NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Pentingnya Informasi Cuaca di Era Digital, Simak Kata Kepala BMKG Tarempa dan Dosen Politeknik Batam
Kepala BMKG Tarempa, Sirajul Munir bilang, di era digital saat ini tentunya masyarakat sudah bisa mengantisipasi cuaca buruk.
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Informasi cuaca di era digital saat ini sangatlah penting. Terlebih lagi di wilayah kepulauan. Keadaan cuaca jadi faktor utama bagi para nelayan yang pergi melaut.
Kepulauan Anambas menjadi salah satu wilayah yang rentan menerima cuaca buruk karena didominasi oleh faktor lokal, terlebih lagi Anambas adalah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang luas, dan dikelilingi gugus-gugus pegunungan yang menyebabkan terjadinya angin lokal.
Pada acara ngobrol kampus Tribun Batam News Webilog bersama Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa, Sirajul Munir menyampaikan, di era digital saat ini tentunya masyarakat sudah bisa mengantisipasi cuaca buruk.
"Kalau di Anambas dampak buruk cuaca yang sering terjadi itu angin puting beliung atau angin kencang, juga terjadi gelombang tinggi. Orang Anambas sering bilang namanya musim utara," ujar Sirajul dalam News Webilog bersama Tribun Batam, Sabtu (3/10/2020).
Terkait cuaca buruk di Anambas, Sirajul mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat.
• BMKG Prediksi Cuaca Anambas Hari Ini, Minta Warga Tetap Waspada
• Waspada Cuaca Ekstrem di Karimun, Gelombang Tinggi hingga Longsor, Ini Kata BMKG
"Kita di sini tidak bosan-bosannya memberikan peringatan dini setiap harinya terkait cuaca. Kalau di Anambas kita lebih intens itu ke nelayannya. Apalagi di zaman digital seperti sekarang ini kita selalu memberi masukan kepada masyarakat agar bersahabat dengan cuaca," jelasnya.
Sirajul mengatakan, sejauh ini prediksi BMKG Kelas III Tarempa dalam menginformasikan cuaca kepada masyarakat rata-rata di atas 65 persen.
"Kita punya semacam kebijakan dan target. Target kita untuk perkiraan cuaca itu di atas 65 persen. Sejauh ini kami belum ada dapat komplen dari masyarakat terkait keakuratan cuaca," bebernya.
Lebih lanjut, memasuki musim utara Sirajul mengingatkan masyarakat terkhusus nelayan agar waspada saat memasuki musim utara yang menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi.
Dalam hal ini, BMKG Kelas III Tarempa juga selalu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Syahbandar untuk memberikan peringatan dini untuk transportasi laut apabila sudah memasuki musim utara.
Sementara itu, dosen Politeknik Negeri Batam M Zainuddin Lubis yang juga menjadi nara sumber dalam News Webilog Tribun Batam mengatakan, cuaca dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Ada beberapa variabel yang mempengaruhi, misalnya hari ini akan panas, hujan, yang paling utama kalau bahas cuaca itu adalah hujan, panas, dan berawan. Faktor cuaca bisa dari atmosfer, lalu keluar juga nanti suhu-suhunya," jelas Zainuddin.
Ia melanjutkan, terkait cuaca buruk ini juga bisa mempengaruhi perekonomian nelayan.
"Itu tergantung dari cuaca buruknya, seperti kalau gelombang tinggi, nelayan tidak bisa melaut dan mereka tidak bisa memperoleh penghasilan, dan kalau terkait dengan puting beliung juga jadi dampak bagi nelayan tidak bisa melaut," paparnya.
Zainuddin juga menjelaskan, di suatu Kepulauan hujan bukan identik dengan curah hujan yang besar, namun curah hujan dengan faktor angin yang sangat tinggi.
"Karena kita tidak punya yang namanya gunung, jadi kestabilan itu dijaga dengan ocean atau laut," tambahnya.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)