Singapura Catat 7 Kasus Covid-19 Baru, Termasuk Satu Infeksi Impor dan Satu Komunal
Pekerja migran yang tinggal di asrama merupakan lima dari tujuh pasien virus Corona baru di Singapura. Total kasus di Singapura menjadi 57.819.
Pekerja migran yang tinggal di asrama merupakan lima dari tujuh pasien virus Corona baru yang diumumkan kemarin, menjadikan total Singapura menjadi 57.819.
Rata-rata jumlah kasus harian baru di masyarakat dalam seminggu meningkat dari kurang dari satu kasus dua minggu lalu menjadi satu kasus dalam seminggu terakhir.
Namun, jumlah kasus yang tidak ditautkan di komunitas tetap stabil dengan rata-rata kurang dari satu kasus per hari selama dua minggu terakhir.
Dengan 22 kasus keluar dari rumah sakit kemarin, 57.582 pasien telah pulih sepenuhnya dari penyakit tersebut.
Sebanyak 42 pasien masih dirawat di rumah sakit kemarin, tidak ada yang dirawat intensif, sementara 153 pasien dirawat di fasilitas masyarakat.
Singapura telah mengalami 27 kematian akibat komplikasi Covid-19, sementara 15 orang yang dinyatakan positif meninggal karena penyebab lain.
Lebih dari 30.000 Orang Gelar Demo di Bangkok, Serukan Reformasi Monarki Thailand
Ribuan orang berkumpul di Bangkok dalam demonstrasi anti-pemerintah terbesar sejak pandemi virus Corona mencengkeram kerajaan Thailand, pada Sabtu (19/9/2020).
Para pengunjuk rasa, dipimpin oleh mahasiswa dan bergabung dengan aktivis politik dari bagian lain negara itu, mengerumuni Sanam Luang, lapangan di sebelah Grand Palace yang biasanya dipagari dan disediakan untuk acara kerajaan atau resmi.
Mereka berjanji untuk berkemah semalam dan berbaris ke kantor pemerintah yang dirahasiakan hari ini.
Lebih dari 30.000 orang diperkirakan telah hadir kemarin.
Unjuk rasa akhir pekan adalah yang terbaru dari serangkaian protes yang meletus di seluruh Thailand terhadap pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Menurut para kritikus, didukung oleh Konstitusi yang khusus ditulis untuk memperkuat pengaruh kaum royalis, pembentukan pro-militer.
Tidak seperti protes bergaya flash mob sebelumnya, para aktivis merencanakan aksi duduk yang diperpanjang kali ini.
Dipimpin oleh kelompok mahasiswa bernama United Front of Thammasat and Demonstration (UFTD), para pengunjuk rasa menuntut reformasi monarki Thailand yang kuat dan kaya.