BATAM TERKINI

Siapa Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID yang Kampanye Tolak Pakai Masker di Depan Polisi Batam

Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID di Batam beraksi lagi, Kini ‘Kampanye’ Jangan Pakai Masker di depan patroli Polisi di pasar.

Siapa Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID yang Kampanye Tolak Pakai Masker di Depan Polisi Batam - hartina_linda_pedagang_pasar_ratu_civid.jpg
collase Tribun Batam
RATU COVID 19 - Hartina Linda (46), pedagang sayur dan buah di pasar Induk Jodoh Batam, saat berada di peti jenazah kerabatnya yang meninggal lalu divonis COVID-19. Melalui akun YouTube Ratu Covid 19, warga Batam keturunan Batak ini, mengaku Covid adalah konspirasi.
Siapa Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID yang Kampanye Tolak Pakai Masker di Depan Polisi Batam - hartina_linda_batam.jpg
kolase_Tribun_Batam-2020
EMAK_EMAK KONTROVERSIAL - Hartina Linda (46), wanita pedagang di Pasar Induk Jodoh, yang kembali bikin heboh warga Batam. Agustus lalu, dia dinyatakan positif COVID19 dan lari dari RSKI Galang. Sebelumnya, dia usapkan air liur jenazah pasien Covid ke mukanya, untuk membuktikan jenzah itu meninggal bukan karena Corona. Kini dia kampanye, sebut covid adalah kebodohan
Siapa Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID yang Kampanye Tolak Pakai Masker di Depan Polisi Batam - pedagang-eks-pasar-induk-jodoh-yang-sempat-bentrok.jpg
TRIBUNBATAM.ID/ARDANA NASUTION
Pedagang eks Pasar Induk Jodoh yang sempat bentrok dengan petugas saat penertiban eks Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020)

TRIBUNBATAM.ID, BATAMHartina Linda, warga Batam berusia 46 tahun, yang pernah mengusapkan air liur jenazah positif COVID-19 dan kabur dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang,akhir Agustus 2020 lalu, kembali beraksi.

Kali ini aksinya lebih kontroversial dan heboh.

Dengan mengendarai sepeda, warga komplek Perumahan Taman Marchelia, Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, ini menyerukan warga jangan pakai masker ke pedagang Pasar di Nagoya, Sei Panas, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Aksi itu di depan beberapa aparat polisi.

5 Fakta & Momen Kontroversial Ratu Covid 19; Penjilat Air Liur Jenazah Positif Corona dari Sumatera

WANITA BATAM Nekat Usap Air Liur Jenazah COVID19 ke Wajah, Tak Percaya Corona Berakhir Jemput Paksa

Aksi itu terekam dari video viral yang direkam seorang warga di Pasar Toss 3000, pasar Induk Jodoh dan sekitar kawasan pusat perbelanjaan tua di Nagoya, Top 100.

EMAK_EMAK KONTROVERSIAL - Hartina Linda (46), wanita pedagang di Pasar Induk Jodoh, yang kembali bikin heboh warga Batam. Agustus lalu, dia dinyatakan positif COVID19 dan lari dari RSKI Galang. Sebelumnya, dia usapkan air liur jenazah pasien Covid ke mukanya, untuk membuktikan jenzah itu meninggal bukan karena Corona. Kini dia kampanye, sebut covid adalah kebodohan
EMAK_EMAK KONTROVERSIAL - Hartina Linda (46), wanita pedagang di Pasar Induk Jodoh, yang kembali bikin heboh warga Batam. Agustus lalu, dia dinyatakan positif COVID19 dan lari dari RSKI Galang. Sebelumnya, dia usapkan air liur jenazah pasien Covid ke mukanya, untuk membuktikan jenzah itu meninggal bukan karena Corona. Kini dia kampanye, sebut covid adalah kebodohan (kolase_Tribun_Batam-2020)

Heboh, sebab ajakan jangan masker itu dilakukan pas di samping mobil patroli polsek Lubukbaja.

“Covid itu kebodohan. masker itu kebodohan, merusak negara Indonesia,” demikian teriak ibu yang oleh komunitas pedagang di Pasar Top 100 Jodoh, ini dikenal dengan panggilan Linda.

Di sebuah akun YouTube Ratu Corona  Dia menyebut dirinya sebagai Ratu CoVID 19.

Ini pengakuan wawancaranya dengan Tribun Batam.

Kontroverisal sebab dia justru berteriak-teriak bahwa wabah Corona Virus Disease (COVID-19) adalah konspirasi dan kebohongan belaka.

Narasi konspirasi COVID-19 ini bersamaan saat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menuding rumah sakit dan tenaga medis sebagai biang kerok lonjakan pasien Covid-19 di Indonesia, akhir pekan lalu.

Tonton Videonya: disini

Batam Tambah 32 Pasien Sembuh Corona, Ada Karyawan PT Phillips dan PT Infineon

Moeldoko dengan percaya diri menyebut ada RS di Indonesia yang sengaja mencatat pasien 'positif Covid-19', padahal tidak terinfeksi sama sekali di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ucapan Moeldoko dianggap merendahkan dan meremehkan tanggung jawab RS ataupun tenaga medis dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

BACA: Warga di Batam Usap Wajahnya dengan Air Liur Jenazah Covid-19: Sempat Kabur, Ini Hasil Tes Swabnya,

500 Pedagang Toss 3000 Batam Bakal Jalani Rapid Test, Target 20.000 Warga Batam Dites Covid-19

Saksikan News Webilog Tribun Batam Sabtu (27/6), Bahas Nasib Pasar Toss 3000 Akibat Pandemi Covid-19

Siapa Hartina Linda?

Dia adalah salah seorang pedagang buah, sayuran di pasar kawasan Nagoya, Batam.

Selama ini, dia memang dikenal vokla dan selalu menyuarakan apsirasi pedagang setempat.

Wanita paruh baya yang selalu tampil dengan potongan rambut pendek ini, memang memiliki intonasi suara yang besar, keras dan lugas.

Sebelumnya, pertengahan Agustus lalu, Hartina Linda juga bikin heboh Batam dan jadi sorotan pemberitaan media nasional.

Bersama 23 warga dan pedagang pasar, oleh tim gugus penanggulangan COVID-19 Kota Batam, dia dikarantina di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang.

Saat dikarantina inilah, Hartina Linda, kabur. 

JILAT Liur Jenazah Pasien Covid-19 di Batam, Hasil Swab Test Ibu Ini Terkonfirmasi Positif Covid-19

Dia menolak dikarantina di rumah sakit yang saat pembangunannya dua kali dikunjungi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Pol Idham Aziz, di awal-awal masa Corona dunia, Juni 2020 lalu.

Sebelum kabur, Hartina juga bersitegang dengan aparat dan petugas Gudgus COVID-19.

Dia bersikeras mengambil paksa jenazah YHG (47), yang dinyatakan positif virus mematikan ini.

Dia mengaku, YHG itu meninggal bukan karena Corona. Untuk membuktikan keberaniannya, dia bahkan mengambil air liur dari jenazah kerabatnya, lalu mengusapkan ke mukanya.

Dia  protes karena dirinya dibawa ke Galang tanpa disertai persiapan terlebih dahulu.

Bersama anaknya, tim Gugus meyakini Linda  kontak erat dengan seorang, pasien Covid-19 yang meninggal dan jasadnya dijemput paksa di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam beberapa waktu lalu.

RATU COVID 19 - Hartina Linda (46), pedagang sayur dan buah di pasar Induk Jodoh Batam, saat berada di peti jenazah kerabatnya yang meninggal lalu divonis COVID-19. Melalui akun YouTube Ratu Covid 19, warga Batam keturunan Batak ini, mengaku Covid adalah konspirasi.
RATU COVID 19 - Hartina Linda (46), pedagang sayur dan buah di pasar Induk Jodoh Batam, saat berada di peti jenazah kerabatnya yang meninggal lalu divonis COVID-19. Melalui akun YouTube Ratu Covid 19, warga Batam keturunan Batak ini, mengaku Covid adalah konspirasi. (collase Tribun Batam)

Data menunjukkan, Hartina Linda tercatat sebagai pasien 499 Batam yang tinggal di Perumahan Taman Marchelia, Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam.

Selain itu, HL juga diketahui sebagai pasien yang kontak erat dengan pasien 433.

“Saat ini, yang bersangkutan telah ditempatkan di ruang perawatan isolasi RSKI Covid-19 Pulau Galang."

Menurut Didi, HL berhasil kabur melalui pintu belakang saat akan dikarantina ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang.

Dalam Video aksi warga itu beredar di media sosial.

Sempat kabur, kini Dinas Kesehatan Kota Batam akhirnya menemukan warga tesebut. Dia terlibat dengan penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 yakni mendiang YHG.

Linda termasuk dalam sejumlah orang yang melakukan penjemputan paksa jenazah Pasien Positif 433 di RSBP Batam beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi warga tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Kota Batam.

“Ya tadi sudah dibawa ke Galang,” ujar Didi, Senin (24/8/2020) sore.

Warga Batam yang berinisial H tersebut langsung segera dilakukan pemeriksaan swab setibanya di RSKI Galang.

Perempuan paruh baya tersebut seharusnya sudah dievakuasi bersama dengan 23 orang lainnya, Kamis (23/8/2020). Namun dia kabur.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan swab untuk 23 orang tersebut hasilnya 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan rilis dari tim gugus tugas Covid-19 Kota Batam.

 Hartina memang sosok wanita ‘pejuang”.

Pedagang eks Pasar Induk Jodoh yang sempat bentrok dengan petugas saat penertiban eks Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020)
Pedagang eks Pasar Induk Jodoh yang sempat bentrok dengan petugas saat penertiban eks Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ARDANA NASUTION)

BACA: Cerita Ibu Hartina Pedagang Pasar Induk Jodoh yang Nekat Buka Celana Saat Proses Penertiban

Oktober 2019 lalu, saat pemerintah Kota Batam berencana merelokasiratusan pedagang di  penggusuran pedagang Pasar Induk Batam, bersama belasan emak-emak pedagang juga menggalang protes. 

Mereka berorasi, histeria kalangan emak-emak menjadi pemandangan memilukan dalam penggusuran ratusan pedagang di Pasar Induk Jodoh, Batam, Rabu (30/10/2019) tahun lalu.

Emak-emak mempertahankan lumbung ekonomi rumah tangganya sempat membuat aparat keamanan kelabakan. Mereka mengamuk laiknya orang ‘kesetanan”.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved