ratusan juta dolar.

Laporan itu juga mengatakan Trump tidak membayar pajak penghasilan federal dalam 10 dari 15 tahun sebelumnya hingga 2017, meskipun menerima US $ 427,4 juta hingga 2018 dari program reality televisinya dan kesepakatan dukungan dan lisensi lainnya.

"Ini benar-benar tidak mengherankan," kata Senator Demokrat AS Dick Durbin kepada MSNBC dalam sebuah wawancara pada hari Senin.

Trump: Pemenang Pilpres AS Mungkin Tidak Akan Terungkap Selama Berbulan-bulan

Ia mencatat bahwa Trump telah melawan tradisi lama calon presiden yang merilis pengembalian pajak mereka ketika mencari jabatan.

"Sekarang kita tahu alasannya: yang disebut kerajaan bisnis miliarder ini adalah rumah kartu.

Dia menghadapi ratusan juta dolar hutang pribadi yang akan jatuh tempo hanya dalam waktu singkat dan dia mengalami serangkaian kegagalan bisnis yang dia ditopang menggunakan pengembalian pajaknya, " katanya.

Perwakilan Demokrat Richard Neal, ketua Komite Cara dan Saran Dewan Perwakilan Rakyat AS, mengatakan laporan Times menggaris bawahi pentingnya upaya hukum komite untuk meminta pengembalian pajak Trump.

Ia mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Minggu bahwa Trump telah "memanfaatkan pajak. kode untuk keuntungannya. "

Trump telah menolak laporan itu sebagai "berita palsu".

Dalam sebuah posting di Twitter pada hari Senin, dia mengatakan dia telah membayar "jutaan dolar dalam bentuk pajak" tetapi berhak atas depresiasi dan kredit pajak dan "sangat kurang dimanfaatkan" dalam hal hutang dan asetnya.

Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menggambarkan laporan itu sebagai pekerjaan hit politik yang langsung keluar dari buku pedoman Partai Demokrat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved