HUMAN INTEREST
KISAH Petugas Kebersihan Pertama RSKI Covid-19 Galang, Rasa Takut Corona Hilang Berubah Jadi Iba
Petugas kebersihan di RSKI Covid-19 Galang harus membersihkan ruangab isolasi pasien virus Corona.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Cerita tenaga medis yang berjuang melawan dan merawat pasien Covid-19 mungkin sudah sering didengar.
Tapi pernahkah terbesit siapa yang memastikan kebersihan fasilitas kesehatan pasien rujukan virus Corona itu.
Ya, petugas kebersihan (cleaning service) punya peranan penting dalam penanganan virus Corona.
Petugas kebersihan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Galang misalnya.
Mereka harus membersihkan ruangan isolasi yang ditempati para pasien setiap harinya.
Mereka tetap hati-hati dan tidak semua petugas kebersihan bersedia membersihkan ruangan isolasi pasien Covid-19.
Ruangan yang disediakan khusus untuk pasien positif ini seakan lebih menakutkan jika dibandingkan dengan ruang jenazah.
Tetapi demi kemanusiaan dan upaya memeranggi Covid-19, sosok yang akrab disapa Izam itu selalu bersedia menjalankan tugas itu.
Tidak ada satupun keraguan yang ada dalam dirinya walaupun virus ini sangat berbahaya.
“Sebenarnya saya tidak takut, tapi saya tetap waspada.
Saya, saya dan beberapa rekan lainnya yang menangani semua kebersihan di RSKI jadi harus bersedia," kata seorang petugas kebersihan RSKI Covid-19 di Galang, Izam, Selasa (29/9/2020).
Pria 27 tahun tersebut mengisahkan jika pasien pertama yang masuk ke RSKI Covid-19 di Galang itu menyeramkan baginya dan semua orang yang bekerja di rumah sakit itu.
Ia mengaku sejak rumah sakit ini di buka dan beroperasi ia merupakan Cleaning Servive yang pertama bekerja di RSKI.
Pria kelahiran Pulau Sembulang ini meyakini, bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia Tuhan telah mengatur, yang penting semua yang dilakukan itu tulus dari hati dan ingin membantu sesama.
“Saya yakin kalau ini dilakukan dengan tulus dan hati-hati serta mematuhi aturan kesehatan maka tidak akan terpapar,” ujar Izam.
• CERITA Pekerja PT Infineon Batam di RSKI Covid-19 Galang, Kami Tak Merasakan Gejala Corona
• EKSKLUSIF Melihat ke Dalam RSKI Galang, Bertemu Ratusan Tim Medis dan Pasien COVID19, Mereka Curhat!
Sebelum menjalankan tugasnya, ia mengaku mendapat pembekalan khusus, karena ruangan yang dibersihkan itu adalah ruang isolasi pasien Covid-19 sehingga proses pembersihannya memang dilakukan seperti biasa, namun lebih mengedepankan unsur kehati-hatian.
Izam mengisahkan ketika pertama masuk ruang isolasi di RSKI Galang Ia mengaku kaget tatkala begitu memasuki ruangan isolasi, pasien yang sementara dalam perawatan ternyata masih muda.
“Rasa takut terhadap virus itu seketika hilang dari bayangan saya saat melihat pasien Covid-19.
Di dalam ruangan kami tetap patuhi aturan dengan tetap jaga jarak dan selalu memakai Alat Pelindung Diri (ADP),” katanya.
Seketika itu, lanjut Izam, rasa percaya diri dan ingin menolong saudara- saudari mulai tertanam dalam hatinya.
Setiap hari ia terus membangun komunikasi agar bisa meningkatkan imun tubuh dan bisa cepat sembuh.
“Saya setiap hari membutuhkan waktu 1-2 jam untuk membersihkan ruangan pasien positif Covid-19," lanjutnya.
Dari situ ia bercerita, menghibur dan meberikan motivasi agar menghindari stres yang bisa menyebabkan imun tubuhnya menurun,” kisah Izam.
Pria mudah itu menyebutkan, setelah membersihkan ruangan isolasi, ia tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19 sehingga harus membersihkan diri terlebih dahulu di ruangan yang telah disediakan dan mengamankan APD yang ditanggalkan.
Izam menjelaskan, jika saat ia sudah terbiasa melakukan tugasnya di ruangan isolasi itu.
Kendati demikian ia dan kawan-kawan selalu saling mengingatkan, dan tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Dulu pas baru masuk kerja teman-teman saya tidak mau dekat dengan saya, ajak cerita juga susah sekali pas di RSKI.
Ada perasaan kecewa juga yang saya rasakan, tapi saya berusaha memahami bahwa itulah konsekuensi dan dampak yang harus terima demi kebaikan bersama,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika itu merupakan tantangan baginya , untuk itu ia selalu memberikan apresiasi kepada pemerintah karena kesehatan mereka sangat diperhatikan, seperti menyediakan APD, pola makan hingga penginapan.
Fasilitas dan makanan sangat terjamin, diantar jemput oleh petugas ketring dari tempat penginapan setiap harinya, dan yang terpenting yakni hingga saat ia dan kawan-kawan masih sehat.
Pekerjaan yang menantang ini, kata Izam, dijalani selama 6 bulan lalu, dan baru 2 kali bisa pulang kerumahnya.
Bagi Izam, ia tetap bersedia melanjutkan pekerjaan Dengan tulus hati, ia juga mengatakan jika soal gajian selalu tepat waktu dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sesuai dengan arahan tim medis jika cleaning service yang menangani Covid-19 untuk tinggal sementara di mess.
Petugas Kebersihan sendiri ada puluhan orang yang bekerja di RSKI Galang tersebut, mereka terbagi dalam tim penanganan ODP, PDP serta untuk pasien positif Covid-19.
Ia juga menambahkan jika semua APD hanya sekali dipakai saja, yang sudah di pakai langsung bakar.
Tempat pembakaran APD serta sisa makanan tersebut terletak sekitar 100 meter dari gedung A ruang perawat.
Suasana di sekitar RSKI juga terlihat terawat dan sangat bersih, hal ini yang membuat sebagian pasien merasa nyaman dengan perawatan serta pelayanan yang ada di RSKI tersebut.(TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
