18 Jurnalis Hilang Usai Demo UU Cipta Kerja, No Mereka Tidak Bisa Dihubungi

Tidak hanya ribuan peserta unjuk rasa yang dinyatakan hilang, akan tetapi ada belasan jurnalis yang juga dikabarkan menghilang.

Editor: Eko Setiawan
THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA
THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. 

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Ribuan peserta aksi Unjuk Rasa dalam menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dinyatakan hilang.

Tidak hanya itu saja, 18 Jurnalis juga dinyatakan Hilang, sejauh ini Ponsel milik mereka tidak bisa dihubungi.

Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berujung ricuh.

Siapa Aktor di Balik Kerusuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja? Luhut Sudah Tahu Dalangnya

Aksi Heroik Pemuda Selamatkan Polantas yang Dikepung Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja Terekam CCTV

Tidak hanya ribuan peserta unjuk rasa yang dinyatakan hilang, akan tetapi ada belasan jurnalis yang juga dikabarkan menghilang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengacara LBH Pers Ahmad Fathanah.

Menurutnya, total ada 18 jurnalis yang menghilang dan tak bisa dihubungi usai liputan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Rinciannya, 17 dari 18 orang yang dilaporkan menghilang berasal dari pers mahasiswa (Persma).

OMNIBUS LAW - Aksi demo tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law atau UU cipta kerja di DPRD Sumbar, Kamis (8/10/2020) berujung ricuh antara massa pengunjuk rasa dan aparat.
OMNIBUS LAW - Aksi demo tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law atau UU cipta kerja di DPRD Sumbar, Kamis (8/10/2020) berujung ricuh antara massa pengunjuk rasa dan aparat. (TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA)

Sementara itu, ada satu jurnalis media online merahputih.com bernama Ponco Sulaksono yang juga menghilang.

Namun berdasarkan informasi, jurnalis Ponco Sulaksono ikut ditahan bersama peserta unjuk rasa lainnya di Polda Metro Jaya.

"Persma kurang lebih 17 orang," kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

Selan itu, sejumlah jurnalis juga dikabarkan mengalami tindakan represif oleh oknum aparat penegak hukum.

Ada perlengkapan liputan yang dirampas, ada pula yang dirusak saat meliput aksi.

Salah satunya, memori kamera milik jurnalis Suara.com atas nama Peter Rotti.

Saat meliput aksi, memori kamera Peter dirampas karena diduga tengah merekam aksi pemukulan para peserta unjuk rasa.

Akibat kejadian itu, Peter juga sempat dapat tindakan kekerasan. Di antaranya diseret dan dianiaya hingga mengalami luka lebam.

"Selain itu, ada kasus HP wartawan CNNIndonesia.com, Thohirin diambil polisi," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belasan Jurnalis Dilaporkan Hilang dan Tidak Bisa Dihubungi Usai Meliput Demo di Jakarta

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved