Kisah Kolonel Latief, Eks Tapol yang Diabaikan Soeharto Soal Operasi PKI Membunuh Jenderal TNI

Kolonel Latief yang mendapat bocoran tentang rencana PKI, kemudian bertemu Panglima Kostrad atau Pangkostrad yang saat itu dijabat oleh Soeharto

TRIBUN MANADO
Kolase foto Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya, Kolonel A Latif dan Pangkostrad Soeharto 

Pada bukunya yang berjudul "Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya", Soeharto mengutarakan jika ia hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak ada interaksi yang terjadi malam itu.

5 Versi Berbeda Terkait Keganasan PKI, Ada yang Sebut Soeharto Lakukan Pembiaran

Biodata Amoroso Katamsi Perwira TNI yang Aktif Bermain Peran, Jadi Sosok Soeharto di Film G30S/PKI

Meski demikian, Kolonel Latief mengungkapkan kisahnya sebelum terjadinya peristiwa G30S PKI.

Latief mengungkapkan, dua hari jelang peristiwa itu, ia menemui Soeharto di kediamannya, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu keduanya membicarakan keadaan keluarga masing-masing.

Hingga kemudian, Latief memberi tahu Soeharto jika akan ada suatu gerakan yang akan membunuh para jenderal TNI AD.

Letkol Untung (kiri), pemimpin G30S/PKI dibawa masuk ke dalam sidang Pengadilan Mahmillub
Letkol Untung (kiri), pemimpin G30S/PKI dibawa masuk ke dalam sidang Pengadilan Mahmillub (Dok.Kompas)

Latief pun mengaku masih ingat kejadian tersebut.

"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka cukup serius akibat tersiram sop panas," tutur Kolonel Latief.

Lalu, Soeharto, kata Letief, tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi yang ia sampaikan itu.

Karena laporan itu tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui Soeharto yang berada di RSPAD Gatot Subroto.

Kuasai 3 Bahasa, Apa Peran MT Haryono pada Peristiwa G30S/PKI?

Viral Video Lawas NBC Menampilkan Wajah Otak Pelaku Pembunuhan Para Jenderal dalam G30S/PKI

Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.

Menurut Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.

Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Suasana penumpasan terduga anggota G30S oleh Angkatan Darat setelah peristiwa 30 September 1965
Suasana penumpasan terduga anggota G30S oleh Angkatan Darat setelah peristiwa 30 September 1965 (IST)

Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto, mengapa Soeharto selaku Panglima Kostrad tidak menggagalkan peristiwa yang berbuntut pada penggulingan Sukarno selaku presiden setelah mendapat laporannya.

Apakah Idiologi PKI Masih Hidup? Simak ILC TV One Malam Ini, Gatot Nurmantyo Hadir?

"Siapa sebenarnya yang melakukan coup d'etat pada 1 Oktober 1965: G30S ataukah Jenderal Soeharto", ungkap Latief di pengantar bukunya Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto Terlibat G 30 S.

Kemudian, Latief menjadi tahanan politik karena tuduhan terlibat G30S, sejak tanggal 11 Oktober 1965.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved