DEMO TOLAK OMNIBUS LAW DI BATAM
PENJUAL Nasi Kotak Serba 5.000 Laris Manis saat Demo Buruh & Mahasiswa Tolak UU Omnibus Law di Batam
Di tengah gemuruh demonstrasi penolakan UU Omnibus Law para pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya mendapatkan berkah yang melimpah.
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Peserta demo yang menolak pengesahan RUU Omnibus Law menjadi UU Omnibus Law terus berdatangan, baik dari kalangan mahasiswa, buruh dan masyarakat.
Berbagai bentuk penolakan dilakukan, baik melalui protes di media sosial, dan ada juga yang melakukan gerakan turun ke jalan.
Di gedung DPRD Batam ada dua massa aksi yang Kamis (8/10/2020) turun ke jalan.
Massa itu terdiri dari kelompok mahasiswa dan Buruh.
Aksi kelompok mahasiswa sempat memanas, di mana aksi saling dorong serta cekcok petugas kepolisian serta mahasiswa terjadi.
Tetapi di tengah gemuruh demonstrasi penolakan UU Omnibus Law para pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya mendapatkan berkah yang melimpah.
Salah satunya Sam, warga Tanjung Uncang yang sengaja datang dari Tanjung Uncang untuk menjajakan nasi serba lima ribuan di tengah kerumunan demonstrasi mahasiswa.
"Ayo bang, ayo kak diisi dulu perutnya biar kuat demonya," teriak Sam di dekat gerobak motor jualannya kepada para pendemo yang melintas.
• Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Batam Adu Fisik dengan Polisi, Ingin Sampaikan Aspirasi di DPRD Batam
Sam Kepada Tribun Batam menuturkan dirinya sangat senang dengan adanya aksi demonstrasi yang dilakukan pada hari ini.
"Alhamdulillah, jualan saya laku sekali hari ini," ujarnya.
Pedagang nasi bungkus serba Lima ribu itu mengatakan dirinya mengetahui akan adanya aksi unjuk rasa tadi pagi.
"Tadi saya lagi jualan di tanjung uncang, lihat ada konvoi lalu saya ikuti rupanya demo di sini," ujarnya.
Sam mengatakan kali ini dirinya membawa 500 kotak nasi untuk dijajakan di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa dan Buruh yang di gelar di depan kantor DPRD kota Batam pada Kamis (8/10/2020).
"Udah 300 an kotak lebih kayaknya habis, sering-sering aja demo biar rejeki pedagang kayak kami ini nambah katanya," sambil tertawa.
Ia menceritakan pengalamannya pernah menjual 1000 kotak nasi serba Lima ribu di unjuk rasa beberapa waktu lalu.
"Waktu itu demo Gojek, saya bawa 1.000 kotak dan Alhamdulillah habis semuanya. Mudah mudahan yang sekarang juga bisa habis," ujarnya. (Tribunbatam.id/Alamudin)