TRIBUN WIKI
Kisah Miliarder Pertama di Dunia, Sukses dengan Bisnis Minyak Setelah Putus Sekolah, Siapa Dia?
Pada 29 September 1916, koran-koran yang terbit di AS memberitakan pebisnis John D. Rockefeller sebagai miliarder pertama di dunia.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Pada 29 September 1916, koran-koran yang terbit di AS memberitakan pebisnis John D. Rockefeller sebagai orang pertama yang memiliki kekayaan di atas $1 miliar.
Kekayaan John D. Rockefeller meningkat setelah harga saham Standard Oil Company melonjak pada hari sebelumnya.
Pada tahun 1913 kekayaan Rockefeller mencapai $900 juta atau sekitar 2% PDB AS yang mencapai $39,1 pada tahun tersebut.
Ketika dia meninggal pada tahun 1937, kekayaannya mencapai $1,4 miliar atau 1,5% dari PDB yang berjumlah $93 miliar.
Apabila dihitung menggunakan rasio kekayaan terhadap PDB Amerika, hingga saat ini belum ada miliarder yang kekayaannya mendekati Rockefeller.
Merintis Bisnis
John Davidson Rockefeller lahir pada 8 Juli 1839 di New York sebagai putra William Avery Rockefeller dan Eliza Davidson.
Keluarganya pindah ke Ohio, tempat dia bersekolah di Cleveland’s Central High School.
Namun, dia putus sekolah dan kemudian bekerja sebagai asisten pemegang pembukuan keuangan.
Uang dari hasil dia bekerja, dan pinjaman dari ayahnya digunakannya untuk membuka bisnis pertamanya, yakni broker komoditas pada tahun 1859.
Rockefeller kemudian bergabung di bisnis minyak bersama saudaranya.
Perusahaan mereka, Standard Oil Company of Ohio, memfokuskan pada penyulingan minyak.
Meski minyak di Ohio mengandung asam, mereka berhasil memurnikan minyak itu dan menjualnya.
Rockefeller menikah dengan Laura Celestia Spelman pada tahun 1864 dan memiliki empat anak, satu di antaranya meninggal ketika masih bayi.
Memperluas Bisnis Perminyakan
Berbagai perusahaan minyak mulai bermunculan dan menciptakan kekacauan di industri tersebut.
Rockefeller kemudian mengakuisisi perusahaan minyak yang menjadi pesaingnya.
Dalam tiga bulan pertama pada tahun 1872 dia membeli 22 perusahaan minyak yang tutup atau bangkrut.
Namun, Standard Oil Company kemudian dituduh melakukan monopoli.
Karena kapasitas produksinya sangat besar, perusahaan itu bisa bernegosiasi dengan pemilik kereta api yang mengangkut minyak.
Standard Oil Company mendapat diskon biaya pengangkutan setelah berjanji mengirim 60 muatan minyak setiap hari.
Kereta api tersebut membuat biaya pengangkutan minyak Standard Oil Company rendah, sedangkan perusahaan lainnya tidak dapat bersaing.
Pada 1882 Standard Oil Trust membuat jalur untuk perusahaan-perusahaan Standard Oil company di seluruh AS.
Standard Oil mengendalikan 90% penyulingan minyak di Amerika pada akhir tahun 1880-an.
Namun, kendali Standard Oil atas pasar minyak dan skandal Southern Improvement Company membuat para politikus mulai mengeluarkan undang-undang anti-trust dan melarang adanya potongan harga pengangkutan dengan kereta.
Rockefeller tidak menjawab tuduhan monopoli itu dan kemudian pada tahun 1896 dia pensiun dari operasi harian.
Menjadi Miliarder Pertama
Pada tahun 1911 Mahkamad Agung mendapati bahwa Standard Oil melanggar Undang-Undang Antitrust Sherman.
Akibatnya, Standard Oil dipecah menjadi 34 perusahaan yang independen.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan-perusahaan itu tumbuh kembali menjadi perusahaan minyak besar, seperti ExxonMobil.
Kasus yang menimpanyanya tidak memperlambat penumpukan kekayaan Rockefeller.
Pada 29 September 1916 koran-koran di Amerika menobatkan Rockefeller sebagai miliarder pertama di dunia.
Kenaikan harga saham Standard Oil Co. of New Jersey pada hari sebelumnya telah meningkatkan kekayaannya.
Rockefeller saat itu memiliki 247.692 saham yang jika dikonversi ke masa sekarang menjadi sekira $499 juta.
Namun, putranya yang bernama Rockefeller Jr. mengatakan julukan miliarder terhadap ayahnya berlebihan.
Dalam buku Titan: The Life of John D. Rockefeller, Sr., kekayaan Rockefeller diperkirakan mencapai $900 pada tahun 1913.
Sayangnya, taktik bisnis kejam yang dijalankannya juga membuatnya mendapat julukan "orang paling dibenco di Amerika".
Dia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya untuk menghilangkan citra tersebut.
Pada tahun 1913 dia mendirikan Yayasan Rockefeller pada tahun 1913 untuk mendukung kesehatan masyarakat.
Dia juga menggunakan uangnya untuk mendirikan University of Chicago dan Rockefeller Institute for Medical Research.
Mimpinya ketika muda adalah memiliki $100.000 dan hidup sampai 100 tahun.
Berhasil mewujudkan mimpi pertamanya, tetapi yang kedua gagal karena dia meninggal pada 23 Mei 1937 pada usia 98 tahun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hari Ini dalam Sejarah 29 September: John D. Rockefeller Dinobatkan Jadi Miliarder Pertama di Dunia'.