Sosok Silvia Devi Soembarto Pelapor Najwa Shihab, MATA Najwa Dilaporkan Relawan Jokowi Karna Menkes?
Hal itu terjadi setelah Najwa Shihab mengunggah wawancara kursi kosong, yang seharusnya dihadiri oleh Terawan pada Senin (28/10/2020) lalu.
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Najwa Shihab kembali menjadi sorotan publik baru-baru ini.
Tayangan dirinya sedang mewawancarai kursi kosong dalam program Mata Najwa berbuntut panjang.
Satu di antara presenter tv atau anchor kenamaan di Tanah Air yang populer dengan program acara Mata Najwa itu dilaporkan ke polisi.
Putri kedua tokoh Tanah Air Quraish Shihab itu beberapa waktu lalu ramai menjadi perbincangan publik, bersama sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang viral di berbagai platform media sosial.
Hal itu terjadi setelah Najwa Shihab mengunggah wawancara kursi kosong, yang seharusnya dihadiri oleh Terawan pada Senin (28/10/2020) lalu.
Program acara 'spesial' wawancara 'kursi kosong' Menkes Terawan yang dilangsungkan secara monolog oleh Najwa Shihab itupun lantas berbuntut panjang.
• Pernyataan Menkes Terawan Kerap Picu Kontroversi Diduga Alasan Enggan Tampil di Mata Najwa
• Pernyataan Menkes Terawan yang Kerap Picu Kontroversi Diduga Alasannya Enggan Tampil di Mata Najwa
Sejumlah orang yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu melaporkan jurnalis Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Satu di antara sosok dalam pelaporan itu yakni Silvia Devi Soembarto.
Wanita yang mengaku sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu itu menyatakan bahwa pihaknya adalah representasi dari Presiden Jokowi.
"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden, karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo,"
"Dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," kata Silvia sebagaimana dikutip dari Kompas.tv.
Silvia mengaku laporan tersebut dibuat atas dorongan mandiri selaku relawan Jokowi.
"Menteri ini adalah representasi dari Jokowi, dan Presiden Jokowi adalah kami relawannya,"
"Jadi apapun yang terjadi dengan presiden dan pembantunya ya kami harus bersuara," kata Silvia.
Diarahkan ke Dewan Pers, Laporan Ditolak Kepolisian?
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto dikabarkan melaporkan jurnalis sekaligus presenter, Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, pada Selasa (6/10/2020).
Rencana pelaporan tersebut terkait dengan acara 'Mata Najwa' edisi 'Menanti Terawan'.
Namun, laporan tersebut ditolak oleh pihak Kepolisian lantaran hal tersebut merupakan ranah dari kebijakan Dewan Pers.
"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujar Silvia saat dikonfirmasi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Silvia mengatakan, wawancara Najwa dengan kursi kosong itu dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo melalui menteri yang membantunya.
"Menteri Terawan adalah representatif daripada Presiden RI,"
"Perlakuan Najwa Sihab di televisi yang ditonton 269 juta jiwa penduduk Indonesia sangat tidak mendidik," katanya.
Ia berpendapat bahwa Najwa Shihab telah melakukan tindakan cyber bullying atau perundungan melalui teknologi.
"Itu menyangkut cyber bulliying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber,"
"Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement," ujarnya.
Ia juga turut membawa barang bukti berupa video tayangan wawancara kursi kosong dan jadwal tugas Menteri Terawan pada hari yang sama.
Namun, Silvia mengaku bahwa dirinya juga belum memiliki nomor laporan, karena laporan tersebut ditolak oleh Kepolisan.
Silvia diminta untuk berkonsultasi ke Dewan Pers terlebih dahulu.
"(Nomor LP) Belum. Karena dari SPKT kami dipindahkan ke Cyber terus kami diarahkan konsultasi ke Dewan Pers. Jadi harus sesuai dengan Undang-undang tentang Pers," tutupnya.
Sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 199 tentang Pers, menyebutkan bahwa penyelesaian kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers dilakukan di Dewan Pers.
Sekilas Tentang Sosok Silvia Devi Soembarto
Dikutip dari lamanSurya.id yang merangkumnya dari laman Relawan Jokowi Bersatu (https://www.rjbindonesia.online), Silvia menulis statusnya sebagai advokat publik.
Pada akhir tahun 2011 dia mendaftar menjadi anggota Partai NasDem, kemudian ditahun yang sama menjadi Ketua DPRt (Kelurahan).
Tahun 2012 dia diangkat menjadi ketua DPC dan caleg Partai Nasdem serta wakil sekretaris Garda Wanita NasDem (Sayap Partai) tingkat DKI Jakarta.
Kemudian dia diangkat menjadi Sekretaris DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Jakarta Pusat dan pada akhirnya menjadi Wakil Sekretaris OKK DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Partai NasDem DKI Jakarta.
Tahun 2014 dia kembali menjadi Caleg Partai NasDem, DPRD DKI Jakarta.
Terkait jenjang pendidikannya, Silvia mengaku baru masuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Karno pada tahun 2012.
Setelah lulus di tahun 2016, dia ikut PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) di awal tahun 2017.
Akhirnya pada 11 April 2019 dia baru dilantik sebagai advokat.
Sebelum pemilihan Ketua Umum RJB (Relawan Jokowi Bersatu), para calon dipersilakan untuk pidato dan bercerita tentang visi dan misi.
Saat itu Silvia menceritakan pencapaiannya, hingga akhirnya 67 orang memilih saya dan 2 orang memilih oponen.
Sejumlah materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.tv dengan judul Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi dan di Sonora.id dengan judul Urusannya dengan Dewan Pers, Laporan untuk Najwa Shihab Ditolak Kepolisian serta di surya.co.id dengan judul Sosok Silvia Devi Soembardo, Ketua Relawan Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab tapi Ditolak Polisi,