Hasil Tes Virus Corona Milik Joe Biden Kembali Negatif, Tetap Fokus Pada Kampanye Covid-19
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dites negatif lagi untuk Covid-19 pada Minggu (4/10/2020). Biden sempat mengikuti debat pilpres AS.
Jajak pendapat nasional pada 2-3 Oktober memberikan sedikit indikasi tentang curahan dukungan untuk presiden di luar kelompok pengikut inti Trump, beberapa di antaranya berkumpul di luar Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat presiden dirawat di rumah sakit.
Trump telah berulang kali menepis keparahan pandemi sebagai sesuatu yang akan hilang dengan sendirinya, mencela Biden baru-baru ini pekan lalu karena mengenakan masker pelindung, bahkan ketika virus Corona menginfeksi jutaan orang dan memaksa bisnis dan sekolah tutup.
Di antara orang dewasa yang diperkirakan akan memberikan suara dalam pemilihan 3 November, jajak pendapat menemukan bahwa 51 persen mendukung Biden, sementara 41 persen mengatakan mereka memilih Trump.
Empat persen lainnya memilih kandidat dari pihak ketiga dan 4 persen lainnya mengatakan mereka ragu-ragu.
Keunggulan 10 poin Biden atas Trump adalah 1 hingga 2 poin lebih tinggi daripada prospek yang diposting Biden selama beberapa minggu terakhir, meskipun peningkatan tersebut masih dalam batas presisi jajak pendapat, yaitu plus atau minus 5 poin persentase.
Debat Pilpres Amerika Serikat Joe Biden vs Donald Trump Pertama, Berubah Jadi Pertengkaran
Presiden Donald Trump dan mantan wakil presiden Joe Biden melontarkan penghinaan dan berulang kali menyela pada debat pilpres AS pertama mereka.
Keduanya memperdebatkan topik mulai dari perawatan kesehatan, ekonomi hingga keluarga mereka.
Debat pilpres Amerika Serikat ini dipimpin oleh moderator Chris Wallace.
Biden berulang kali menyebut Trump sebagai "badut" dan menyuruhnya "tutup mulut" saat Trump berbicara tentang jawabannya.
Dia menyebut presiden itu "rasis" setelah Trump membela perintahnya untuk mengakhiri pelatihan kepekaan rasial di pemerintahan.
Trump menghina intelijen Biden dan menusuk mantan wakil presiden itu atas tuduhan yang tidak berdasar tentang urusan bisnis luar negeri putranya Hunter Biden.
Biden menyebut Trump sebagai "presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika" dan mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, "kita menjadi lebih lemah, lebih sakit, lebih miskin, lebih terpecah, lebih kejam".
Bolak-balik dengan cepat merosot setelah Trump menjawab pertanyaan pertama, tentang calonnya untuk menggantikan mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.
Trump mengatakan dia memiliki hak untuk bergerak cepat untuk menggantikannya, sementara Biden mengatakan pemilih AS harus mempertimbangkan terlebih dahulu.