MOTOGP
MOTOGP 2021 - Satu Tim dengan Valentino Rossi, Franco Morbidelli Tak Takut Bersaing dengan Sang Guru
Meski Franco Morbidelli adalah muridnya, Valentio Rossi harus tetap mewaspadai ancaman dari pebalap berusia 25 tahun tersebut saat balapan
Kesepakatan Valentino Rossi - Petronas
Direktir Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan hal-hal yang membuat kesepakatan Valentino Rossi dan Petronas Yamaha SRT berjalan lama.
Valentino Rossi dipastikan akan membalap untuk tim Petronas Yamaha SRT pada musim depan. Kepastian itu diumumkan oleh situs resmi MotoGP pada Sabtu (26/9/2020) sore WIB.
Kabar ini sekaligus mengakhiri teka-teki soal masa depan Valentino Rossi setelah dirinya kehilangan tempat di tim pabrikan Monster Energy Yamaha.
Pada musim 2021, tempat Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha diambil alih Fabio Quartararo yang menjalani musim luar biasa sebagai rookie saat tahun lalu.
Pengumuman soal promosi Quartararo datang pada Januari, saat The Doctor masih berpikir soal masa depannya.
Di satu sisi, Yamaha menjamin Valentino Rossi akan mendapat tempat di tim satelit jika ia terus membalap.
Valentino Rossi akhirnya menerima tawaran ini pada awal tahun saat musim berhenti akibat pandemi virus corona.
Namun, kesepakatan Rossi dan Petronas tak mudah tercapai begitu saja.
Direktur Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengungkapkan waktu butuh enam bulan untuk mencapai kesepakatan ini.
Lin Jarvis menjelaskan negosiasi yang berlarut-larut itu disebabkan sejumlah hal, salah satunya karena Valentino Rossi bukanlah pebalap biasa.
Diungkapkan Jarvis, ketika suatu tim ingin memiliki Valentino Rossi, mereka harus membuat keputusan yang tepat dalam berbagai aspek.
"Untuk sampai di titik ini, kami butuh waktu enam bulan. Ini rumit karena kami adalah perusahan Jepang, tetapi membuat kesepakatan dengan tim Malaysia (Petronas Yamaha SRT), dan dengan orang Italia."
"Anda juga memiliki pria Inggris yang mencoba untuk menggabungkan semuanya," kata Lin Jarvis yang dilansir dari Motorsport.
"Jadi, sebenarnya kami tidak benar-benar menemukan kesulitan sepanjang negosiasi, tetapi itu rumit karena Rossi istimewa."