Bentrok Mahasiswa vs Polisi, 9 Daerah Ricuh Tolak Omnibus Law, Gubernur Kalbar Mohon Ini ke Jokowi
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji memohon ke Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Perppu Omnibus Law UU Cipta Kerja
Demonstrasi menolak disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia, hingga Kamis (8/10/2020).
Banyak dari aksi yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa tersebut berakhir dengan ricuh.
Ada yang membakar ban, merusak mobil polisi, hingga merobohkan gerbang kantor pemerintahan.
Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan gas air mata, water cannon dan sebagainya.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo terkait aksi demonstrasi di sejumlah daerah tersebut.
Berikut ini beberapa demonstrasi yang berakhir ricuh terkait penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja:
1. Semarang
Demonstrasi mahasiswa yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, pada Rabu (7/10/2020) berujung ricuh.
Demonstrasi yang dimulai Rabu pagi itu awalnya berlangsung tertib.
Perwakilan dari berbagai elemen bergantian menyampaikan aspirasinya terkait UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan rakyat.
"Kita semua di sini untuk menolak omnibus law yang sudah disahkan.
Undang-Undang itu disahkan tanpa melihat kondisi sosial masyarakat.
UU Cipta Kerja nyatanya telah mencekik keadaan masyarakat.

Sepakat kawan-kawan!" teriak salah satu orator dengan pengeras suara.
Situasi memanas setelah terjadi pelemparan botol bekas air mineral, batu dan benda tumpul lainnya hingga menyebabkan beberapa lampu gedung tersebut pecah.