Terapkan Kebijakan yang Agresif, Xi Jinping Berhasil jadikan China sebagai Negara Adidaya
Dengan meningkatnya perlawanan di beberapa kawasan di Asia, Xi Jinping telah memperkuat pasukan militer dan meningkatkan anggaran belanja di sektor ..
Mereka menyusun pertahanan militer mulai dari terumbu karang hingga Woody Island di sebelah bagian utara.
Menurut Poling, penerjunan misil itu akan menjadi langkah besar yang menentukan ambisi China untuk mendominasi Laut China Selatan, yang juga merupakan sebuah rute perdagangan global.
"Sebelumnya, jika Anda merupakan salah satu pengklaim, Anda tahu bahwa China telah mengawasi setiap langkah yang kau lakukan",
Saat ini, setiap negara pengklaim yang berseteru dengan China di Laut China Selatan berada di dalam wilayah penembakkan misil. Hal itu, kata Poling, akan memberikan dampak yang sangat besar dalam memukul mundur lawan karena ancamannya serius. "Secara implisit, misil tersebut memberikan pesan yang kuat", jelasnya.
YJ-12B, misil anti-kapal, yang dapat menghancurkan kapal musuh dengan jarak mencapai 295 nautical miles. Sementara misil jarak jauh HQ-9B yang biasanya digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang atau misil musuh dapat ditembakkan hingga 160 nautical miles. Keduanya dilengkapi dengan teknologi pendukung.
Bulan lalu, Laksamana Philip Davidson yang dinominasikan menjadi kepala Komando Pasifik AS menyatakan markas operasi China di Laut China Selatan telah rampung dan lengkap. "Satu-satunya yang masih kurang ialah pasukan militer. Jika sudah ada, China akan mampu mempertebal kekuatannya di sana", tandasnya.
China juga telah mengalami konflik militer dengan India di perbatasan Himalaya. Sebanyak 20 tentara India meninggal dunia, termasuk seorang kolonel dalam konflik dengan pasukan China di Galwan Valley pada Juni lalu.
China sendiri tidak mengungkap adanya korban jiwa. Namun beberapa sumber menyebutkan, sedikitnya 35 tentara China tewas dalam konflik tersebut.
Menteri Luar Negeri China dan India saling protes dan mengecam menyusul bentrokan di wilayah sengketa Himalaya.
• Disinggung Soal Pajak Penghasilan, Donald Trump Berkilah, Salahkan Pemerintahan Obama
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, menuduh China terlebih dahulu ingin membangun infrastruktur di wilayah India. Namun, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuding pasukan India menyerang terlebih dahulu.
Namun, dalam perbincangan melalui telepon, masing-masing pihak berjanji untuk tidak membuat situasi semakin memburuk. Ini merupakan bentrokan mematikan di perbatasan wilayah dua negara dalam kurun waktu 45 tahun terakhir.
Para tentara melaporkan kedua kubu saling baku hantam dengan tongkat dan pentungan, namun tak menggunakan senjata api.
Dalam sebuah pernyataannya pada percakapan telepon, Pemerintah India menuduh tentara China berusaha membangun infrastruktur di batas wilayah India yang paling penting dan strategis, yaitu Lembah Galwan.
India memandang serangan China sebagai aksi terencana dan secara langsung, bertanggung jawab atas kekerasan dan jatuhnya korban sehingga mendesak Beijing untuk mengambil langkah perbaikan.
Pernyataan itu menyimpulkan bahwa tak ada pihak yang akan mengambil tindakan untuk membuat situasi semakin memanas.