Terungkap Alasan Jendral Idham Azis Hendak Tempelang Anggotanya: Sudah Saya Minta Propam Proses

Ulah anak buahnya yang membubarkan Demo Mahasiswa Universitas Halu Oleo / UHO yang demo di Mapolda Sultra beberapa hari lalu, rupanya juga dimonitor K

Editor: Eko Setiawan
Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membuka Musrenbang Polri tahun 2020 di Pusdalsis Mabes Polri, Rabu (3/6/2020) 

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA -  Terungkap alasan sebenarnya mengapa Kapolri jendral Idham Azis marah besar dan hendak tempeleng anakbuahnya sendiri.

Sebab sang polisi yang berdinas di kampung halamannya tersebut membahayakan jiwa banyak orang.

Ketika itu, sang polisi tersebut membubarkan demo dengan cara tak biasa.

Para pendemo diusir dengan menggunakan Hallikopter.

Ulah anak buahnya yang membubarkan Demo Mahasiswa Universitas Halu Oleo / UHO yang demo di Mapolda Sultra beberapa hari lalu, rupanya juga dimonitor Kapolri Jenderal Idham Aziz

Jenderal yang sebentar lagi akan pensiun ini, bahkan sampai murka dengan tindakan aparat kepolisian di kampung halamannya tersebut

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengatakan, oknum polisi yang membubarkan aksi mahasiswa dengan helikopter di perempatan markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (26/9/2020), sudah ditindak Propam.

"Itu pilotnya itu sudah saya tindak itu, dan sudah diperiksa sama propam itu. Itu ngarang-ngarang saja itu tidak ada SOPnya di udara itu, yang di Kendari itu," kata Idham dalam rapat kerja Komisi III DPR secara virtual, Rabu (30/9/2020).

Idham pun merasa kesal dengan tindakan yang dilakukan personelnya.

"Cuma sekarang enggak boleh main tempeleng-tempeleng, jadi diperiksa propam aja. Kalau masih boleh saya tempeleng itu (oknum polisi)," ujarnya.

Awalnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Supriansa meminta, Kapolri menganalisa motif dari anggota kepolisian yang menjadikan pilot helikopter untuk membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

tribunnews
Polisi mengunakan helikopter dalam membubarkan aksi mahasiswa di perempatan Mapolda Sultra saat aksi peringatan setahun kematian dua rekannya (Istimewa)

"Sehingga tidak bisakah kepolisian yang ada di Kendari di Tenggara di sana, supaya tidak ada korban berjatuhan terlalu banyak, melakukan pendekatan secara baik pak Kapolri," kata Supriansa.

Supriansa mengaku, tak habis pikir anggota kepolisian tersebut membubarkan demo dengan menggunakan helikopter.

Menurut Supriansa, hal tersebut bisa membahayakan masyarakat yang tengah melakukan aksi unjuk rasa.

"Untung baik saja kalau helikopter tidak jatuh, coba bayangkan kalau jatuh di situ, pak Kapolri," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved