DEMO UU CIPTA KERJA DI TANJUNGPINANG
Ikut Orasi di Tanjungpinang, Dua Buruh dari Batam Reaktif Rapid Test, Bakal Diisolasi
Sebelum masuk ke kantor DPRD Kepri, sejumlah perwakilan buruh dari Batam menjalani rapid test. Hasilnya, ada dua orang reaktif rapid test
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Setibanya di Kantor DPRD Kepri Tanjungpinang, massa aksi dari mahasiswa langsung berorasi, Kamis (8/10/2020).
Pantauan Tribunbatam, dalam aksi ini, mahasiswa tampak berkerumun dan tidak terlihat menjaga jarak.
Imbauan Kapolres Tanjungpinang, AKBP M Iqbal agar massa aksi menjaga jarak seakan tidak didengar.
Massa aksi tetap meminta kepada aparat keamanan untuk bisa masuk ke depan pintu Kantor DPRD Kepri.
Tak lama berorasi, mobil demo dari buruh datang menghampiri massa aksi. Mahasiswa dan perwakilan dari buruh pun berorasi bersama.
Massa dari buruh ini, ternyata datang dari Batam. Namun perwakilan buruh dari Batam menyampaikan, tujuan utama kedatangan mereka ke Kantor DPRD Kepri untuk persoalan serikat pekerja.
"Untuk tujuan penolakan Undang-undang Cipta Kerja kita sama. Tapi kami sampaikan bahwa kami juga ada menyampaikan urusan serikat kepada DPRD.
Kami hanya antar dokumen saja, dan nanti akan kembali lagi ke Batam dan bergabung lagi bersama aksi yang juga digelar di Batam," ujar perwakilan buruh yang datang dari Batam.
Sebelum masuk ke kantor DPRD Kepri, sejumlah perwakilan buruh menjalani rapid test.
Ternyata ada dua orang perwakilan buruh dari Batam yang reaktif rapid test. Hasil itu pun diumumkan salah satu dokter dari tim gugus tugas Kepri kepada para mahasiswa.
"Ada dua orang dari perwakilan buruh yang datang tadi, saat di-rapid test hasilnya reaktif, dan saat ini dalam proses penjemputan untuk isolasi.
Kami menyampaikan ini, silakan dan tolong jaga jarak," ujar salah satu dokter dari tim gugus tugas Kepri dengan menggunakan pengeras suara.
Wakapolres Tanjungpinang Marah
Sementara itu, aksi mahasiswa menolak UU Cipta Kerja di Tanjungpinang sempat diwarnai ketegangan antara pihak kepolisian dan mahasiswa, Kamis (8/10/2020).
Pasalnya, meski pihak kepolisian sudah mengimbau para mahasiswa untuk melakukan rapid test sebelum melakukan aksi, namun mahasiswa tampak bergeming.